Haruskah Kita Memposting Konten Panjang Saja?
Inilah dua influencer Instagram paling berpengaruh di Indonesia. Dilansir dari Picuki.com, kita bisa melihat postingan terbaru dari masing-masing influencer tersebut.
User princessyahrini dengan lima kata (bahasa Jepang dalam huruf romawi) dan lima tagar, atau sekitar 188 karakter, termasuk spasi dan simbol. Sementara itu, user raffinagita1717 menggunakan 23 kata atau sekitar 155 karakter, termasuk spasi dan emoji.
Pesannya singkat dan padat. Hanya menyampaikan satu atau dua ide dasar saja. Sedangkan penjelasan rincinya diserahkan kepada gambar itu sendiri, yang berbicara seribu kata.
Tahukah anda berapa banyak follower mereka di Instagram? Mohon dicatat, user raffinagita1717 memiliki 46,4 juta follower. Dan user princessyahrini dengan 35,8 juta follower.
Wow.. Banyak kali followernya!!
Jadi, haruskah kita hanya memposting konten berdurasi panjang saja di Steem? Konten bentuk panjang bagus. Ada orang yang suka membaca artikel atau cerita yang panjang dan serius dengan gambar-gambar yang menarik.
Demikian pula, konten pendek juga bagus. Ada orang yang menyukai teks pendek yang menyertai foto idolanya kemudian asyik berkomentar bersama. Setidaknya ada 80 juta lebih orang seperti itu di Instagram seperti di atas.
Bagaimana jika influencer ini dan jutaan follower mereka beralih ke platform kita di Steem?
See also:
Menurut saya selama pesan yang ingin disampaikan penulis, tersampaikan, sependek apapun tulisan bukan masalah. Malah lebih efektif. Cuma budaya kita di indonesia, yang penting banyak-banyak, isinya wallahua'lam.
🤣
Jika punya follower Steem seperti mereka, jadi autosultan... Hahaha... Ngomong2, apa total jumlah user Steemit apakah sudah sebanyak itu?
Belum.. Baru sekitar 1.5 juta menurut situs ini..
Saya yakin suatu saat nanti mereka akan ikut investasi di STEEM. Cepat atau lambat steem akan sampai di telinga mereka. Saat itu terjadi Pemerintah akan membuat aturan untuk mengambil pajak 🤭
Nah.. Pajaknya mungkin akan mirip dengan perdagangan valuta asing?.. 🤔
Agak susah mengajak mereka ke platform kita. Mungkin itu karena mereka telah "nyaman" dengan platform yg telah mereka jalani selama ini. Tak ada sesuatu yang tidak mungkin. coba dipropek. Why not?
Mungkin perlu disiapkan dulu frontend yang menarik seperti Instagram.. 🙂
Sepertinya begitu bro.. Supaya sesuai dgn fitur yg biasa mereka main kan..
This post has received a 100.0 % upvote from @boomerang.