Tidak Rasis Adalah Sikap Bijaksana
JAKARTA – Kebhinekaan atau keragamaan suku, agama, ras, dan antar golongan merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak banyak bangsa lain memilikinya. Keragaman inilah benteng kokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dengan latar kebhinekaan itu Menteri Lukman Hakim Saifuddin meminta setiap unsur bangsa agar tidak mencederai sesama dengan mempraktikkan rasisme.
“Menurut saya, hal yang bisa mengundang rasisme itu dihindari,” kata Menag Lukman Hakim saat ditemui seusai menutup Musabaqah Tahunan Hafalan Al Quran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud ke-8 di Kantor Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta lansir Antara.
Dia mengatakan Indonesia tidak hanya terdiri atas satu suku bangsa, agama atau satu ras saja. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap elemen bangsa dapat menahan diri dari tindakan rasis.
“Kita masing-masing agar menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang masuk kategori rasis itu. Semua kita bisa menahan diri, memaklumi perbedaan bukan membesar-besarkannya,” kata Lukman Hakim.
Bagi insan pers, lanjut dia, juga harus turut menjaga nilai-nilai kemajemukan bangsa. Dengan kata lain, tidak perlu mengobarkan pemberitaan berbau rasisme.
Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa yang besar dan terdiri atas masyarakat yang majemuk. Hal ini merupakan kenyataan yang ada dan harus dijaga agar tidak ada gesekan.
Lewat akun Twitter-nya, Lukman juga sempat menyinggung soal kemajemukan. Menurut dia, kemajemukan di tengah kehidupan bermasyarakat merupakan hal terpuji sebagaimana Tuhan menciptakan makhluknya yang beraneka ragam.
“Menghormati kemajemukan adalah terpuji dalam keberagamaan karena Tuhan menciptakan keberagaman,” kata Lukman.
Keragaman pada diri bangsa ini, kata dia, adalah “sunnatullah” atau ketetapan Tuhan. Maka dari itu, tidak seharusnya manusia memaksakan keseragaman tetapi menyikapi perbedaan dengan kearifan.