Indonesia Menulis #2: Kreatifitas Menulis Lewat Imajinasi Warna

Pada posting sebelumnya saya sudah memberikan sedikit tentang arti dan makna kata dalam kalimat. Untuk lebih memahaminya lagi terutama di dalam menulis, diperlukan kreatifitas dalam berimajinasi agar sudut pandang di dalam proses memaknai dan mengerti menjadi subjektif. Ada beberapa tahap di dalam pengembangan kreatifitas dan imajinasi ini, yang tentunya semua sangat berguna bila diterapkan di dalam menulis, menggambar, dan semua kegiatan berpikir. Tahap pertama adalah dengan menggunakan imajinasi warna.

Hitam dan putih bukanlah warna tetapi merupakan gelap dan terang, sedangkan warna dasar adalah merah, kuning dan biru. Meskipun semua warna merupakan hasil dari pembiasan dan merupakan tipuan dari lensa pada mata, tetapi warna dasar memiliki pengaruh kuat di dalam otak kita. Warna dasar ini menjadi pemicu atas memori dan sekaligus juga mempengaruhi diri kita serta sudut pandang terhadap masa depan.

Cara melakukan imajinasi warna:

1. Duduk tegak dan rileks.
2. Ambil nafas panjang dan dalam serta hembuskan perlahan. Tujuannya adalah untuk membuat pikiran dan hati kita lebih tenang.
3. Pandangan mata lurus ke depan, arahkan bola mata pada ketinggian 2 meter dari garis lurus pandangan. Lalu tutup mata dan jaga agar kelopak mata tidak turun, tetapi tetap pada sudut ketinggian tadi.
4. Lihatlah warna merah, rasakan warna merah, hirup bau warna merah, dengarkan warna merah, semua yang ada di sekeliling adalah merah, Nikmatilah. Lakukan selama 1 menit.
5. Warna berganti dari merah menjadi kuning. Rasakan warna kuning, cium baunya, rasakan rasa bau kuning, dengarkan, dan resapilah semua di sekeliling yang berwarna kuning. Nikmatilah dan lakukan selama 1 menit.
6. Warna berganti dari kuning menjadi biru. Kembali rasakanlah warna biru dan benar-benar nikmatilah warna biru itu dengan semua kemampuan indera yang dimiliki. Lakukan selama 1 menit.
7. Bukalah mata perlahan-lahan dan tuliskanlah semua yang dilihat dan dirasakan, mulai dari merah, kuning, dan biru.

Khusus teknik no 3, yaitu pandangan lurus ke depan dan bola mata naik setinggi 2 meter lalu ditutup adalah teknik untuk membuat seperti “pingsan” otak tetapi tetap sadar. Sangat membantu untuk membuat tenang dan rileks bila sudah sering berlatih, kita dapat tetap berpikir dan berimajinasi walaupun otak dalam posisi “pingsan atau ditidurkan”. Teknik ini juga dilakukan oleh para ulama dan juga para pendeta serta ilmuwan di masa lampau untuk berzikir dan berimajinasi serta berpikir. Makanya mereka bisa terus berzikir tanpa henti tetapi tidak mengantuk serta tetap terjaga, namun setelahnya tetap bisa segar kembali. Teknik ini juga membantu kita bisa lebih memfokuskan diri kepada sesuatu hal saja, tergantung pada keinginan kita, sehingga otak tidak membawa kita lari ke mana-mana.

Pada awal melakukan teknik ini, kemungkinan besar rasa pusing dan mual bisa terjadi. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan penggunaan otak kiri dan otak kanan, sementara teknik ini membuat kita menjadi seimbang antara otak kiri dan otak kanan, serta lebih dominan penggunaan otak tengah. Tidak apa-apa, latihlah terus karena akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan ide dan kreatifitas yang lebih tinggi.

Warna merah di dalam otak merupakan “tempat penyimpanan” masa lalu dan semua masalah, trauma, amarah, dan semua hal yang tidak berkenan di masa lalu. Kebanyakan orang muncul warna merah yang sangat kuat, dan tentunya ini sebenarnya tidak baik, tetapi seiring dengan latihan dan juga diekspresikan dalam hal yang positif seperti menulis, akan sangat membantu untuk berdamai dan menyelesaikan semua masalah di masa lalu itu, untuk kemudian maju melangkah ke depan.

Warna kuning selalu melukiskan apa yang sedang kita rasakan dan pikirkan di saat ini, sehingga semua dapat melihat warna kuning ini dengan sangat jelas dan mudah. Tergantung pada kondisi diri sendiri, semakin cerah dan cemerlang warna kuning, maka semakin menunjukkan kebahagiaan pada saat ini.

Warna biru adalah warna masa depan. Warna ini akan sulit timbul bila dominan warna merah. Sementara bila sudah mampu berdamai dan melepaskan diri dari masa lalu, serta berpikiran maju serta visioner, maka warna biru akan dominan dan merah akan sangat sulit untuk dilihat. Warna biru ini juga memberikan ketenangan dan harapan untuk menggapai tujuan serta masa depan dengan cara yang lebih baik. Semakin banyak warna biru yang keluar maka akan semakin mudah kita menulis.

Apa yang kita lihat ketika malatih imajinasi warna ini tidak bisa dipaksakan. Semakin kita memaksakan diri untuk melihat warna biru misalnya, maka akan semakin kita tidak mampu untuk melihatnya atau malah pusing sendiri. Teknik ini membutuhkan sekali ketenangan dan kesiapan untuk jujur serta berjiwa besar menerima segala sesuatunya. Apa yang muncul adalah diri kita yang sesungguhnya sehingga tidak bisa berdusta pada diri sendiri.

Melatih untuk terus berani menuliskan apa yang dilihat menggunakan imajinasi warna ini akan sangat membantu diri kita untuk jujur dan berani menyelesaikan masalah, serta lebih objektif memandang masa depan. Selain itu juga, menjadi bahan tulisan yang bisa menjadi sangat menarik dan original, karena keluar dari diri kita sendiri. Tidak ada yang bisa berdusta dalam menuliskannya, tidak bisa juga mencuri dari yang lain kecuali memang mau mendustai diri sendiri dan orang lain.

Latihlah setiap hari imajinasi warna ini, kalau bisa pada jam yang sama, misalnya setelah shalat subuh. Tulislah kemudian apa yang dilihat dan dirasakan, untuk belajar juga konsisten serta disiplin. Kemampuan daya ingat kita juga akan lebih meningkat selain memiliki kemampuan untuk menulis original dan kreatif.

Teknik ini adalah teknik yang saya kembangkan sendiri sejak tahun 2000 untuk pendidikan belajar menulis bersama saya, yang saya olah dari hasil penelitian atas apa yang dilakukan di masa lalu dan juga dari pendidikan yang saya dapatkan. Jadi jangan heran bila memang tidak ada lagi yang mengajarkan teknik ini, karena memang jarang sekali yang mempelajarinya dan apalagi mengembangkannya serta mengajarkannya.

Saya berharap dengan mencoba melatih diri dan disipilin dengan imajinasi warna ini, maka tidak lagi perlu mencontek dan mencuri karya orang lain. Tidak ada alasan untuk mencontek dan mencuri, kecuali hanya karena malas dan ingin serba instant, serta tidak memiliki kepedulian kepada orang lain. Toh, sekarang sudah ada cara untuk melatihnya.

Semoga berguna dan bermanfaat. Nantikan posting Indonesia Menulis #3 dengan tema Imajinasi Bentuk Menggunakan Kekuatan Panca Indera.

Bandung, 12 November 2017

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis