"Pagar Ayu Bukan Pagar Betis"

Terlihat laskar ini kecil-kecil dan hanya bertujuh, namun barisan mereka mampu menghentikan langkah 'Raja sehari' meskipun tanpa tempat berteduh.

Pasukan ini menghadang rombongan bukan tanpa alasan, justru mereka menahannya dengan tujuan untuk memuliakan.

Siapa mereka dan apa yang akan dilakukan selanjutnya?

Adik-adik ini adalah personil tari 'Ranup Lampuan', tari persembahan penyambutan tamu kehormatan yang datang mengunjungi suatu tempat di Aceh dan juga sering dimainkan pada acara pesta pernikahan.

Dalam permainannya, tari ini menggunakan properti yang disebut “puan” (batee), dipegang oleh setiap penari berisikan “ranup” (sirih) dan disuguhkan kepada setiap tamu yang hadir.

Tarian ini diiringi dengan musik instrument Aceh, sering juga diiringi dengan musik yang menggunakan alat tradisional Aceh seperti Serune Kalee, Rapa’i dan Geunderang.

Tari ini biasanya dimainkan oleh Lima, Tujuh atau Sembilan orang penari wanita.