Satu SBD dan Sepotong Tempe
Kalau loe bercita-cita dapat membaca puisi bagus atau tulisan seperti di koran di Steemit ya loe salah alamat.
=== sumber foto: flickr ===
Gue udah hampir dua minggu gak buka Steemit, e rupanya ada keramaian. Yang satu mengkritik konten gak berkualitas. Pihak lain merasa kritik gak ada dasarnya. Ada pula yang seolah merasa di atas angin. Tapi mana yang bener? Tentu semua kudu diuji.
Sebelum itu, gue pengen klarifikasi dulu bahwa ini media sosial. Bukan jurnal ilmian. Bukan Buku teks. Bukan ruang kuliah. Bukan ruang seminar. Bukan juga tempat sensi-sensian dan sindir-sindiran. Ini piur medsos. Kayak facebook, IG, Twitter, dll, dll.
Maksud loe apa ngomong gitu? Semua juga tahu apa yang loe bilang itu. Gini. Gue pingin bilang: Loe jangan cari konten sekelas jurnal di sini. Jangan cari informasi seperti buku teks. Jangan cari tulisan sekelas majalah Horison. Gak laku bos. Suer. Coba aja lihat. Puisi yang berat-berat juga kagak laku di Steemit. Mereka kagak paham. Mereka bukan penyair. Kalau penyihir mungkin hehe...
Jadi kalau loe bercita-cita dapat membaca puisi bagus di Steemit ya loe salah alamat. Yang nulis puisi di sini bukan penyair, bung. Mereka cuma "rombongan" hore-hore yang corat-coret, curhat, lalu mereka sebut puisi. Kok menang lomba? It's biasa aja. Wong yang nilai juga bukan penyair. Jurinya gak ngerti puisi.
Gue berani bilang juri gak ngerti puisi karena gue baca puisi yang menang lomba itu. Tapi sory, gue gak mau sebut nama. Buat gue, nama gak penting. Terpenting isi apa yang gue bicarakan. Patokan puisi buat gue yang muncul di Kompas dan Koran Tempo. Dua koran itu, halaman sastra paling oke menurut gue.
Kalau mau diuji, coba puisi yang menang lomba di Steemit itu dikirim ke salah satu media itu. Kalau dimuat, gue bayar penulisnys Rp 500.000. Gue serius. Catat omongan gue. Kasih tahu gue kalau nanti dimuat. Fotoin kliping bukti pemutaannya kirim ke email gue: [email protected]. Serius gue bayar. Sebab, menurut gue, puisi yang menang lomba itu ya tak lebih dari curhatan saja.
Jadi gitu, bos. Jangan cari puisi bagus di Steemit. Mungkin ada beberapa penyair beneran yang posting puisi di Steemit, tapi jumlahnya sangat sedikit. Maka itu, kalau loe mau ada puisi bagus, ya loe ajaklah para penyair yang sudah jadi main Steemit. Ajaklah Jokpin (lo kenal Jokpin gak?), Hasan Aspahani, Dedy Triyadi, Kiki Sulistyo, Iyut Fitra, Ahmadun Yosi Herfanda, Mustafa Ismail, Jhoni Heru Putra, Gus TF, dan lain-lain.
Masalahnya, apa mereka mau? Kalau mereka ngirim puisi ke koran honornya lumayan. Minimal bisa lima ratus ribu. Nah, di sini dapat gocap pun belum tentu dapat. Mungkin rewardnya cuma dapat sepotong gorengan tempe. Paling banter satu SBD. Mereka sudah punya nama dalam sastra Indonesia, ngapain susah-susah harus nulis di Steemit hanya dengan reward sepotong tempe?
Loe tahu kan omongan steemian senior: Gak ada perlakuan istimewa di Steemit. Meskipun loe raja, atau presiden, tetap saja loe harus mulai dari reputasi 25. Gue jadi ingat ada seorang teman gue yang baru main Steemit. Ia merangkak-rangkak luar biasa, posting tulisan dengan serius -- secara doi penulis dan sering nulis di Kompas. Eee, sampai kini reputasinya belum 40.
