Di Steemit Sebaiknya Kamu Contoh Filosofi Guardiola, Bukan Mourinho
Sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa tulisan ini bukan bentuk ujaran kebencian pada Mourinho dan ajakan untuk menyukai Guardiola. Sama sekali bukan. Tulisan ini adalah analogi saya pribadi tentang bagaimana bertahan di Steemit dengan mempelajari karakter dan filosofis dua pelatih hebat di dunia sepakbola itu.
Tulisan ini awalnya hasil perenungan saya setelah membaca postingan Bang @rismanrachman beberapa hari lalu tentang bagaimana seharusnya kita bertahan dalam jangka panjang di Steemit. Dalam postingannya yang berjudul:
Here is five secrets that I found for five months in Steemit. ATTENTION: Steem will replace Bitcoin position (Eng/Bahasa), saya menangkap salah satu poin penting yang disampaikan Bang @rismanrachman yaitu betapa karakter dan kreatifitas sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang di Steemit.
Katanya, bertahan di Steemit yang semakin hari semakin bertambah penggunanya ini seseorang tak hanya cukup dengan memposting sebanyak-banyaknya setiap hari, karena postingan yang banyak sekalipun tak berdampak besar kalau ia tak memiliki karakter dan manfaat bagi Steemian lainnya. Oleh karena itulah Bang @rismanrachman mengingatkan kepada kita semua agar memiliki karakter agar bertahan lebih lama di Steemit.
Karena saya adalah penggemar sepakbola, maka saya membuat analogi pembanding bagaimana karakter yang sebaiknya ditiru dan yang seharusnya ditinggalkan dari dua pelatih sepakbola top dunia itu (Guardiola dan Mourinho) agar kita diterima di Steemit dan bisa bertahan lama di media sosial keren ini.
Contoh Filosofi Guardiola
Guardiola adalah salah satu pelatih sepakbola yang memiliki karakter kuat. Ia berdarah-darah mempertahankan genre sepakbola tiki-taka dimana pun ia melatih.
Di Spanyol, pelatih berkepala plontos itu sukses besar membawa Barcelona merebut 14 gelar selama tiga musim. Dan kerennya lagi ia melakukannya dengan penuh gaya. Itulah yang membuat orang akan selalu menyukainya.
Siapa yang tak suka gaya kepelatihan Guardiola? Ia berhasil memadukan olahraga maskulin itu dengan nilai-nilai estetika sehingga sepakbola menjadi lebih dari sekedar olahraga. Guardiola membuat sepakbola seperti sebuah pertunjukan seni yang mampu membuat seluruh pecinta bola tergila-gila padanya.
Dia begitu kuat memegang prinsip bahwa sebuah tim sepakbola tak bisa disebut berhasil jika tak dapat menghibur penonton, meski tim tersebut menang dengan skor telak. Bagi Guardiola, sepakbola adalah seni untuk menghibur fans dan semua yang menontonnya. Baginya, menang dengan skor besar adalah bonus yang pantas dirayakan.
Nah menurut saya, di Steemit seseorang seharusnya menerapkan filosofi Guardiola itu. Setiap postingan di Steemit seharusnya memberi pelajaran dan kesan bagi Steemian lainnya. Tak ada gunanya membuat postingan banyak jika ia tak memiliki nilai-nilai edukatif dan tak menghibur pembaca. Lebih baik satu hari satu postingan, tetapi efektif, bermanfaat dan berkesan bagi pembaca. Sampai saat ini saya terus meniru pola pikir Guardiola untuk bertahan di Steemit. Setidaknya itu yang saya yakini. Jika teman-teman sependapat, saya apresiasi. Kalau kita berbeda pandangan, saya pikir itu hanya soal selera.
Jangan Seperti Mourinho
Seperti di awal postingan ini, saya tak bermaksud untuk menggiring teman-teman di Steemit agar membenci Mourinho. Tapi menurut pendapat saya, seseorang tak akan bertahan lama di Steemit jika ia meniru filosofi pelatih berjuluk "The Special One" itu.
Lihat bagaimana relasi Mourinho dengan sepakbola. Memang, dia termasuk salah satu pelatih top dunia dan meraih berbagai tropi selama karier kepelatihannya. Namun lihatlah, buruknya relasi yang ia buat sendiri telah memperburuk citranya sebagai orang sukses di dunia sepakbola.
Berkali-kali ia menerapkan sepakbola negatif untuk mendapatkan poin. Ia tak peduli timnya menjadi begitu membosankan karena kelewat defensif (bertahan), baginya gaya main tak terlalu penting, seburuk apapun ia selama menghasilkan poin.
Beberapa kali Mourinho memang berhasil meraih poin dan mendapat tropi juara di akhir musim, tapi di saat yang sama timnya juga kehilangan fans dan karakter akibat kengototannyan menerapkan strategi membosankan itu. Maka saat dia melatih Chelsea muncullah selogan "Boring-boring Chelsea".
