#Seri Tokoh 2 (Zarkasyi Yusuf) Birokrat yang setia menulis
Assalamualaikum teman-teman,,,
Kali ini saya akan berbagi cerita tentang satu tokoh dalam bidang kepenulisan, yang merupakan tokoh ke 2 saya, beliau adalah Bapak Zarkasyi yusuf sama seperti sebelumnya tokoh yang saya pilih untuk saya tulis, dan kemudian saya wawancarai, bukanlah tokoh biasa, mereka adalah orang orang yang memiliki nilai lebih yang pastinya berbeda dengan orang lain. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Zarkasyi yusuf saya biasa memanggil beliau dengan bapak zarkasyi beliau adalah sosok yang saya kenal sejak 2015 silam, bagi saya beliau sangat ahli dalam bidang kepenulisan, yang akhirnya menginspirasi saya untuk belajar menulis, awal pertemuan saya dengan beliau adalah saat beliau berkunjung ke kediaman orang tua saya, disana orang tua saya memperkenalkan seorang bapak zarkasyi yusuf, yang mana seorang penulis handal, yang terlihat begitu pelan santai namun penuh kepastian dalam menulis begitu sosok Bapak zarkasyi yusuf yang saya kenal di awal pertemuan.
Zarkasyi yusuf lahir di kampung barat, 20 september 1983, beliau tinggal di Desa Gla Menasah Baro, kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar, beliau merupakan Alumni SMU Negeri 1 Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, dan juga Dayah Tgk Chik di Reung-reung Kembang Tanjong Kabupaten Pidie.
Kemahiran dalam menulis dari seorang Zarkasyi Yusuf membawa beliau untuk semakin berkembang dan memperluas wawasan, semua itu dapat dilihat dari banyaknya perlombaan menulis yang beliau ikuti, diantaranya seperti lomba menulis santri Aceh yang diselenggarakan oleh PKPM Aceh tahun 2006 dengan juara 1, lomba menulis santri Aceh yang diselenggarakan oleh Badan pembinaan pendidikan Dayah Aceh tahun 2008 dengan juara 1.
Beliau adalah sosok yang senang menulis dan selalu ingin tulisannya bermanfaat bagi orang lain, tulisan beliau tersebar dimana-mana, dan dibaca banyak orang maka dari itu beliau selalu menulis, beberapa buku yang ditulis oleh Zarkasyi yusuf adalah Wacana Pemikiran Santri Dayah Aceh, penerbitan wacana press bekerjasama dengan BER NAD NIAS pada tahun 2007, selanjutnya Menuju Islam Kaffah penerbit LAPENA pada tahun 2008, Peunawa (Belajar menyingkap makna) penerbit Safa Bumi Reusada tahun 2016. Beliau juga sering menulis opini.
Beberapa karya opini dari Zarkasyi yusuf.
Ramah, sangat menghargai orang lain, kerja keras, pantang menyerah, berpikir panjang dalam mengambil keputusan, begitu sosok seorang Zarkasyi Yusuf yang saya kenal, di umur yang masih tergolong muda tidak menghalangi beliau untuk terus memperkaya diri dengan pengalaman guna memperluas wawasan, beliau pernah menjabat sebagai salah seorang redaktur majalah Santunan pada tahun 2011-2016, dan menjadi Redaktur pelaksana majalah Santunan 2016 sampai saat ini, beliau juga seorang PNS di kantor wilayah kementerian agama provinsi Aceh.
Luar biasa bukan, walaupun beliau belum begitu dikenal banyak orang namun tulisan beliau sudah menyebar dimana-mana dan dibaca banyak orang, sama seperti apa yang beliau katakan saat saya berdiskusi dengan beliau, beliau hanya ingin bermanfaat bagi orang lain, perihal terkenal atau dikenal banyak orang itu hanya bonus yang diberikan Allah, begitu penjelasan seorang Zarkasyi Yusuf. Saya juga sempat menanyakan apa yang membuat beliau suka dan senang akan menulis ? Beliau menjawab saya menulis untuk mengikat ilmu-ilmu yang sudah saya pelajari yang saya dapat dari seluruh Guru dan Guru-guru besar, dan itu juga untuk melestarikan ingatan dan cerita, karena sejatinya manusia itu pelupa, dan saya pasti akan lupa, dari sanalah sejak saya sadar akan hal itu, saya mulai menulis dan saya senang dengan menulis dan Alhamdulillah masih terus menulis hingga hari ini, dan semua itu dimulai sejak 1998 dari saat saya harus menulis teks pidato untuk mengikuti Syarhil Quran pada MTQ tingkat kabupaten pidie, ketertarikan beliau pada menulis menjadikan menulis sebagai salah satu hobi, dari hobi lainnya seperti berpetualang, sepak bola dan tenis meja, terkait cita-cita beliau mengatakan beliau ingin menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang banyak, begitu penjelasan dari seorang Zarkasyi Yusuf.
Motto beliau dalam hidup adalah "jika tidak mampu membahagiakan orang lain, setidaknya jangan menyusahkan". Motto beliau dalam bekerja "bekerjalah dengan benar walaupun berada pada lingkungan Neraka".
Pesan beliau untuk generasi Bangsa adalah menulislah untuk melestarikan ingatan, sejarah dan kenangan, wariskanlah sejarah melalui tulisan karena jasad boleh tidak dikenang namun kisah akan selalu dikenang sepanjang masa, maka dari itu terus menulis, untuk menjadi penulis yang hebat maka harus dimulai degan mulai menulis, maka menulislah dan jangan pernah malu untuk menulis.
Bagi saya seorang Zarkasyi Yusuf adalah seorang yang dapat menginspirasi saya dan teman-teman semua dalam menulis dan mengenal arti dari kehidupan, maka dari itu menulislah dan terus menulis, semoga postingan saya bermanfaat bagi teman-teman semua.
Sekian postingan dari saya, jangan lupa follow, vote dan comment.
Wassalam,,,