Fauzi : Kitman Persada tangguh.
[Sumber](DSG Property)
Bicara Sepakbola Abdya, Persada menjadi sebuah bonden kebanggaan bagi pencinta sepakbola di Aceh Barat Daya.
Pengurus, official dan pemain serta banyak orang orang di lingkarannya layak kita apresiasi. Salah satunya adalah Kitman persada.
Kitman sendiri adalah profesi dalam sebuah tim sepakbola yang jarang diketahui publik.
Tugas dan kinerjanya tidak tersorot atau bahasa lain jarang diketahui karena masyarakat lebih cenderung melihat hasil atau prestasi tim. Masyarakat kita hanya melihat tim itu dari sisi pemain dan pelatih.
Profesi Kitman ada dibalik layar, pekerjaan remeh temeh bagi kebanyakan orang namun sebenarnya punya kontribusi besar untuk solidnya sebuah tim.
Untuk persada, satu nama dan saat ini tak tergantikan adalah Fauzi.
[Fauzi berdiri paling kiri] (Sumber gambar :DSG)
Fauzi sendiri sebenarnya pemain bola yang pernah mencicipi cap Persada di Soeratin dan Porda rentang waktu 2003 -2006 bersama Coach Sofyan.
Prestasi individu yang mulai meredup, menjadikan dia banting stir menjadi Kitman Persada.
"Saya terlalu mencintai sepakbola, satu satunya jalan berkontribusi untuk persada saat ini adalah menjadi bagian dari tim", ujar Fauzi saat penulis mewancarainya.
Kitman sebenarnya hanya bertugas mengurus semua perlengkapan atlit dan perlengkapan tim.
Namun Fauzi tidak ingin terjebak dengan patron tupoksi, semua tugas yang bisa dibantunya akan dilakoni dengan riang gembira.
Fauzi begitu bersemangat memberi gambaran tugasnya di tim dan sesekali keluar candaannya. Lelaki humoris ini punya kemampuan lebih dalam mencairkan suasana formal.
Kitman Persada yang hitam manis ini sadar benar kebutuhan pemain karena dia juga mantan pemain.
Fauzi mampu membaca psikologis pemain dalam tim dan tak jarang menjadi penghubung saat ada pemain yang ingin menyampaikan sesuatu hal namun segan terhadap coach sendiri.
Menjadi petugas rutin untuk mengingatkan jam tidur, mengumpulkan handphone pemain dan mencatat kebutuhan menu makan sesuai keinginan pemain.
Rasa tanggung jawab dan kemampuan memotivasi serta menkondisikan emosi pemain dijalaninya. Wajar jika kemudian Fauzi mendapat tempat tersendiri di hati para pemain dan official.
Bukan sekedar menyiapkan baju, sepatu dan sarapan namun lebih jauh di lapangan, saat pertandingan berlangsung terkadang menjadi medis dadakan.
Tas selempang yang selalu lekat dibahunya berisi alat alat kesehatan dan minuman pemain siap dibawa masuk saat dibutuhkan.
Persiapannya total, kerja cekatan dan teknis di lapangan benar benar dikuasainya bahkan tak jarang urusan administrasi tim pun dilakoninya.
Tahun 2018 ini, tahun yang sibuk luar biasa baginya, mulai dari Liga 3, Soeratin cup , Pora dan K Liga dijalaninya tanpa banyak keluhan.
Sosok Fauzi menjadi sebuah contoh bagi kita, berkontribusi buat Persada tidak cuma menjadi donatur, memberi ide dan saran namun menyumbang tenaga dan waktu bisa kita lakukan untuk tim kebanggaan kita bersama.
Dan bila ada pemain,official tim serta pengurus persada yang tidak kenal dengan sosok ini maka patut kita dipertanyakan sisi profesional mereka.
[Fauzi berbaju merah RYS bersama tim Abdya FC K Liga Aceh] (Sumber : DSG Property)
Ketika ditanya harapan terbesarnya untuk Persada, dia menjawab "Persada akan kuat jika pembinaan kelompok umur berkelanjutan, dan sesama pengurus tidak saling mencari kelemahan namun menguatkan dimana ada kekurangan"
Jawaban di atas tentu mengejutkan, ini jawaban berkelas dari seorang Pengamat sepakbola bukan profesi Kitman.
Mungkinkah Fauzi akan pindah profesi dari Kitman menjadi pengamat ?
Ketika pertanyaan itu disodorkan saat kami ngopi sore di Warung Kopi Teungku, Jalan muslimin Blangpidie, dia mengalihkan topik pembicaraan, sambil tersenyum khas miliknya.
Fauzi secara keseluruhan adalah Kitman Persada yang Tangguh, sulit tergantikan.
Profesi Kitman Persada sudah dijalaninya dalam 2 periode kepengurusan Persada.
Jika anda punya kesempatan duduk dan bicara tentang Persada, dijamin banyak cerita unik akan memancing tawa.
Terakhir, jangan lupa perhatikan senyum yang mengembang lebar khasnya, senyum yang terlahir dari hati menunjukkan jiwanya yang tulus untuk Persada.
Blangpidie, 27 Desember 2018.
As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!