Studi Religi Aceh
Assalmu’alaikum Wr. Wb..
Kembali lagi saya akan mereview mengenai studi religi Aceh pada buku Acehnologi, lagi-lagi kita akan membicarakan mengenai aceh, Aceh dalam konteks ini menjelaskan bahwa tradisi kenduri sering dikatakan dengan khanduri udep dan juga khanduri mate, pada istilah pertama bahwa mengisyaratkan kepada kehidupan , pada istilah kedua sering dihubunkan dengan khanduri kematian, Tradisi khanduri didalamnya dibalut dengan nuansa keislaman yang sangat kuat, dikarenakan tradisi khanduri di Aceh dilakukan kepada setiap orang dari mulai sejak lahir hingga seseorang itu mati. Adapun makna dari khanduri tersebut ialah sebagai tanda syukur, ingat, dan keseimbangan. Walaupun masyarakat aceh melihat khanduri ini bukan lah sebagai Agama Aceh, melaikan sebagai Agama Jawa.
Dalam mengkaji Aceh sama dengan hal nya mengkaji Agama, Aceh dengan Agama jelas sama sekali tidak boleh dipisahkan dikarenakan Islam diIndonesia pertama kaliny berpijak di Aceh, hampir seumua kerajaan-kerajaan yang ada di aceh berlandaskan dengan Islam, adapun dasar pengentahuan yang ada diAceh juga berdasarkan dengan kosmologi Islam, oleh karena itu Islam telah membungkus Aceh didalam suatu kesatuan yang utuh dan holistik. Andai saja Aceh tanpa islam maka Aceh tidak seperti sekarang ini, sama sepertihalnya dipulau jawa, sebagaimana contoh yang ada di pulau Balli, Bali masih saja mempertahankan agamanya Hindu, hanya beberapa saja masyarakat disana yang menganut agama Islam, Geertz menemukan konsep keagamaan yang ada di jawa masih saja dipengaruhi oleh system kosmologi hindu. Aceh hampir sama dengan Bali, andai saja Islam tidak berpijak di Negri ini.
Dikarenakan proses integrasi dan disentegrasi Aceh dengan Indonesia tidaklah berjalan dengan mulus, dikarenakan Indonesia bukanlah Negara yang berdaulah Islam, jika Aceh tidak memiliki kerajaan-kerajaan pada masa lalu maka proses integrasi Aceh kepada Indonesia tidak akan terhiasi oleh pengalaman GAM pada masa lampau yang pernah menggeluti masyarakat Aceh yang amat sangat memilukan, dikarenakan sesuia penelitian sejarah Aceh menjadi tempat pertama kali munculnya sejarah diIndonesia, dari sinilah yang kemudian menjadi proses Islamisasi Ke Semenanjung Tanah Melayu Dan juga pulau jawa. Dalam catatan sejarah Aceh juga Amat sangat dikenal sebagai tanah Aulia-Aulia Allah. Sementara secara Geografi Aceh ini telah mendarah daging nya para Ulama-ulama yang terkemuka didunia.
Istilah Islamologi bermaksud dengan kajian mengenai Islam, ada sebagian yang menyebut sebagai Islamic Studies atau Dirasah Islamiyah. Di Aceh konsep pembelajaran kerap dikenal dengan konsep merunoe atau juga dikenal jak menuntut Istilah ini sudah tidak perlu lagi untuk kalangan masyrakat Aceh, karena dengan istilah ini masyarakat Aceh sendiri sudah mengetahui sendiri jika anak-anak di Aveh yang keluar rumah untuk jak meruno atau jak menuntut, sudah pasti mereka akan belajar akan Islam. Biasanya menuntut atau jak meruno anak-anak di aceh dilakukan didayah-dayah yang ada di seluruh pelosok yang ada Aceh.
Ada tiga kelompok gap bagi penuntut ilmu yang ada di aceh, kelompok pertama, yaitu kelompok yang selalu menumpang dengan kokoh apa yang telah mereka pelajari didayah-dayah mereka tempat merek menuntut ilmu, para guru mereka tidaklah mengizinkan akan sanrinya untuk mempelajari kitab-kitab yang selain karya-karya imam mazhab Syafi’I, selain Alghazali dan selain Asy’ari. Kemudian kelompok yang kedua adalah mereka yang merupakn Alumni timur tengah, dimana mereka tidak hanya mepelajari akan ilmu yang berkonsep kitab klasik, namun juga mempelajari ilmu dengan konsep ulama-ulama kontreporer, yang berasal dari kelompok Salafi-Wahabi. Yang terakhir mereka adalh kelompok yang hanya membaca kitab putih yang tentu saja pengetahuan mereka hampir seluruhnya merupakan buku-buku yang ditulis oleh ulama-ulama yang berada diIndonesia.
Baikalah demikian hasil review saya mengenai studi religi yang berda di Aceh, semoga apa yang saya review ini dapat bermanfaat, Sekian.