Maaf, Sistemnya Belum di Update
Kemarin sore saya singgah ke Suzuya, belanja bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari bumbu masakan, sayur, buah, toiletries, dan berbagai kebutuhan lainnya. Beberapa alasan saya memilih supermarket dan minimarket untuk berbelanja, diantaranya:
- Saya tidak memiliki skill negosiasi, jadi pilihan lokasi berbelanja memang sering jatuh ke mini market atau supermarket, yang sudah ada label harganya.
- Saya suka menonton video masak ala-ala simple western food, beberapa bumbu seperti oregano, italian herbs, instant puff pastry, memang tidak ada di pasar tradisional.
Setelah selesai memilih barang-barang yang saya butuhkan, saya menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Perhatian saya tertuju pada harga chicken nugget kiloan yang saya beli. Di label timbangan, harganya Rp. 36.045 sedangkan di komputer kasir, harganya Rp. 40.058, ada selisih sekitar Rp. 4000.
Menyadari hal tersebut, saya bertanya pada kasir kenapa berbeda antara harga label dan harga di komputer?
Jawabannya sudah saya duga "Maaf kak, ini harganya belum diupdate di sistem."
"Lagu lama!" saya bergumam dalam hati.
"Kenapa belum di update? Jadi untuk pembayaran, saya dapat harga mana, harga label atau harga yang di komputer?"
"Harga di komputer kak" Jawab kasirnya
"Oo, saya gak mau. saya mau harga label." saya mulai kesal.
"Sebentar ya kak, saya tanyakan sama yang menimbang chicken nugget tadi."
"Oke, saya tunggu."
Harga Chicken Nugget Komputer Rp. 40.058 (Paling Atas).
Harga Chicken Nugget Label Rp. 36.045
Kemudian kasirnya menuju ke arah tempat menimbang chicken nugget kiloan.
Jadi, untuk barang yang belinya kiloan, diterapkan sistem timbangan. Harga dari hasil timbangan keluar secara otomatis dan ditempelkan di barang yang kita belanjakan. Seperti chicken nugget, kentang goreng, buah, paprika, dan lain-lain.
Beberapa saat kemudian, kasirnya kembali.
"Maaf kak, harganya memang belum di update ke sistem."
"Oke, jadi saya bisa dapat harga yang label kan?" Tanya saya mengejar kesimpulannya
"Maaf kak, tetap berlaku harga di komputer"
"Oke, permintaan maaf saya terima, tapi saya mau harga di label, itu bentuk tanggung jawab dari kelalaian kalian."
"Bisa saja kakak dapat harga di label, tapi jumlah nuggetnya kami kurangi."
"Hahaha, saya mau dapat harga segini, dengan jumlah nugget segini" Tuntut saya sambil menunjuk label dan kantong nugget.
"Kita jumpai atasan saya saja kak"
"Boleh"
Saya diajak menjumpai atasannya, dari perawakannya, usianya sama seperti saya, berseragam biru, saya tidak tau nama dan jabatannya. Masih di dalam lokasi belanja juga, dekat tempat buah-buahan. Kasir tadi menjelaskan pada atasannya bahwa saya meminta harga label.
"Maaf kak, kami tidak bisa memberikan harga label, itu harga sebelumnya. Harga sekarang sudah berbeda." Atasannya menjelaskan.
"Kak, saya sudah berkali-kali belanja disini. Hampir setiap bulan. Hal seperti ini sering kali terjadi dan alasannya selalu saja sama, sistem belum di update. Itu kesalahan siapa? Karyawan Suzuya atau konsumen?"
"Tapi kami memang tidak bisa memberikan harga label, karena sudah berbeda dengan sistem. Kecuali jika kakak sudah melakukan transaksi, itu bisa kami ganti kerugiannya."
"Justru karena belum transaksi saya melakukan komplain. Jika sudah transaksi, pembayaran saya tentu sudah tercatat di sistem, dan tidak bisa diganti lagi, kan? Kalian tidak input update ke sistem, itu salah kalian, kenapa harus konsumen yang bertanggung jawab dengan membayar sesuai komputer?! Sedangkan harga yang jadi pedoman konsumen adalah harga label"
Saya tau betul pencatatan sistem. Bahwa harga yang telah tercatat tidak bisa diubah. Proses ganti ruginya akan lebih sulit karena sudah di input. Saya tahu betul itu. Saya juga pernah bekerja di kantor yang semua transaksi dan pencatatannya tersistem.
Beberapa orang mulai mengerumuni kami. Si kakak atasan tidak memberikan respon apapun.
"Ini bukan soal empat ribu rupiah kak, ini nominalnya memang sedikit. Tapi yang saya minta disini adalah tanggung jawab pihak Suzuya atas kelalaiannya. Karena hal ini sudah beberapa kali terjadi sama saya." Protes saya.
"Dek, kasih aja. Nanti aku bayar ruginya." Kata atasan kepada kasir tanpa menoleh ke arah saya
"Yuk kak" Kasirnya mengajak saya kembali ke meja kasir untuk transaksi.
"Oke, saya hargai tanggung jawabnya. Terima Kasih ya" Saya otomatis melunak mendengar tanggung jawabnya.
Saya kembali ke meja kasir dan melanjutkan transaksi. Harga chicken nugget saya peroleh sesuai dengan harga yang ada di label. Tentu saja setelah perdebatan panjang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kasirnya. Karena lagi PMS, jadi ada sedikit hormon merepetnya. Kalau tidak sedang PMS, mungkin saya akan cuek dan tidak peduli. Tapi saya juga kesal karena hal ini terus ada dan berulang.
Pesan saya, telitilah saat berbelanja. Lihat harga label dan harga di komputernya juga. Jika komputer membelakangi kita seperti di Indomar#t dan Alfam#rt, periksa baik-baik struknya. Ingat, cek juga tanggal kadaluarsa produk yang akan dibeli. Selamat menikmati hidup, konsumen Indonesia.
Hhhh, modus lama, atau memang kelalaian.. atau, atau, atau... hom lah. Bereh kak nanda.
Mntplah
Saya tidak pernah memperhatikan harga di komputer...
Mungkin untuk ke depan harus lebih teliti lagi..
Terima kasih postingannya kak @mariskananda
Hidup kak nanda . Salute !!! Hahaha
Bravo tetangga gampong. Sabar, insya Allah luah lampoh