Tradisi Meuleumang Di Aceh Selatan
Assalammua'laikum kawan-kawan.
pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang Tradisi tet Leumang di daerah Aceh Selatan.
Daerah yang satu ini sudah tidak diragukan lagi oleh objek wisata dan sejarahnya. Tapi daerah ini juga terkenal dengan ragam kulinernya. Mulai dari produk olahan khas Aceh Selatan seperti ragam buah pala hingga kue yang sudah menjadi tradisi turun-temurun sejak zaman dahulu.
Leumang merupakan sebutan untuk kue yang telah menjadi tradisi masyarakat setempat di Aceh Selatan khususnya di Kota Fajar Kluet Utara, yang diwariskan oleh orang-orang terdahulu secara turun temurun. Tidak akan lengkap suatu moment tanpa hadirnya kue Leumang untuk memeriahkannya. Meskipun di beberapa tempat di Aceh juga mulai memproduksi Leumang seperti di kota Banda Aceh, tetapi tetap saja Leumang adalah kue khas dari Aceh Selatan yang tak tertandingi rasanya dan aromanya.
Lama sudah Leumang telah menjadi ciri khas daerah satu ini disetiap adanya perayaan besar maupun kecil. Proses pengolahan dan santapannya juga punya ciri khas tersendiri. Masyarakat Aceh Selatan menjadikan Leumang sebagai kue khas yang wajib ada, misalnya selama bulan puasa, menyambut atau menutup bulan Ramadhan (uroe muegang). Puasa enam atau puasa setelah hari raya Idul Fitri di bulan Syawal, atau perayaan lainnya.
Leumang dapat diolah dari beras ketan maupun ubi/singkong atau Buah Labu yang sudah di parut. Proses memasaknya lumanyan rumit yaitu dengan memasukkan beras ketan atau ubi parutan ke dalam bungkusan daun pisang, lalu dimasukkan ke dalam bambu yang telah dipotong-potong kira-kira sepanjang 60 cm dengan diameter 3-5 cm. Selanjutnya proses pembakaran dengan bara api hingga masak dengan berubahnya warna bambu lebih kuning kecoklatan.
Bahan dasar pembuatan Leumang yaitu beras ketan, ubi, Labu, gula pasir, garam, dan disirami dengan santan kental.
Kenikmatan Leumang lebih khas dikarenakan digunakan bambu yang hanya sekali pakai setiap proses pembakarannya. Lebih lagi jika ditinjau dari segi kesehantannya, ternyata beras ketan memiliki beberapa manfaatnya diantaranya rendah lemah, kandungan protein, vitamin, karbohidrat, dan banyak lainnya. Sama halnya juga dengan ubi yang memiliki beberapa manfaat diantaranya kandungan kalori yang tinggi, rendah lemak, sumber protein dan vitamin K, dan masih banyak lainnya.
Pantas saja jika Leumang banyak diminanti oleh banyak kalangan selain masyarakat asli Aceh Selatan itu sendiri. Cita rasa yang khas dari beras ketan dan ubi/singkong bercampur dengan rasa manis dan asinnya. Meskipun ketika dimakan terasa lemak, tapi Leumang ternyata rendah lemak. Kalau saya lebih menyukai Luemang yang terbuat dari olahan ubi/singkong.
nice . keep going .. hahaaha