Renungan Tengah Malam, Menyadarkan Diri Sendiri

Keterangan foto: WhatsApp grup tetangga sebelah terus sebelahnya lagi.

Saya tidak membicarakan tentang Arnold, sang Aktor yang juga mantan Gubernur California. Dia punya seorang teman, juga merupakan mantan gubernur dan kini menjadi gubernur non aktif sementara waktu. Hingga kasusnya kelar di KPK. Doa kami rakyat Aceh semoga kasus yang menimpa bapak segera selesai.

Tahukah kalian apa yang berlaku dengan foto di atas? Foto itu sebuah sikap yang dilakukan oleh orang yang pernah memegang kekuasaan. Semasa kekuasaan itu masih ditangannya, orang-orang banyak yang menjalin hubungan dengannya. Mulai dari orang-orang yang menginginkan jabatan, para pencari kerja, pelaku usaha, kontraktor, pengusaha. Semua dekat dengan yang sedang memegang kekuasaan. Namun karena dia tidak lagi menjadi gubernur California, kamar hotelpun tidak lagi ada yang kosong untuknya. Maka berlakulah apa yang kita saksikan dalam foto itu.

Pernah saya mendengar sebuah cerita rakyat, maksud saya cerita di warung kopi di tempat saya bekerja. Pada suatu hari, seorang camat mampir ke sebuah warung kopi yang banyak orang sedang minum kopi di sana. Ketika pak camat itu masuk, orang-orang yang berada dalam warung kopi memberinya penghormatan, dengan mempersilakan pak camat masuk dan duduk bersama mereka.

Lalu beberapa orang dari mereka menawarkan minum kopi untuk pak camat. Pak camatpun memesan se gelas kopi. Meraka sangat menghormati pak camat itu, karena kedekatan pak camat dengan warganya. Selagi menikmati kopi, seseorang memanggil pemilik warung untuk membayar kopi yang mereka minum, termasuk kopi pak camat juga.

Pak camat mencegah orang tersebut untuk membayar kesemua hidangan itu. Dia mengatakan pada orang-orang yang ada dalam warung itu. Hari ini saya camat, dan banyak orang yang berlaku baik pada saya. Terimakasih, sekali lagi terimakasih atas kebaikan bapak-bapak. Tapi selama saya menjadi camat dan selagi saya mampu biar saya yang melayani bapak-bapak termasuk membayar kopi kita hari ini.

Saya sangat bangga, bila nanti suatu hari, ketika saya tidak lagi menjadi camat, bapak-bapak mau duduk bersama saya dan menawarkan saya segelas kopi. Itu yang saya harapkan.

Cerita singkat itu merupakan cerita fakta yang diceritakan oleh seorang teman pada kami, ketika kami sedang membicarakan orang-orang yang dekat dan punya hubungan baik dengan pimpinan di daerah kami saat ini. Dan kondisi mantan pemimpin kami yang belum lama jadi mantan pemimpin, tapi sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian orang yang pernah dekat dengannya.

Sedikit saya ambil kesimpulan. Apapun jabatan dan kedudukan kita. Ingatlah itu hanya 5 s/d 10 tahun atau katakanlah lebih dari itu. Jadi manfaatkanlah kesempatan yang kita punya itu untuk berbuat baik, sehingga saat jabatan dan kedudukan itu tidak lagi bersama kita, namun kenaikan kita semasa punya kedudukan akan abadi hingga kapanpun.