Review Acehnologi Vol 2 Bab 15 Tentang Kosmologi Aceh
Assalammu'laikum kawan-kawan kali ini saya akan mereview buku Acehnologi Vol 2 Bab 15 tentang Kosmologi Aceh.
Pada bab ini akan membahas konsep kosmologi Aceh, melalui sejarah, akan di bahas bagaimana perjalanan lorong waktu bagi suatu peradaban. Disini kita akan mengenali gambaran tentang kosmologi yaitu. Pertama, ilmu ini berhubungan dengan bagaimana asal usul alam, strukur, komponen, aturan, dan hukun-hukum. Kedua, yaitu mencari alasan-alasan mengapa manusia dapat berada di alam tersebut , mulai dari kehidupan hingga kehidupan setelah kematian. Ketiga pandangan yang kelima, memperlihatkan bahwa persoalan kosmologi sangat terkait dengan pembentukan ilmu-ilmu religi yang ada di dalam masyarakat tersebut. Keenam, hukum-hukum dan otoritas keyakinan sangat berpandukan pada sistem kosmologi yang di anut oleh masyarakat tersebut. Jika kita lihat secara singkat kosmologi dapat dipahami dengan penjelasan tentang bagaimana manusia dan mengapa berjalan di atas permukaan bumi, dengan memahami alam, lantas menjadi pengetahuan, lalu diarahkan menjadi sebuah keyakinan, setelah itu menjadi sebuah sitem keyakinan, yang pada gilirannya memberikan arahan, sehingga meninggalkan alam ini.
Sistem kosmologi islam juga pernah muncul di Aceh, karena islam telah memberikan kontribusi yang sangat penting di dalam pembentukan fondasi berfikir kajian kosmologi. Ketika islam datang ke Aceh hampir semua tempat yang di singgahi oleh DIN ini didirikan kerajaan. Demikian pula, beberapa tempat perbukitan dan pegunungan dijumpai makam para ulama.
Inilah dampak sistem kosmologi yang berkembang di Aceh, yaitu sistem kosmologi yang menuju Tuhan yang ahad. Doktrin bangsa teulebeh dan Tuhan yang ahad, melekat pada sistem kehidupan masyarakat Aceh.
Dalam tradisi masyarakat Aceh tingkah laku biasanya diartikan dengan istilah peukateun. Namun ada juga istilah lain yang di gunakan yaitu amay (amal dalam bahasa arab). Untk istilah pekerjaan, orang Aceh menyebutkan istilah but. Untuk istilah mencari nafkah biasanya digunakan sitilah hareukat.
Adapun bagi mereka yang memiliki keyakinan kosmologi bahwa bagian dari rencana Tuhan, maka akan menyerap informasi yang beredar di dunia ke dalam diri mereka, yaitu adanya hubungan antara mikro kosmos dan makro kosmos. Akibatnya akan menjadi terjelaskan kepada manusia, karena sang penuntut ilmu kosmologi melihatnya dari aspek tauhidiq.
Ini lah dasar kuat bagi para pengkaji Acehnologi yaitu sitem keyakinan, sitem pengetahuan, dan sitem nilai yang didapatkan dari perjalanan batinnya ketika menghubungkan antara mikro kosmos dn makro kosmos.