Dengan Hidup Hanya Sehela Nafas, Jangan Tanamkan Apapun Kecuali Cinta
Malam itu saya mendengar ceramah Abu Paya Pasi. Baru tahu kalau sebelum diceburkan oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur, Nabiullah Yusuf pernah dipukuli oleh abang-abangnya sampai belasan kali.
Bunyamin yang ikut dalam rombongan berburu setelah mereka merayu nabi Ya’kub untuk membolehkan mereka berburu, padahal Nabi Ya’kub melarang karena masa itu masih banyak binatang buas, terutama serigala yang memakan manusia.
Setelah mengatakan kami bersepuluh akan melindungi Yusuf, Nabiullah mengizinkan mereka pergi membawa Yusuf. Saat sampai di hutan yang jauh, Yusuf mau dibunuh saudaranya, iri dan dengki dari saudaranya ini menutupi hati-hati mereka pada kenyataan bahwa Yusuf adiknya.
Begitu pula pada kita ummat zaman now, Iri hati dan dengki yang ada kepada sesama bisa menutupi hati-hati kita pada kebenaran bahwa setiap muslim itu bersaudara. Baiknya kita ikuti, jahatnya kita nasehati dengan baik dan pilihan kata yang bijaksana dan tanpa menyakiti perasaan. Iri hati, dengki dan dendam itu membutakan mata batin kita yang murni serta nurani kita sehingga ditunggangi syaitan membuat kita jahat kepada saudara kita.
Source
Saat Yusuf kemudian dibuang ke dalam sumur, Yusuf Sabar, dan kemudian saat Yusuf menjadi raja Mesir, Yusuf bersyukur. Saat semua negeri dilanda kemarau dan kekurangan makanan, maka semua negara mengutus warganya untuk ke Mesir mengambil makanan, dikarenakan saat itu Cuma mesir yang memiliki pasokan makanan yang melimpah untuk dunia.
Nabi Yusuf menemukan dalam rombongan yang akan mengambil makanan sepuluh saudaranya. Setelah bertahun-tahun terpisah beliau bisa melihat lagi wajah saudaranya. Kalau beliau berlaku adil, maka Yusuf juga akan membalas yang setimpal kepada saudaranya, yaitu memukuli mereka, sekarang Yusuf raja, bisa memerintah tentara untuk membalas keluarganya yang sudah jahat padanya. Tapi apa yang dilakukan nabi Yusuf bukan keadilan, tapi sifat ilahiah yang ada pada nabi yaitu kemaafan, Nabi Yusuf memaafkan perlakuan saudaranya, dan memberi makanan ke mereka dan malah menyuruh mereka pulang untuk membawa serta Nabi Ya’kub untuk tinggal di Mesir. Betapa bahagianya kemudian mereka dan saudaranya pun sangat takzim kepada Yusuf.
Source
Juga nabi kita Muhammad saat pembebasan Mekkah, nabi difitnah, dilempar kotoran unta dan terusir oleh penduduk Mekkah karena ingin membunuh beliau, tapi saat kembali ke Mekkah tak ada setetes darah pun yang mengalir akibat pasukan islam yang sudah kuat.
Agar Bahagia, manusia harus bisa berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sesama, dan berdamai dengan sang khalik. Artinya manusia mesti mengasah kecerdasan personalnya, merawat kecerdasan sosialnya, dan menjaga nyala kecerdasan sosialnya. Supaya kecerdasan personalnya terasah manusia musti sabar, syukur dan bersahaja. Kecerdasan sosial dirawat dengan mengasihi, memberi, dan memaafkan.
Saya akhiri tulisan perdamaian ini dengan beberapa kata tokoh:
Think deeply (berpikirlah lebih mendalam), speak gently (berbicaralah dengan jujur), laugh often (seringlah tertawa), work hard (kerja keras), give freely(memberi tanpa mengharap imbalan), pay promptly (berilah perhatian yang tepat), pray earnestly (berdoalah dengan sungguh-sungguh), be kind (dan jadilah orang Baik) John kanary bilang, siapa dia gak tahu saya.
Ketika Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar keikhlasan
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan (Dahlan Iskan)
Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengamati dan mengurusi kesalahan orang lain (Anonim)
Bustanul Arifin mengatakan:
Hidup ini tidak pernah terlepas dari kesalahan dan kekhilafan. Hari demi hari kesalahan dan dosa terus semakin banyak. Belum sempat mengatakan orang lain salah, diri sendiri telah lebih dulu banyak memiliki kesalahan. Baru mau membenci orang lain, mungkin diri sendiri telah lebih dulu di benci. Baru mau mengatakan orang lain kurang pintar, padahal diri sendiri masih dalam kebodohan.
Introspeksi diri adalah lebih baik, daripada mengintrospeksi orang lain. Sucikanlah hati dan perbaikilah diri
Saya akhiri tulisan saya ini dengan status bang Musmarwan Abdullah;
Bagi yang ingin meluruskan dunia, itu bagaimana?”
:|] : “Semoga Tuhan tidak meluruskan jalannya ke Rumah Sakit Jiwa.”
<(") : “Bagi yang ingin meluruskan perilaku manusia, itu bagaimana?”
:|] : “Semoga Tuhan tidak meluruskan jalannya ke penjara.”
<(") : “Yang ingin meluruskan perutnya?”
:|] : “Semoga Tuhan tidak meluruskan langkahnya ke goa tapa.”
<(") : “Yang ingin meluruskan hatinya?”
:|] : “Semoga Tuhan menyempurnakan imannya, dan menganugerahi filsafat di pikirannya.”
Betapa sulitnya manusia bersyukur atas nafas yang masih berhembus di badan. Namun betapa mudahnya manusia mengeluh hanya karena kakinya menginjak kotoran. Dengan hidup hanya sementara, kita sebenarnya tak punya waktu untuk membenci orang-orang, jadikanlah hidup berkesan baik dengan husnul khuluk (akhlak yang baik) jadi saat menghadap Allah nanti, orang akan mengenang kita dengan kenangan yang baik.
F O L L O W 🠊 https://steemit.com/@a-0-0
Edisi tausiah, nyoe ka hi ustaz..
Sucikan hati, mohon maaf lahir batin, iklan sirup kurnia.. Hehe
Tinggal cari ustazahnya berarti? Hahha
Sang Kana so kontrak keu ramadhan bang haya
Iya, kajeut tapromosi laju
Mantap kali tausiah nya...
Makasih dek ayuni
Semoga kita semua selalu berada dalam Ridha Allah. Amin
Amiinn
Maksud nafas berhembus di badan gimana bang? Anyway, suka kutipan John Kanary. Thanks untuk infonya, baru tahu juga nabi Yusuf dipukul dulu sebelum dibuang ke sumur.
Maksudnya bisa bersyukur saat masih bisa bernafas..hehe
. Makasi
Nyoe katrok akhir masa hai awak kah bek le that ka peugah habe, Donya. Donya Karab geu gulong shalat bek tuwoe beh-beh.
https://steemit.com/indonesia/@ojaatjeh/ek-manok-ek-canok-dan-ek-nok-meulempap-s-dan-meu-arakatee
Siap tgk oja
Tumben nyambung, biasa ngga nyambung banget. Hahaha
sekali sekala, ini tulisan yang idenya seminggu, nulisnya seharian.. gitu..haha
Sangat bernas & menyejukkan. Sungguh, sebuah rangkaian kalimat yang sangat bermanfaat.
insyaallah ustad yang penteng nyoe