Berboncengan Bersama Hantu
Kisah ini diceritakan kembali kepadaku oleh pamanku.
Suatu ketika, pamanku bercerita, semasa mudanya ada seorang teman yang penakut , pada suatu malam yang kebetulan malam jumat kliwon, temannya ini pulang sudah agak larut malam dengan menggunakan sepeda (kereta angin) dan jalan pulangnya melewati kuburan desa (pemakaman umum).
Malam jumat kliwon itu gelap tanpa bulan dan belum ada lampu penerang jalan serta jalan yang dilalui juga belum diaspal seperti sekarang ini.
Bersepeda pada masa itu adalah alat transportasi yang sudah tergolong mewah didesaku. Sepeda juga digunakan sebagai alat transportasi angkutan hasil bumi dari kebun/kadang warga. Sehingga rata-rata sepeda memiliki tali pengikat barang yang di lilit pada pedal bagian belakang sepeda. (tempat duduk bagian belakang)
hujan rintik-rintik, membuat suana bertambah seram, ia terus mengayuh sepedanya sambil terus membaca doa-doa anti hantu semampunya. Komplek pemakaman mulai terlihat di persimpangan jalan, ia mulai menambah kekuatan dayungannya berharap agat kuburan itu cepat dilewati.
Matanya liar melihat kearah jalan dan kesebelah kanan mencari kalau-kalau ada warna putih yang menanti.
Suara jangkri menyempurnakan ketakutannya malam itu, laju seoda tua itu semakin kencang saat mendekati kuburan, namun dayungannya semakin berat, iya mulai mulai berpikir tanpa berani menoleh kebelakang, "apakah hantunya telah berboncengan denganku" pikirnya dalam hati, "ahh tidak, perasaanku saja" ia menghibur diri, namun memang dayungan sepeda itu terasa semakin berat, semakin lama semakin berat, hingga tepat didepan gerbang kuburan ia tidak lagi sanggup mendayung sepedanya, berat sekali, "benar ini ada hantu yang berboncengan disepedaku" pikirnya dalam hati.
Tidak punya pilihan, sepedanya kini memang benar-benar tidak mampu didayung lagi, dia meninggalkan sepedanya didepat kuburan itu dan lari sekencang-kencangnya tanpa henti, iya terus berlari hingga sampai ke sebuah warung kopi, disitu masih ada beberapa warga, dengan nafas yang ngos-ngosan dan jantung yang berdebar kencang ia menceritakan peristiwa yang dialaminya barusan.
Warga diwarung ada yang ikut takut, tapi ada juga yang pemberani dan tidak percaya ada hantu, si teman pamanku tadi berusaha menyakinkan warga bahwa memang tadi ada hantu yang berboncengan dengannya dan berat sekali, semakin lama semakin berat sehingga ia tidak mampu lagi mendayung sepedanya.
Akhirnya disepakati bersama oleh warga disitu untuk kembali ke area kuburan dimana sepedanya ditinggalkan, ada yang mengunakan senter ada juga yang menggunakan obor sebagai penerang, malam sudah sangat larut waktu itu.
Singkat cerita, sipenakut bersama warga telah tiba di depan komplek kuburan umum, dan sepedanya masih tergeletak dipinggir jalan , sambil mata melihat kiri-kanan warga mendekati sepeda itu, dan mengambilnya, namun saat didorong sepeda tersebut tidak bisa jalan (roda belakangnya tidak berputar), setelah diselidiki, ternyata tali pengikat barang yang biasa dililit di pedal belakang telah bergulung di antara perewel dan rantai sepeda sehingga roda tidak dapat berputar lagi dan bukan karena ditumpangi oleh hantu., warga kembali kewarung sambil menertawakan ketololan sipenakut tadi.
Salam, @saifuddin73
Jangan lupa vote. Resteem dan reply
Hahaha,,cerita Yang lucu pak @saifuddin73. Saya juga pernah begitu tapi bukan dengan sepeda,,dengan celana saya yang basah dua dua dan saling bersentuhan ,,sy pikir orang yg ngikutin saya dari belakang
Ha ha ha, dikisahkan saja disini pak, menarik untuk dokumen dan untung untung dapat dolar , he he he , makasih sudah vote and.koment
Pakar horor...hahaaha
Ha ha ha, mistis yg didokumentasikan
Hehe. Bereh cerita jih bang @saifuddin73
Na saboh teuk kisah yg akan di publish, kisah hantu di simpang awee geutah
Its funny story. Like it. Vote