Kau adalah...
Gugup, aku mencintaimu
Gagap, aku membahasakan cintaku padamu
Takut aku pada matamu
Tajam bola indahnya menatapku
Sendu ia menyapaku
Lembut tutur dan lakumu
Asing tutur dan lakuku
Disana dalam diriku,
Ketidaksempurnaan koyak luyak
Berserakan, berceceran
Tumpah ruah dalam lemah dan goyah
Semua terlihat, semua tampak
Tak perlu kulipat rapat, agar tak kau lihat
Datangmu, adalah bintang paling terang
Datangmu adalah embun menyejukkan,
Adalah bunga harum memabukkan
Adalah nyanyian merdu menentramkan
Adalah matahari, adalah pelangi,
Adalah angin damai di dalam senja
"Dimanakah dia kau sembunyikan?" tanyaku padaNya.
Datangmu, adalah jawaban atas pertanyaaanku pada Tuhan.
Kau, tema dialogku denganNya
Kau, adalah pengabulan tumpukan doa,
yang kukais dalam sujud-sujud penuh asa
Yang kurengek tanpa daya
Dalam setiap bincang-bincangku padaNya
Temali doa kupintal
Rapi, rapat, utuh seluruh
Lalu kuhadirkan dirimu disana..
Dengan ayat-ayat cintaku untukNya
Mereka bilang, tanganku penuh duri
Lalu, bisakah kita saling menggenggam erat?
Bagaimana kau kuat, bila kau akan merasakan sakitnya mengasihiku?
Kau akan terluka karena duri-duri yang mengiringi langkahku
Bila satu duri menaruh luka beribu,
Bagaimana kau berjalan bersatu kaki denganku?
Aku adalah hujan badai
Adalah ranting patah
Adalah tanah kerontang yang subur dengan airmata
Adalah harapan yang bernama kepasrahan
Jika aku tempat berteduhmu,
Mungkin kau akan kuyup karena derai derasku
Derai- derai sukacita
Derai-derai dukacita
Keduanya merintik dalam alunan berbeda
Kau akan kedinginan dalam pilu jika sendu mendengarnya
Dalam pasungku,
Sulit bagiku merengkuhmu
Bahkan merengkuh bayangmu
Menghangatkan bayang-bayangmu dalam ingatanku
Tapi, bagaimana mungkin aku membenanmkan wajahku selain bukan di pelukanmu?
Kau adalah kopi manis yang bikin candu
Kau adalah rasa penggugah rindu
Kau adalah segala keindahan
Tempat lelah berserah, bahu bersandar, dan mimpi berpendar
Kau adalah,
Wangi Tuhan yang ingin terus kuhirup
Dalam gugup dan gagapku untuk mencintaimu,
Aku mencintaimu.
Langit malam Krueng Geukuh, 22 Februari 2017.
Mantap puisinya kakak 😍
Makasih adekku...
Adk jg keren...
krak puisi @nandaferiana
Hahah, saking nanda ga paham gimana cara balas komentar di steemit pake eestem, jadi sekarang baru terbalas komentarnya. Tapi ini sudah download chrome, dan buka pake ini. Moga bisa lebih rajin lagi balas komen, n kasi komen serta vote.
owh my...
puisi mmg pupuknya jiwa
Biar tumbuh jiwa yang subur ya kak...harus dipupuk pakai puisi.
Biar subur jiwanya harus dipupuk pake puisi ya kak..
puisi itu bahasa cinta @nandaferiana
Agak terasa gugup aku untuk berkomentar,,,hanya satu kata yang sanggup ku ucapkan dalam kegugupanku "amazing"
Aku juga gugup membaca komentar ini...
Terimakasih kak...
Pengen ke situ. Ke Langit Malam. Pengen nulis puisi juga
Sini sini pak, di Langit Malam nya kita bisa duduk ngopi bersama...
Mari memublis semua stok puisi yg sudah ada 😁
Atra2 jameun payah ta peu teubit mandum😂