KABAR RISAU DARI RANAH BUNDA
Hidup telah mengajarkan kesangsian berpelukan
dengan impian dalam gumpalan hati yang kecil
Sepasang jemari lentikmu menuntun rabaan
membahasakan debar menggumuli nikmat gelora
Lembah dan ngarai atau kelokan Sitinjau Laut pun
semakin mengembalikan kita pada kenangan
Dalam sentuhan yang mengekalkan kedamaian
hidup kembali pada kesemestaannya yang hakiki
Cemas dan risau memulangkannya secepat kilat
dan kita kembali terdampar pada kehampaan
Rumah-rumah Gadang reot dan terjungkal
tanah-tanah dikapling penguasa dan pengusaha
Makna cinta apa lagi yang akan kau dendangkan
ratap saluang dan bansi takkan mampu berpitunang
Hanya hati yang mampu mendengar gemericik air
dari sungai kesejukan nurani yang membumi
Sayang, kembalilah pulang ke ranah Ibunda
tempat muasal ikrar yang tak pernah bersengketa
Padang, 4 November 2018
Salam KSI
Irman Syah | @mpugondrong