Gara-gara CPNS

Tadi siang seorang karib menelpon dari Lhokseumawe. Ia frustasi karena terus ditanyai "sudah daftar CPNS belum?". Parahnya, pertanyaan itu muncul dari orang-orang yang tak mungkin dia tolak: keluarga.

Namanya Rushdi. Ia lelaki pendiam. Sangat kalem. Namun punya bakat yang terpendam. Selain jago utak-atik software dan juga bisa memperbaiki smartphone dengan peralatan seadanya, Rushdi juga bisa bersiul dengan lima irama berbeda di depan perempuan cantik.

Ia cukup menikmati hidupnya yang simpel dan sederhana. Baginya bisa makan setiap hari dengan mie sedaap ditambah telur ceplok aja udah bahagia. Apalagi bisa makan yang lebih. Ia memang laki-laki simpel dan punya sikap masa bodoh paling keren.

---

Suatu hari ia pernah bilang, baginya hidup bahagia adalah ketika bisa makan setiap hari sewajarnya dan tidak memiliki utang di ponsel-ponsel penjual kartu internet. Darinya lah saya dan beberapa teman belajar hidup bahagia ala kadarnya.

Namun belakangan ia murung dan sering uwek-uwek tak jelas. FYI, uwek-uwek itu merajok dan murung gitu. Padahal selama ini, alumni teknik mesin Unimal ini adalah seorang periang. Benar-benar tukang bikin ketawa dan jago bikin rusuh setiap kami ngumpul.

Dua minggu terakhir Rushdi berubah. Penggemar micin dan nutrisi sari dingin ini lebih sering terlihat seperti orang stres dan tak bahagia. Semua gara-gara CPNS. Hampir seluruh anggota keluarga menyuruhnya untuk melamar CPNS. Rushdi bukannya tak mau, tetapi ia cukup realistis.

---

Beberapa hari lalu ia bilang, "Gimana mau daftar CPNS, jurusan ku diminta 5 orang, adapun sampai tanggal 1 Oktober yang sudah mendaftar 4000 orang lebih seluruh Indonesia". Oleh sebab itulah Rushdi sangat malas mendaftar CPNS. Tetapi keluarganya tak peduli. Rushdi tetap harus daftar CPNS. TITIK!

Akhirnya, karena tak mau berdebat dengan keluarganya, pria pengagum John Cena ini pun mendaftar CPNS dengan 1/3 tak ikhlas. Yang lebih parah dari itu semua adalah, ia mulai kepikiran dengan CPNS itu dan tidak fokus dengan kerjaannya saat ini.

Saya tak tahu harus memberikan saran seperti apa. Yang saya tau setiap orang harus merdeka dan bekerja di mana pun dia mau. Setiap orang harus mencintai pekerjaannya. Itu tak bisa ditawar. Kalau seseorang tak suka menjadi PNS, untuk apa dipaksa? Ini sama halnya memaksa Cristiano Ronaldo bermain basket. Hasilnya? Nol besar!

Maka pesan saya pada teman-teman eSteemian semua, kerjakanlah apa yang kamu sukai dan kamu kuasai. Kerjalah sesuai passion dan hobimu. Karena pekerjaan yang paling indah adalah hobi yang dibayar. Semoga bermanfaat. Salam literasi.

---