Hati-hati geutanyoe hana hati-hati gob, alhasil juga teupoek.
Saat berkendara, kita mengunakan mata untuk melihat, lantas kenapa tidak disebut mata-mata.
Ini berarti, pengendara harus mengikut sertakan nurani dalam berkendara. Karena ketika terjadi kecelakaan, bukan hanya dirinya yang celaka, namun juga berakibat fatal bagi orang lain. Oleh karenanya berhati-hatilah. Hati dan hati dua kali sebut, bermakna; sama-sama mamakai hati. Dengan begitu tidak ada lagi istilah, hati-hati geutanyoe hana hati-hati gob.
Ikhtiar menyelamatkan nyawa/mencegah hukumnya juga wajib.
Ketika mendapati sebuah kecelakaan, juga harus menjaga etika dalam pengambilan gambar, agar tidak menambah rasa perih, pilu atau duka keluarga korban.