Sebuah tulisan yang telah mewakilkan sejuta rasa di dalamnya.
Saya ikut terbawa perasaan membaca tulisanmu yang begitu manis. Tidak ada cacian tetapi lebih kepada renungan pada mereka yang harus mengevaluasikan lebih dalam tentang apa yang dilihat, tentang apa yang terjadi sebenarnya.

Begitu juga dengan penggunaan Kurikulum K13, tidak semua siswa memiliki kemampuan selayaknya anak-anak kota. Apalagi di desa yang tertinggal dengan serba kekurangan, bahkan sekolah-sekolah hanya diisi oleh guru-guru honorer tanpa ada kontrak dan PNS hanya dua orang saja. Sedangkan di dalamnya ada 50 orang siswa yang menggantungkan harapannya pada secercah cahaya masa depan dan menumbuhkan kembali angan yang pernah padam.

Entahlah Bang, di Negara kita kompeten atau tidaknya seseorang hanya dikalkulasikan dari angka-angka, bukan kepada kinerja yang nyata.

😢