Hari Setelahnya : Pucok Krueng Lagi.steemCreated with Sketch.

in #indonesia7 years ago (edited)

IMG_20180327_142848_HDR.jpg

Nyenyak betul aku tidur semalam, walau baju tidurku basah kuyup berkeringat, tapi tetap tak menyurutkan makna dari tidur yang sebenarnya.

Shubuh hari mataku terbelalak, tak sedikitpun ada rasa kantuk, tidak seperti biasanya di kampung halamanku, kalau bangun tidur itu cepat, tapi beranjak dari tempat tidurnya yang lama, bahkan bisa sampai berjam-jam karena malas untuk keluar dari kehangatan selimut. disini aku bahkan langsung mandi tanpa merasa kedinginan.

Pagi hari Alvin keluar membeli perlengkapan sarapan seperti nasi, lauk dan lain-lain yang kira-kira diperlukan. kami makan dengan lahapnya. setelah selesai sarapan, aku bersiap menemui teman untuk berangkat menuju ke Paro, konon katanya di perairan paro ini kita bisa snorkling, namun ternyata harga paket Boat menuju paro lebih mahal dari perkiraan, jadilah kami ambil paket yang paling rendah, yaitu naik menuju Pucuk Krueng. tawar menawar harga pas tancap gas.

Betapa mudah hidup dijaman sekarang, semua bisa anda kendalikan dengan telepon genggam anda, setelah dihubungi melalui aplikasi telepon, sang pengemudi pun sampai untuk menjemput kami. aku duduk paling depan, tak ada banyak cerita kami didalam mobil, kebanyakan kami diam, aku bahkan hampir tertidur, kalau saja ada yang tau lokasi tujuan sudah pasti aku tidur terlelap.

Sampai di Pantai pulo kapuk ternyata kami harus menunggu lagi, sambil menunggu kamu gulang-gulang (Tiduran) di pondok-pondok milik Holiday Cafe. di ujung pondok yang paling dekat dengan bibir pantai ada tiga warga negara asing asal Swis yang sedang bermandikan sinar matahari. untuk mengurangi beban biaya naik Boat aku beranikan diri untuk mengajak mereka untuk ikut bersama kami menuju ke Pucuk Krueng. sayang sekali tawaranku ditolak karena masalah waktu, mereka harus segera kembali menuju ke hotel untuk lalu pergi ke bandara menuju ke destinasi selanjutnya.

Namun penolakan bulek Swiss tersebut tak menyurutkan niat kami untuk melanjutkan perjalanan, beberapa menit kemudian bang Iskandar selalu pemilik Boat datang menghampiri. "Kalian yang telpon dari Whats App tadi kan ?" sapa Bang Iskandar sambil bertanya. "betul bang" kujawab. "jadi berangkat sekarang kita ni ?" tanyaku lagi. "Iya, ayolah, biar cepat sampai ke tujuan". balas Bang Iskandar.

Kami naik Boat fiber berwarna putih tanpa atap, kedua temanku tadi merasa kegirangan karena ternyata perjalanan ini lebih seru dibandingkan fotoku beberapa bulan yang lalu yang membuat mereka memutuskan untuk naik boat ini. menyusuri sungai ini serasa menyusuri sungai Amazon di Brazil sana. tak puas-puasnya kedua temanku itu berfoto, hingga akhirnya sampai di Pucuk Krueng.

IMG_20180327_125835_HDR.jpg

Tak ada orang lain di lokasi Pucuk Krueng ini kecuali kami saja. dan si pengemudi Boat serta Bang Iskandar tentu saja. di lokasi ini juga mereka tak henti hentinya berfoto, enaknya jaman sekarang foto bisa banyak banyak, bayangkan jaman dulu dibatasi oleh 36 lembar saja. pasti harus berfoto untuk moment yang penting penting saja.

Puas mengeksplorasi Pucok Krueng akhirnya kami memulai ritual makan siang, masing masing kami makan dengan lahapnya. makan di pinggiran sungai dengan hujaunya perairan sungai menambah selera makan bertambah.

Setelah puas kami pun kembali ke pantai Pulo Kapuk dengan menaiki boat yang sama. Sampai di Pantai Pulo Kapuk kami menunggu beberapa menit hingga jemputan kami sampai dan kami pun beranjak pulang. sampai di rumah lalu mandi kemudian pergi berangkat ke Markas besar Apache 13 di Ie Masen Ulee Kareng. lama tak bersua aku dan Nazar Shah Alam banyak bertukar cerita, selesai makan malam bersama kami istirahat sejenak untuk kemudian mengikuti agenda selanjutnya, yaitu bermain Game console PES di markas besar. Kuakui bahwa aku tidak terlalu hebat dalam hal ini, ada sedikit rasa penyesalan ketika aku memilih tim kesayanganku Inter Milan karena harus kalah dari mereka yang lebih ahli dalam memainkan Game PES ini.

aku menyerah, benar kata pepatah, "jangan berperang bila tak punya senjata" dan akupun tertidur.

logo Steemit Gayo -TKN 2.jpeg

Sort:  

Awesome very nice place " The beauty of landscape i like these places!

you should come here someday.

Neu pakat lon sigoe-goe.... Hawa teuh jak kalon langsung, kon lam gamba mantong....

hehehe, droen hana deuh wate kamoe jak, wate ta pakat bak grup hana kncul cit droen.

Owh, na pengumuman bak group? Wah... Hana update, grouo nyan siat mantong ta tinggai, ka meureutoh pesan... Hehehe

refreshing rit ni si manea ya ge ha ha ha

hahaha, beteh abg pedi kisah e geh haha

Ara video i wajah mu hahaha

Bergegure, nerahe ike mah kek makin gure ike kone ge ketua @mahlizarsafdi,

Semoga sehat kati mutamah sukses.

noooh betul bg, nekik isen kul kul gule we bg uy. amiin, berijin doa e bg boh, abang pe buge sehat kati ngok terus berkarya.

Travel yang sangat menyenangkan, tapi hana ajak-ajak laaa 😯.

Hehehe, lain kali bg ya.

Congratulations @mahlizarsafdi! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Do not miss the last announcement from @steemitboard!

Belalakkan matamu @mahlizarsardi
Maka terlihatlah pamanmu ini hehhe

Waaah, paman, aku rindu, nanti suatu hari kita akan bertemu lagi.

Mari kita saling sapa rindu
Di ruang steemit ini.

wah wah wah, semoga tak lupa kita saling sebut di dalam do'a Paman.

Insya Allah. Aamiin

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 67340.80
ETH 2419.68
USDT 1.00
SBD 2.35