Segitiga Kekuatan Baru Itu adalah AI, IoT dan Blockchain
Dahulu, yang paling mempengaruhi bahkan menentukan kita di Aceh adalah para tokoh. Untuk Aceh saat ini, saya menganalogikan para tokoh kunci itu dengan Trias Politica nya Aceh, yaitu Wali Allah (Ulama), Wali Amri (Pemerintah) plus kehadiran Wali Nanggroe (Paduka).
Tapi, waktu bergerak cepat, dan Aceh kini ikut terseret menjadi bagian komunitas gampong global yang tatalaksananya digerakkan oleh segitiga kekuatan baru teknologi tadi, yaitu AI, IoT dan Blockchain. Era ini akrab disebut era industri 4.0.
Aceh di gampong global tentu tidak mungkin diajak menjadi provinsi lex specialist dalam pengertian The Forbidden Province (Provinsi Tertutup). Maka dari itu perlu sejak dini menguasai dan ikut mengadopsi tiga kekuatan teknologi terkini yang digerakkan oleh AI, IoT dan Blockchain dalam kerja mengelola Aceh.
Saya membayangkan suatu waktu nanti akan lahir APBA yang dihasilkan oleh perpaduan tiga kekuatan baru yaitu AI, IoT dan Blockchain. Dengan begitu, APBA yang dihasilkan sepenuhnya bertolak dari informasi, pengalaman dan pikiran plus konekting dan sekeruti terbaik.
Dengan Artificial Intelligence (AI) kita bisa mengolah informasi keadaan serta pengalaman yang bisa diolah dengan cepat untuk menghasilkan data berupa peta masalah yang seharusnya diselesaikan, lengkap dengan solusi yang tepat.
Dengan Internet of Thing, kita bisa mengkoneksikan berbagai lembaga publik, perguruan tinggi, pemerintah, dan DPRA untuk menghasilkan rumusan keputusan yang tepat, dan dengan blockchain segenap data dapat menjadi database yang terangkai dan terdistribusi yang aman dalam lindungan private key.
Jika dengan mengandalkan internet APBA masih mungkin dimanipulasi karena sifatnya data sentral, maka dengan blockchain memungkinkan seluruh data terjaga karena sifatnya yang terdistribusi.
Orang-orang jahat yang hobi korupsi jika hendak mengubah data, meski melakukannya disemua komputer dan ini tidak mungkin karena seluruh data sudah tersebar dibanyak jaringan.
Pertanyaannya, bersediakah seluruh stakeholder di Aceh untuk meninggalkan perilaku mencari untung sendiri di dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan?
Adakah kehendak besar dan massal untuk membawa Aceh maju dan menemukan kejayaannya di atas tiga kekuatan baru yang kini telah mengubah cara hidup, cara berkerja, dan cara kita bersilahturahmi di gampong global industri 4.0?
Mengakhiri postingan ini saya kutip Pernyataan Presiden RI yang disampaikan dalam HUT Korpri tahun 2018 ini:
"Teknologi informasi mempermudah cara kerja birokrasi, sekaligus memfasilitasi masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik dari aparatur sipil negara. Maka, ASN harus selalu berpikiran terbuka, inovatif, dan menyederhanakan proses kerja."
Sumber: https://t.co/H3lMWsbpDc
@rismanrachman
informasinya mantap, tapi terkadang dengan adanya teknologi diri kita jadi kurang bergerak secara fisik..krn nongkrong trus di dpn pc n hp..hehe salam
Benar bang, namun kapan ya crypto up lage?
Posted using Partiko Android
@mukhtarilyas, setuju bang @rismanrachman teknologi blockchain yang belum dipadukan, prediksi saya itu akan terjadi dalam waktu yang tidak lama, karena kita butuh pengawalan kinerja dan pelayanan publik yang busa diakses oleh masyarakat. Untuk itu teknolohi blockchain solusinya. Salam
Setuju, harus terus berkembang dan berakar.