Salam sejahtera steemians, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang Delapan budaya bermain mobile legend.

Mobile legend ialah game berbasis online yang sedang booming di kalangan masyarakat. Yang di mana kita bisa bertemu dalam satu pertandingan dengan para pemain dari seluruh dunia.

Tanpa perpanjang lebar mari langsung saja kita membahas delapan budaya bermain mobile legend di kalangan para gamer.

•Budaya Menunduk

Budaya menunduk seperti yang saya katakan jelas sekali bahwa budaya menunduk sering sekali dilakukan dalam kalangan muda yang berkumpul di dalam satu pertemuan tapi tidak saling berinteraksi malah terfokus pada game tersebut.

Sumber foto Google

•Budaya Emosi

Emosi dapat terjadi saat bermain mobile legend dari beberapa faktor jaringan yang lelet, kecurangan antar rekan dan lawan bermain yang dapat menyebabkan perkelahian dengan orang yang bersangkutan. Ini sudah sering terjadi di kalangan muda yang nongkrong di kafe ketika bermain game tersebut.

Sumber foto Google

• Budaya Memaki

Makian dan hujatan sering terjadi ketika bermain mobile legend di karenakan emosi yang tak bisa tertahan akibat kekesalan dari faktor-faktor yang menyebabkan ketika bermain game tersebut. Sungguh sangat mengganggu kenyaman orang yang berada di sekitarnya.

Sumber foto instagram meme kocak

• Budaya Mengabaikan Teman

Ini berbeda dengan budaya menunduk yang sering kita jumpai di berbagai tempat khususnya di kafe.
Budaya mengabaikan teman di kalangan para pecandu mobile legend sudah sering terjadi di berbagai kalangan. Para pemain lebih memilih untuk fokus ke dalam game dari pada berkomunikasi dengan orang/teman disebelahnya. Sangat memprihatinkan karena dapat menyebabkan pemain tersebut dijauhi oleh orang dekatnya. Para pemain mobile legend terkesan anti-sosial karena lebih memilih bermain game ini dari pada ngobrol dengan orang disekitarnya.

•Budaya Berkelompok

Para pemain mobile legends lebih memilih untuk berkumpul dengan sesama pemain. Mereka pun mulai membuat kelompok antar mereka dan menjauh dari orang yang tidak bermain game tersebut. Ini sudah banyak terjadi dikalangan anak muda. Mereka juga memilih orang yang berkumpul dengan mereka dan orang yang mereka pilih adalah sesama pemain dengan level Pro atau yang sudah jago. Ini mereka lakukan demi status mereka yang otomatis akan terangkat karena berkumpul/berkelompok dengan para Pro Player karena mereka juga akan dianggap pro juga oleh orang lain. Pembahasan mereka juga tentang Mobile Legends.

Sumber foto Google

•Budaya Kekompakan

Kekompakan adalah kunci utama untuk memenangkan tiap Match dalam game ini. Para pemain dituntut untuk meningkatkan kekompakan mereka. Strategi demi strategi pun mereka ciptakan dalam setiap game. Ini sangat terlihat ketika mereka bermain dengan sesamanya jika mereka duduk dalam satu lingkup meja atau sering disebut Mabar. Sebelum bermain mereka akan membagi peran siapa yang akan menjadi Tank dan siapa yang akan menjadi Eksekutor.

Sumber foto Google

•Budaya Mengabaikan Waktu

Dalam hal ini para pemain mobile legend sering sekali mengabaikan waktu dengan antusiasnya bermain game tersebut. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain sampai mereka lupa waktu untuk makan, beribadah, dan beristirahat. Banyak dari mereka yang rela bermain dari pagi hingga pagi lagi demi Rank yang akan dicapai. Padahal mereka dapat memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih positif dari pada hanya bermain game ini.

Sumber foto Google

• Budaya Mengabaikan Kesehatan

Karena terlalu terobsesi untuk mencapai Rank yang tinggi, para pemain Mobile Legends sering mengabaikan kesehatan mereka. Mereka memaksakan diri untuk bermain tak kenal lelah. Biasanya efek negatif yang timbul adalah kelelahan, mata mulai rabun, hingga terkena gejala tifus. Bahkan nyawa bisa melayang karena kelelahan bermain selama berhari-hari tanpa tidur/istirahat. Ini merupakan tuntutan secara tidak langsung demi tercapainya Top Ranked yang dapat menaikkan status sosial antar pemain. Hal ini diungkapkan langsung oleh pemain yang telah mencapai Top Global Ranked.

Sekian

Salam hangat

@rikiaditias