Larangan Berfoto di Masjid Agung Meulaboh Dan Sisa Kenangan Internship Yang Manis.
(Koleksi foto pribadi menggunakan Hp Vivo, tanpa filter tanpa edit)
Jam menunjukkan pukul 00:18, sudah larut malam dan seperti biasa saya sulit untuk tidur. Jari-jari terus gatal ingin mengetik ide yang tiba-tiba saja terlintas saat melihat-lihat album foto ketika internship di hp vivo saya. Di postingan saya sebelumnya saya sempat menceritakan bahwa saya pernah menjalani internship (program wajib berbakti untuk negara, pengganti program wajib PTT bagi profesi saya) di Meulaboh, Aceh Barat, selama 1 tahun yang dimulai sejak Oktober 2015 hingga Oktober 2016.
Meulaboh adalah sebuah kota kecil di ujung pantai barat Aceh yang sangking kecilnya, wilayahnya akan habis kita kelilingi dalam waktu satu jam (well, ini data tidak akurat hanya perkiraan saya saja). Selama setahun disana sungguh pengalaman berharga bagi saya, mengingat saya tidak pernah jauh merantau dari rumah saya di Banda Aceh. Selama disana ada satu tempat yang selalu suka saya datangi, terutama saat galau, saat PDAM mati dan juga saat listrik mati.
Tersebutlah sebuah masjid yang begitu indah dipandang mata lahir dan bathin bernama masjid Agung Meulaboh. Dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah, Asia dan Aceh, membuat masjid ini bak bangunan-bangunan dalam cerita Aladin, dongeng 1001 malam. Warnanya yang cantik, pekarangannya yang super luas serta hijau, gerbangnya yang megah dan letaknya yang ditengah kota menjadi daya tarik sendiri bagi para masyarakat sekitar dan juga wisatawan lokal maupun asing.
Masjid yang pernah masuk dalam daftar 100 Masjid terindah di Indonesia tahun 2011 ini berlokasi di jalan Imam Bonjol, Desa Seunebok, Kecamatan Johan Pahlawan. Berdiri di atas tanah seluas 60.000 m2, dengan luas bangunan mencapai 3.500 m2, masjid kebanggaan masyarakat Meulaboh ini dipergunakan untuk banyak kegiatan keagamaan. Disebelah masjid terdapat bangunan pesantren Nurul Falah yang jaraknya sangat dekat sehingga para santriwan dan santriwatinya sering mengadakan kegiatan disana.
Masjid ini diperkirakan dapat menampung 7000 jamaah loh steemian. Nah, karena bangunannya yang eksotis dan mengundang decak kagum inilah yang membuat banyak masyarakat sengaja datang hanya untuk berfoto disana. Akan tetapi mulai awal tahun ini, Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Meulaboh memberlakukan larangan berfoto di dalam masjid maupun di pekarangan masjid. Hal ini merupakan masukan dari masyarakat sekitar juga yang menginginkan masjid menjadi tempat yang khusyuk untuk ibadah bukan untuk berselfie. Larangan ini sudah mulai disosialisasikan melalui khutbah, ceramah dan baliho. Selain itu ditetapkan juga aturan baru untuk larangan merokok, foto prewedding, dan juga bermain sepeda dan sepatu roda di kawasan masjid.
Pada prosesi akad nikah, momen ijab kabul dan foto keluarga setelahnya masih diperbolehkan akan tetapi lebih dari itu tidak diijinkan. Sedangkan untuk para wisatawan yang mengunjungi masjid tersebut hanya boleh melihat keindahan masjid tersebut tanpa boleh mengabadikannya dalam selembar foto.
Ini foto prosesi akad nikah teman internship saya dulu yang diadakan di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh. Izin posting foto nikahnya ya Mulya (iya boleh, jawab Mulya). Tampak bagian dalam masjid yang tidak kalah bagus dari bangunan masjid di luar negeri ya steemian.
Jauuh sebelum diberlakukannya aturan ini saya dan teman-teman internship sempat berfoto perpisahan di masjid megah ikon kota Meulaboh ini sebelum kami akhirnya berpencar untuk mengabdi di kota masing-masing. Berikut foto-fotonya, sekedar mengingat kenangan manis saat itu. Maaf untuk foto yang agak alay di bawah ini, yang gak kuat lihatnya boleh di skip fotonya. Hehehe
Sungguh kenangan manis yang tidak terlupakan, namun jangan ditiru ya kealayannya..
Naaah, kalau para stemian setuju tidak dengan larangan berfoto di kawasan masjid?. Kalau saya sih yes, gak tau kalau mbak Maya.
Referensi :
Referensi 1
Referensi 2
Referensi 3
Sayang kali. padahal mantap mesjidnya
ikutan vote komentar ini aah..
Pegambilam gambar yang profesional,, dan alur cerita nya pun,, enak dibaca, sukses terus kawan,,, bravo
wah baru baca komentarnya @tuminaz. Terimakasih sudah mampir dan membaca. salam kenal.. sukses juga untukmu..