Jambret dan Ganja; Dua Menu Kasus Aceh di Bulan Suci
Kurang lebih sepuluh hari ramadan akan meninggalkan kita. Di bulan yang lain dari yang lain, penuh keberkahan, dilipatgandakan pahala, jihad melawan nafsu digalakkan. Sayangnya, ada dua tragedi di Aceh yang mencoreng kesucian Aceh dan ramadan; Pertama, satu ton ganja kering tujuan Jakarta dibekuk. Kedua, diringkusnya tukang jebret.
Untuk kasus pertama, tiga tersangka diamankan Polisi di Gampong Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Selasa malam (21/5). Dari keterangan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, ketiga pelaku mengaku diupah Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Tiga tersangka yang ditangkap yakni, supir truk berinisial N warga Sawah Lunto, Sumatera Barat, tukang muat barang berinisial R warga Banda Aceh serta satu orang bandar berinisial B yang juga warga Banda Aceh. Sementara itu, dua tersangka lainnya yang berinisial T warga Sawah Lunto sebagai kernet, dan satu Banda sabu lainnya berinisial L yang juga saudara kandung B, masih terus diburu pihak kepolisian.
Ketiganya terancam penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun. Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 114 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Untuk masuk kedua, dua pelaku jambret sadis di Desa Keude Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara diamankan Satuan Reskrim Polres Lhokseumawe. Dua pelaku dengan inisial MM (23), serta RJ (16), seorang anak di bawah umur.
Menurut Dirreskrimum Polda Aceh Kombes Pol Agus Sartijo menginfokan, kedua pelaku melakukan penjambretan sadis di 10 lokasi. Lima korban di antaranya melaporkan peristiwa itu ke kepolisian. Dalam penangkapan, pihak kepolisian harus mengeluarkan timah panah di bagian kedua betis tersangka. Akibat melawan dan berusaha kabur.
Sebenarnya, untuk kasus ganja sudah biasa. Dan tidak terlalu mengherankan. Sedangkan jambret sadis, terbilang belum begitu marak. Sayang rasanya, dua peristiwa itu justru terjadi di bulan suci. Hanya karena beberapa oknum, apapun alasannya telah mencoreng citra Aceh dan juga ramadan.
Aceh yang harusnya menjadi role model, terutama psikologis keberpuasaan yang semarak namun hikmat, justru sebaliknya. Mudah-mudahan, hal-hal seperti ini tak terulang kembali di mas hadapan. Sebagai Aceh, merawat citra dan sebagainya menjadi tanggung jawab bersama.
Congratulations @lontuanisme! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!