Sudahlah... Jangan Mengeluh!
Suatu hari, seorang teman datang menemuiku. Temanku itu meminta beberapa saran dariku terhadap kondisi yang sedang dialaminya. Secara singkat saya menjawab, "Saya hanya akan mengatakan satu hal: khusus untuk kamu, dilarang mengeluh."
Sumber gambar
Temanku itu berkata, "Mengapa Anda menganggap keluhan itu seperti sesuatu yang sangat buruk, bukankah setiap kita pernah mengeluh? Bukankah mengeluh itu juga sisi manusiawi?"
Sumber gambar
Saya menjawab, “'Budaya keluhan' adalah budaya Setan. Orang yang pertama kali menciptakan 'budaya keluhan' adalah kepala iblis. Dia telah mengeluh kepada Tuhan: "Engkau telah mencipta seorang makhluk yang lebih rendah dariku, tetapi dia justru Engkau muliakan. Dia akan menentang-Mu, membuat kerusakan di muka bumi, dan menumpahkan darah. Engkau Telah menghinaku dihadapannya, padahal dia belum pernah menyembah-Mu. Sementara aku telah menyembah-Mu dalam bentuk yang tidak bisa digambarkan oleh siapapun. Mengapa bisa demikian?"
Anak cucu Iblis yang diberi nama Setan merupakan musuh terbesar bagi manusia. Bagaimana cara Setan menjalankan misi permusuhannya terhadap manusia? Metodenya adalah melihat ke sekeliling untuk mendapati orang mana yang telah mengembangkan keluhan dan kemudian dia mulai lebih jauh mencetuskan keluhan itu di dalam dirinya. Setan mengambil jiwa keluhan ini dengan sedemikian rupa sehingga orang itu menjadi dikuasai oleh keluhan. Mengeluh menjadi karakter yang paling menonjol pada diri si pengeluh.
Jika Anda menaruh suatu benda di rumah Anda, benda itu akan tetap sama seperti sekarang bahkan puluhan tahun kemudian. Namun berbeda dengan mengeluh. Keluhan selalu tumbuh dan terus meningkat. Mengeluh adalah salah satu akar dari semua kejahatan. Setelah mengeluh berakar, kemudian berubah menjadi kebencian, lalu mengaktualisasikannya dalam bentuk balas dendam dan semakin diperparah lagi dijalankan dalam bentuk tindakan, seperti yang telah dilakukan Iblis.
Mengeluh adalah permulaan dari sebuah kejahatan, mengeluh tidak hanya semakin bertumbuh, namun juga berubah wujud menjadi caci-maki, iri-dengki dan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Masihkah anda menyepelekan keluhan?
Sumber gambar
Hidup itu tidak sempurna. Tidak pernah dan tidak akan pernah sempurna. Namun Ini bukanlah sebuah berita buruk. Karena faktanya, begitu kita mulai menerima kenyataan, kita akan menyambut lebih banyak kemungkinan untuk menikmati hidup dan lebih bahagia. Hidup tidak pernah sempurna, dan kita tahu bahwa kenyataan ini sangat benar.
Sumber gambar
Lantas, mengapa kita terus mengeluh tentang ketidaksempurnaannya?
Kita mengeluh tentang cuaca, lalu lintas, dan makanan yang tidak sesuai selera. Kita mengeluh tentang teman yang tidak tahu terima kasih, pacar kurang pengertian, kesetiaan pasangan, pekerjaan yang menumpuk, dan banyak keluhan lainnya yang terkadang dipicu oleh persoalan sepele. Kita telah menjadi masyarakat yang terlalu cepat mengeluh. Ini akan memupuk sikap negatif. Mengeluh menarik perhatian kita pada aspek-aspek negatif dan keadaan di sekitar kita. Dan karena kita selalu berfokus pada hal-hal negatif, ini akan membawa negativitas yang lebih besar. Mengeluh tidak pernah menghasilkan sukacita, namun justru membuat kita semakin tenggelam dalam kesengsaraan. Parahnya lagi, hal ini akan berdampak negatif pada orang-orang di sekitar kita. Keluhan menyebarkan negativitas. Dengan berfokus dan menarik perhatian pada masalah dan ketidaknyamanan di sekitar kita, sama saja kita telah mengarahkan orang lain ke arah itu juga...!Sumber gambar
Posted from my blog with SteemPress : https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/2018/07/sudahlah-jangan-mengeluh
Ketika mulut saya mengucap kata capek, tangan saya reflek memukul mulut sendiri.. 😁
Sangat filosofis. Keren
mengeluh,"ada buruknya, kadang ada baiknya menurut versi saya slaku orang yg sangat عَامِّيّ
di multi segi, di segi buruknya seperti post yg sdr
bubuhkan di atas, klo di segi baiknya adalah
seperti kata pepatah yang menyatakan,,
" air mata ketawa sangatlah buruk bila di bandingkan
dengan air mata setelah sujud dalam shalat tahajjud di tengah malam buta, dan
mengeluh karena ingat DOSA itu lebih baik dari segala kesenangan yang meliputi seluruh DUNIA'
karna jalan yg terbaik untuk menuju keampunan yg di ridhainya adalah ada pada shalat tersebut beserta
Doa mminta ampun setelahnya....
mf klo mmg slh, tlg di perbaiki, ini hnya skedar comment bkn menceramahkan.....
slm ukhuwah smga sllu berkah
"Mengeluh" tentu konotasi atau substansinya akan berbeda dengan "memohon".
Penempatan kalimat ini akan beda pengertiannya, seperti; mati, syahid wafat, tewas, dan mati walau artinya sama (tutup usia). Penempatan inilah yang membedakan makna dan nilai.
ok, thank,s
An explanation so I want.
Positif thinking adalah salah satu cara membumkam keluhan itu.
Karena apa yang terjadi adalah yang terbaik yang harus kita lalui.
Tak terbatahkan.
mengeluh bukan menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah 😊
Lagi-lagi Tak terbantahkan.
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by munawar87 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Sudah kami upvote dan resteem ke 7585 follower yaa.. (Segelintir kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit bahasa Indonesia.)