Berkali-kali ia berhasil membawa timnya juara, tapi berkali-kali juga timnya mendapat julukan sebagai tim paling membosankan. Sekarang julukan itu tengah mengarah ke Manchester United, tim yang sedang ia tangani. Fans garis keras tim berjuluk "Setan Merah" itu sudah mulai risih dengan gaya Mourinho. Saya termasuk salah satunya.
Selain Barcelona, saya juga senang menonton Manchester United bertanding, tapi tentu saja dulu saat tim Kota Manchester itu masih dibesut oleh Opa Ferguson. Sekarang saya enggan menonton MU nya Mourinho karena membosankan.
Begitu juga di Steemit. Kita tak boleh membuat konten asal jadi demi meraup vote banyak. Memang, jika sedang beruntung, seseorang akan mendapatkan reward yang banyak meski postingannya hampa dan tak bermanfaat bagi pembaca.
Tapi percayalah, dengan karakter serumpun dengan Mourinho itu, seseorang tak akan bertahan lama di Steemit. Pelan-pelan pembaca akan meninggalkannya dalam sunyi, hening dan desiran angin yang lewat begitu saja. Orang hanya akan melihat judul postingannya tapi tak mau membacanya sampai tuntas. Saat itu terjadi, maka frustasi dan putus asa adalah keniscayaan. Akhirnya dia meninggalkan Steemit dengan sumpah serapah yang tak pantas.
Maka dari itulah, saya ingin berbagi saran bagi siapapun yang ingin bertahan di Steemit, tirulah filosofi Guardiola, jangan Mourinho. Karena pelan-pelan orang pasti akan bosan dengan karakter pragmatis ala Mourinho. Sebaliknya, orang akan selalu suka dan terhibur melihat ciri khas Guardiola yang penuh estetika. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman Steemian semua. Salam literasi. Salam kreatif.
Regards
Tulisan yang Menarik Meski saya kurang paham tentang dunia olah raga bola
Ini bukan tentang dunia olahraga tapi tentang sikap seseorang sebagai pembanding. Mungkin itu tujuan dari mas @samymubarraq
Yup, namun tidak lari dari dunia sepak bola
Terima kasih.. Semoga bermanfaat yaa :)
Kalau mengingat Guardiola dan Mourinho, maka ada Tiki Taka dan Parkir Bus dalam satu pertandingan pada laga El Classico Bung @samymubarraq
Benar sekali Bung.. El Classico sangat lekat dengan kedua pelatih tu. Salam.. :)
Salam balik bung @samymubarraq
kelihatan memang siapa pecinta sepak bola sampe pelatihnya aja tahu.
keren @samymubarraq
semoga kita bisa meniru guardiola
viva bola
Hahaha.. Betul Na.. Viva bolaa.. 😂😂
Selera x bah .. Kita baca tulisan tulisan bang @sammtmubarraq ...
Mantap bang. Selalu tulis yg buat kami motivasi dan bergairah utk berkarir di steemit ini ..
Terima kasih ...
Syukurlah.. Semoga bermanfaat yaa bro.. Terima kasih sudah apresiasi.. Keep Steem On yaa :)
Yaya... Bereh that @samymubarraq ,yang penting kita tetab mendukung klub MU seperti biasa, walaupun pelatihnya the spesial one..hehe
Hahaha... Nyan jelas @rahmadvirgosa.. Mourinho hana trep le i pecat nyan.. 😀
Hehe..bak takalen iwoe keu brat meunan sang @samymubarraq
Pep memang idolak, semoga saja suatu saat bisa kembali ke Camp Nou. Visca Barca.
Lhoh kok jadi komentarin bolanya, hahahah.
Ahahaha... Waahhh.. Muncul teman nih.. Sama2 Cules 😂😂
yeeee ada temennya lagi. hahaha
hala madrid :D
Duh ada hala madrid, ternyata Bung @levycore rival abadi, hahahha
Wiiihhh.. Rupanya Bang @levycore Madridista
Maaf bang, kita gak sejalan wkwkwk
Wahh... Benar sekal yang anda bilang..
Terima kasih yaa.. Semoga bermanfaat :)
Semua yang di tuliskan oleh bang @samymubarraq ini selalu di tunggu-tunggu, dan sekarang saya sudah tau resepnya, lebih nikmat dari teh hangat pagi, tapi setara dengan kopi Gayo, hehe
Ahaha.. @sadramunawar selalu bikin orang senang hihi.
Semoga bermanfaat yaa good boy.. 😎
Saya bacanya kok deg degan yak? :v
That sense, i got it ;)
Ahahaha.. Mungki kamu fans Mourinho.. Wkwk
Tidak, saya fans kobe bryant
Football isn't my style ^^
Bagi Guardiola, sepakbola adalah seni untuk menghibur fans dan semua yang menontonnya.
Kita sebagai pelaku, wajib terhibur juga ya saat berkarya :)
Iyaa Mbakk.. Saat berkarya, kita harus terhibur dan menikmatinya. Untuk apa? Agar penikmat karya kita juga terhibur saat membacanya.. :)