Wahabi, Pengkafiran dan Transformasinya menjadi Teroris
Banyak yang bilang, sudahlah, ngapain meributkan rakaat tarawih. Banyak yang tidak shalat tarawih kok tidak dipersoalkan. Dalam beberapa hari ini, pernyataan semacam ini keluar dari mulut orang-orang yang intelek, beberapa diantaranya duduk di menara gading kampus. Dan mereka inilah bagian dari kelas menengah yang kita bicarakan kemarin, yang menjadi sasaran empuk Wahabisme dan akhir-akhir ini menjadi kelas yang banyak melahirkan para teroris.
Bung, ini bukan persoalan rakaat tarawih. Rakaat tarawih sudah jelas sejak jaman dahulu. Persoalan orang semacam Farhan yang menghafal beberapa hadits, lalu dengan seenak nafsunya, tanpa metodologi pula, mengambil hadits itu sebagai jalan untuk melegitimasi argumentasinya, itu yang kita persoalkan. Dalil untuk shalat witir dari Aisyah r.a ini dijadikannya sebagai dalil shalat tarawih pula. Jahannamnya, ada juga orang yang berhasil dibuatnya percaya. Ini menunjukkan betapa orang-orang semacam Farhan ini begitu tekstualis, sempit, ceroboh dan kaku sudut pandangnya dalam memaknai dalil. Dan ini gaya khas Wahabi. Apakah Wahabi berbahaya, lihatlah ISIS.
Bayangkan, sejak kemunculannya hingga ia mendapatkan panggung di beberapa masjid di Kota Banda Aceh -padahal Walikota hari ini didukung oleh simpul Ahlussunnah wal jama'ah- , ia sudah membid'ahkan dan menuduh syirik kepada hampir puluhan prilaku dan kebiasaan masyarakat. Yang paling konyol. Kata dia, memasang foto ulama itu, dosa besar, syirik. Katanya, karena orang-orang yang memajang foto ini kelak akan berharap rejeki bukan kepada Allah, tapi justru kepada foto ulama tersebut. Persoalannya, kapan dia membuktikan ucapannya, kapan dia mewawancarai si pemanjang foto ini, kapan dia melakukan penelitian hingga sampai pada kesimpulan seperti ini, bagaimana caranya dia tau kalau orang-orang yang memajang foto ini menyembah ulama.
Semua tuduhan-tuduhan syirik (kafir) yang dikatakannya itu hanyalah opini yang tidak mendasar sama sekali dan sangat berbahaya. Sebab, kemunculan terorisme tidaklah serta merta, terorisme lahir melalui banyak proses, salah satunya ia lahir melalui doktrin semacam; bahwa negara ini dan masyarakatnya hidup dalam kekufuran, dan wajib diperangi. Maka aparat harus segera bertindak dan menganalisis, sebab guru spritual bagi lahirnya terorisme tidak pernah secara langsung menganjurkan para calon "pengantin" untuk melakukan bom bunuh diri, proses awalnya dimulai melalui ceramah-ceramah dan doktrin-doktrin semacam ini, pada titik inilah sel-sel terorisme yang mematikan itu terbentuk.
Tonton saja videonya. Lalu lihatlah dengan kacamata ilmu, jangan pakai kacamata awam. Maka yakinlah, Wahabi amat sangat berbahaya bagi kehidupan dan pembangunan Aceh.
Saya setuju wahabi harus di usir di tanah aceh ya kan bg miswarjong
Saya setuju wahabi harus di usir di tanah aceh ya kan bg miswarjong