Cerita Lain Wanita Perkasa
Ketika saya bertemu ibu ini, Matahari sedang di puncak terik, panasnya membakar sedurhaka entahlah. Ibu ini berjualan Tape, Kacang dan Jagung, seperti ibu-ibu yang sering kita jumpai saat singgah di Saree. Namun ini bukan di Saree, tapi Sigli.
Ibu ini tiap hari, jika kondisi tubuhnya sedang prima, biasanya akan menjajakan dagangannya ke penjuru badan kota, membelah hiruk pikuk tengah hari Sigli, yang tentu saja dilakukannya dengan berjalan kaki. Pun demikian ketika pagi-pagi betul ia harus berangkat sejauh 17 Km dari Pasi, Kembang Tanjong, juga ia lakukan dengan berjalan kaki. Tentu saja sembari berharap kebaikan hati orang-orang di jalan yang sudi memberinya tumpangan ke Sigli.
Ketika hendak beranjak. Dia tersenyum. Aku menemukan Keteguhan ibu di wajahnya. Kehebatan yang tak mampu kau bayangkan ada pada diri seorang wanita. Tiba-tiba saja, aku ingin pulang dan bertemu ibu.