Masa Depan Dayah Di Aceh
Masa depan dayah aceh pada saat ini haruslah memikirkan dan memilih bagaimana dengan pilihan mereka apakah ingin melakukan proses transfer ilmu menggunakan metode yang sejak dulu, atau memulai proses pembelajaran baru, seiring berjalannya waktu dan persaingan pada saat ini yang berlomba-lomba dalam memajukan mutu pembelajaran mereka, perlu diketahui bahwa Dayah di Aceh mempunyai keterkaitan dengan Pesantren di jawa, surau di padang, pondok di Malasya, dan pho no di Thailand Selatan. Dayah adalah suatu wadah bagi peradaban di Asia tenggara, sebelum adanya perguruan tinggi, dayah sudah ada, dan telah banyak berkontribusi bagi masyrakat, untuk dayah yang tetap exis di mata masyarakat, mereka yang berperan didalamnya haruslah terus mencetak generasi yanga yang berguna bagi bangsa dan Negara. Seiring berjalannya teknologi manusia diancam agar untuk dapat berkontribusi pada nya, sehingga ada wejengan yang meilukan apabila kita ingin maju dalam teknologi maka kita haruslah melepaskan bagu agamnya kita, wejengan ini sangatlah menyakitkan bagi kita yang agamis, satu-satunya yang akan mempertahan agamanya saat ini hanya lah yang menjadi peran penting adalah Dayah/Pesantren/Pondok/pho-no, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mempertahankan sprit, mereka adalah mereka dari kelompok yang agamawan. Walau mereka tidaklah dimasukkan ke ranah publik maupun keranah politik.
Pengaruh spiritual Pada Abad Ke-21 sebagai Negara dengan kemajuan super powernya, Mereka mendapati pengaruh buruk baginya, mengenai keamanan dan pertahanan walapun pada masa nya seorang biksu hanya tinggal di kuil, Bahkan para penduduk amerika selalu melakukan pendekatan dengan Paus di vatikan, dimana di nobatkan bahwa vatikan mempunyai pengaruh besar dalam dunia global, bahkan beberapa saat lalu diperlihatkan secara global story, bahwa bagaimana seorang paus membantu amerika secara tersembunyi maupun secara terang-terangan, bahkan beberapa gerakan politik yahudi dikendalikan oleh rabbi-rabbi yang menganut kehidupan asketime, mereka adalah kabbala dan Hassidisme.
Dalam pembelajaran keagamaan spirit dikuasai oleh tuhan, ya kita selaku ummat Islam ia adalah Allah Swt, namun kekuatan yang ada didunia sangatlah bercampur, dengan berbagai macam keprcayaan, ada kekuatan yang itu dianggap baik, ia yang mampu untuk menjadikan manusia untuk hidup lebih baik, dan mampu membawa nya ke sesuatu yang yang tentram dan bahagia, Namun sebaliknya ada kekuatan yang diyakini itu jahat, iya yang diyakini bahwa mampu menggiring manusia suatu yang buruk yang pada akhirnya, duka dan nestapa yang diterimanya, Manusia yang mampu dan memahami dunia spiritual, tentu mereka mampu dan dapat menjelaskan beberapa hal yang tidaklah dapat diketahui oleh sembarang orang, Mereka dapat menjabarkan suatu rahasia mengenai Alam dan mereka memiliki suatu kekuatan yang super power, bahkan kehidupan mereka yang tersembunyi.
Ada beberapa pilihan untuk mendapatkan suatu perubahan yaitu, Pertama, Apa yang mereka inginkan, tetaplah bertahan dengan konsep pemikiran mereka saat ini yang telah mengakar sejak ratusan tahun yang lalu, dalam pilihan inilah yang akan menjadi sebuah benteng dalam terpeliharanya sebuah spirit ke-Aceh-an. Kedua, melakukan adaptasi seiring perkembangan dunia yang saat ini, ini dapat mempengaruhi masa depan dayah yang amat sangat serius. Ketiga, adanya keterlibatan dalam setiap perubahanya kurikulum, dayah aceh selama ini tidaklah lagi berdiri dengan sendirinya, namun sudah adanya peran dayah-dayah modern yang mencoba untuk memasukkan kurikulum umum, dan bahasa kedua bahasa internasional (Arab-Inggris) yang sedang buming pada saat ini.c