Padahal, ia punya teman yang reputasi lumayan tinggi di Steemit. Sekali pun ia tidak pernah mampir ke tulisannya. Cerita lain, ada seorang perempuan muda, lumayan menarik, suka ngechat sama cowok-cowok "senior" Steemit, reputasinya secepat kilas melonjak. Temannya teman gue sering memberi vote untuk cewek ini. Sejumlah "senior steemit" juga suka memberi vote ke dia.
Sampai-sampai teman gue berkesimpulan: untuk sukses di Steemit, salah satuya loe harus perempuan dan cantik. Rumus sukses lain di Steemit: loe harus pandai menjilat, puja-puji sana, puja-puji sini. Ada lo cowok, yang postingan dan komentarnya selalu menjilat, dan Alhamdulillah, reputasinya terus menanjak. Jadi percuma konten loe bagus kalau loe gak suka "cari muka".
Makanya, loe yang suka nulis di koran dan sudah punya nama, tak usahlah loe bergabung di Steemit. Gue setuju omongan seorang penulis senior, Steemit itu lebih cocok buat yang baru belajar berkarya. Baru belajar nulis, baru belajar fotografi, baru belajar bikin video, baru belajar bikin desain. Kalau sudah mapan, mending loe cari wadah lain yang lebih memberikan hasil lebih baik.
Bagi pentulis, mending loe nulis di koran atau majalah deh. Gak usah maksa di Steemit. Kalau pun loe nulis, anggap aja loe lagi rekreasi, senang-senang. Boleh saja loe posting puisi yang pernah dimuat di koran. Itung-itung ngajarin bocah-bocah di Steemit nulis puisi yang bener. Jangan sampe mereka mikir nulis puisi semudah kentut. Lalu apa pun yang ditulis dibilang puisi, hihi.
Saran gue lainnya, kalau loe peduli, bikinlah lomba-lomba puisi beneran di Steemit. Jurinya juga bener. Bukan tukang bakso ato tukang ojek disuruh jadi juri lomba puisi. Tapi kalau di abang ojek dan abang bakso itu penyair, ya gak ada salahnya sih. Intinya: The right man on the right place. Gitu.
Tulisan lainnya juga gitu. Loe gak usah mimpi aneh-aneh dapat tulisan bagus di Steemit. Mana mau penulis bagus nulis di Steemit, mending mereka nulis di Kompas, Kempo, Republika, Media Indonesia, dll. Honornya jelas. Minimal 500 ribu satu tulisan. Kalau pun ada yang nulis ya mungkin lagi iseng aja. Dan pasti yang mereka posting itu tulisan ecek-ecek juga. Ya kan.
SPM
https://steemit.com/@a-0-0
Kalau jilat-menjilat dan cari muka, apa bedanya steemit dengan kantoran? Hehehehe.....
Kenapa @septi pasti bisa kok kyak di koran-koran tunggu aja dan bnyak lagi yg upvote ntiknya.
Salam kenl ya. Udah saya vote n saya follow
hayak
wah nama saya disebut. Saya sudah punya akun Steemit lo mbak @septi. Ada kok puisi bagus. Cuma memang sedikit. Di Steemit sudah ada sejumlah teman penyair yang bergabung. Coba cek di @steemitbudaya. Saya juga sering posting puisi, terutama puisi yang pernah dimuat di koran. Coba baca juga puisi @zaimrofiqi yang saya resteem. Itu bagus.
@septi, respect others' work even if that's not good for you, and do not write posts that have SARA elements and do not attack others because this is considered a violation in steemit. for beginners in initial reputation steemit is 25, do not let your post flagged with the flag because it can cause your reputation down. thank you
Saya numpang ketawa aja... Hehehe
Seru seruan aja septi jangan serius kali..
Berprasangka baik dan jauhkan sifat tidak baik, perbaiki akhlak kita...mari...