Tiga Alasan Tulisan Tak Dimuat Media
Ada tiga alasan mengapa tulisan seorang tidak dimuat di media (koran atau majalah). Alasan pertama: tidak cocok dengan kriteria dengan media tersebut alias tidak layak muat. Alasan kedua: tulisan bagus dan cocok dengan kriteria media tersebut, namun kesulitan ruang untuk memuatnya atau momentumnya tidak pas.
Alasan ketiga, dan ini jarang dicermati oleh penulis yakni jeda pemuatan. Media biasanya membuat jeda pemuatan karya seorang penulis. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada tulisan dari penulis berbeda. Soalnya media menerima tulisan dari banyak penulis. Semua tulisan bagus perlu dapat tempat.
Misalnya, jika tulisan seorang penulis baru dimuat pekan ini, maka tulisan penulis yang sama tidak mungkin dimuat pekan depan atau beberapa pekan kemudian. Masing-masing media tentu punya kebijakan tersendiri soal waktu jeda pemuatan itu. Ada yang sebulan, dua bulan, tiga bulan, bahkan enam bulan.
Maka itu menjadi percuma bagi seorang penulis segera mengirim tulisan-tulisan baru setelah tulisan terakhirnya dimuat di media itu. Meski bagus, media tidak akan langsung memuatnya. Mereka akan memberi jeda dalam waktu tertentu. Sehingga tidak perlu buru-buru mengirim ke sana.
Saya sendiri baru mengirim lagi tulisan ke sebuah media setelah jeda dua-tiga bulan dari waktu pemuatan sebelumnya. Selama jeda itu saya mengirim tulisan ke media-media berbeda. Sehingga tiap bulan kita muncul di media berbeda. Tapi itu dulu, ketika saya produktif. Sekarang setengah tahun sekali belum tentu saya mengirim karya ke media.
MI | 02-01-20
Foto Ilustrasi:
Pixabay.com/AdoreBeautyNZ
Posted from my blog with SteemPress : http://musismail.com/tiga-alasan-tulisan-tak-dimuat-media/