Touring Religi Jilid 2 (Masjid Agung Surakarta)
Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Happy reading my friend .. !!
"Never Be Tired To Read"
My trip this time that travel to the city of Surakarta, the middle of the trip I stopped at the grand mosque of elegant nan the Great Mosque of Surakarta but formerly Mosque named Mosque of Ageng Keraton Hadiningrat which is right beside west of alun-alun Lor to facing East. This historic mosque is separated by North Square Street by Pasar Klewer Solo. very incomplete if you have not visited one of the mosque building in Surakarta City I had stopped at the courtyard Pance Sasana Sumewa, the northernmost part of the Royal Palace. then, Surakarta Great Mosque is an element that can not be separated away from the process of development of Islamic history in Java in general and Keratorn Surakarta Hadiningrat in particular
Surakarta Great Mosque is one element that is still upright and physically can still be seen until now many ornaments that make Solo is worth mentioning as the City of Culture. Wealth of tourist attractions, traditional culinary, until the people who still uphold the values of noble culture.
Selamat membaca Sobat..!!
"Jangan Pernah Bosan Untuk Membaca"
Perjalanan saya kali ini yaitu bertandang ke Kota Surakarta, ditengah perjalanan saya mampir di masjid megah nan elegan yaitu Masjid Agung Surakarta namun dulunya Masjid tersebut bernama Masjid Ageng Keraton Hadiningrat yang berada tepat disisi barat alun-alun Lor yang menghadap ke Timur. Masjid yang bersejarah ini dipisahkan dengan Jalan Alun-alun Utara oleh Pasar Klewer Solo. sangat tak lengkap jika belum mengunjungi salah Satu bangunan Masjid diKota Surakarta saya sempat mampir di halaman Pagelaran Sasana Sumewa, bagian paling utara dari Keraton Surakarta. maka, Masjid Agung Surakarta merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan begitu saja dari proses perkembangan sejarah Islam di Jawa umumnya dan Keratorn Surakarta Hadiningrat khususnya
Masjid Agung Surakarta merupakan salah satu unsur yang masih tegak dan secara fisik masih dapat dilihat hingga kini banyak ornamen yang menjadikan Solo memang layak disebut sebagai Kota Budaya. Kekayaan berupa tempat wisata, kuliner tradisional, hingga masyarakatnya yang masih menjunjung nilai-nilai luhur budaya.
Main Gate of the Surakarta Great Mosque
Gerbang Utama Masjid Agung Surakarta
Upon entering the front gate of the majestic Grand Surakarta Mosque with its tower domes, a simple round clock on a roof top housing surrounded by an eleven-pointed star is a crown prince with cotton rice and star balls there are also Arabic calligraphic carvings on the right-hand wall, and four loudspeakers.
Saat memasuki Gerbang depan Masjid Agung Surakarta yang elok dengan kubah-kubah menara, jam bundar sederhana pada rumahan di puncak gerbang yang dikeliling bintang bersudut sebelas terdapat lambang mahkota dengan padi kapas dan bulang bintang terdapat juga ukiran kaligrafi Arab ditembok kanan kiri, dan empat pengeras suara.
After passing through the gate of the mosque I also entered the very clean mosque looking straight at the direction of the direction of the mosque looked Surakarta Great Mosque building in a traditional three-roofed roof, located in the middle of the peak is peak mustaka in the form of dome arrangement whose size is smaller and smaller.
Setelah melewati gerbang Masjid saya juga masuk kehalaman masjid yang sangat bersih memandang lurus tepat kearah kiblat terlihat bangunan Masjid Agung Surakarta yang bergaya tradisional beratap tumpang tiga, terdapat di tengah tengahnya adalah limasan berpuncak mustaka berupa susunan kubah yang ukurannya semakin mengecil ke atas.
Thank you for reading sorry for words and behavior when I am in touch and shaking hands, mouth speech, ear listening and body resting. hopefully what has been given sincerely reciprocated with that power with a taste that can be uttered.
I end with a Favorite word that is "Good Writer Because he Becomes a Good Reader" means who will read if nobody wants to write.
Thank you for reading and visiting my blog
Terimakasih telah membaca mohon maaf kata dan perilaku sewaktu saya bersilaturahim dan saat berjabat tangan, mulut berucap, kuping mendengar dan badan beristirahat. semoga apa yang telah diberikan tulus dibalas dengan yang kuasa dengan rasa yang bisa diucap.
Saya akhiri dengan sebuah kata Kesukaan yaitu "Penulis Yang Baik Karena ia Menjadi Pembaca Yang Baik" artinya siapa yang mau membaca apabila tak ada yang mau menulis.
Terimakasih sudah membaca dan mengunjungi blog saya