"Sang Pemimpi"

Realita kehidupan terkadang mengasah sebuah harapan agar menjadi nyata. Kehudupan yang nyaman, damai, dan tentram menjadi sebuah keinginan yang terus di incar oleh setiap orang pada umumnya. Lagi pun seseorang tidak akan salah bila mempunyai mimpi. Malahan seseorang yang tidak mempunyai mimpilah yang akan menjadi awal petaka arah tujuan kehidupannya.

Menjadi seorang pemimpi bukan hal yang tidak wajar, itu wajar dan sangat wajar. Karena sebuah mimpi dapat mengasah mainset seseorang menjadi terarah menuju tujuan sebuah mimpi yang di harapkan.

Mimpi terkadang menjadi sebuah ambigu kehidupan. Kebanyakan dari kita tidak berani bermimpi. Hal ini pasti akibat gagal dalam mencapai sebuah mimpi yang mereka takuti. Bahkan mereka mempunyai anggapan bahwa kegagalan adalah sebuah hantu yang teramat menakutkan dalam mewujutkan sebuah impiannya.

Kegagalan dan kesuksesan adalah hasil dari pengerjaan dalam mewujutkan mimpi. Hal ini tentu tidak untuk selama-lamanya. Artinya tidak selalu dalam kegagalan dan juga tidak selalu dalam kesuksesan yang didapati nantinya.

Mainset seseorang para pemimpi tentunya harus diawali dengan sebuah usaha yang tekun untuk mengejar harapan yang di impikan. Soalan berhasil dan hasilnya, belakangan. Para pemimpi siap melawan rasa takut terhadap resiko-resiko yang mematahkan mimpinya.

Sang pemimpi adalah mereka-mereka yang bermimpi dan mereka pula mendapatkan apa yang di impikan. Mereka dulu pasti pernah mengalami kegagalan yang mematahkan perjalanan mencapai mimpinya. Tetapi dengan semangat tekat tinggi, maka mereka telah menikmati kegagalan serta memperbaiki kegagalan dan hasil pun kesuksesan yang dipuja banyak orang.