The Power of Universe | Kekuatan Alam | [Bilingual]
Natural intimacy with human has occurred since both were created by God. Human is seen part of nature. The cosmos is made for human. The relationship between the two can’t be separated. But when human destroys the universe, this harmonious relationship becomes the tragedy. Human efforts to explore nature have caused problems in various dimensions of their life.
I believe that every creation in this world has a soul. The power of the soul is a divine gift. This is what is known as the cosmos. The universe is a macro-cosmos. Human are as micro-cosmos. Their relationship is very close. The owner of the cosmos has decided human as His representative on this earth. However, when human was being made in the Kingdom of Heaven, it is mentioned they will perform various activities that cause damage to the earth.
It is true that divination of the inhabitants of the Kingdom of Heaven actually been real. Events in the Kingdom of Heaven finally declared man as the representative of the Owner of Cosmos. What is the impact for humans in Planetary Civilizations? Nature has become a landscape for human life. It used to be more wise man with nature, the more beautiful the human life. However, now the closer humans to nature, the more it is said to be not so modern.
Rationality then becomes a human weapon to destroy nature. Humans are not able to make beautiful mountains, but are able to create a mountain of waste. Human are not able to create beautiful oceans, but are able to make it as a garbage dump. The air that gives the breath to human has also been polluted by human ambition. All became so gloomy.
Therefore, when global warming is announced, nature also gives an astonishing response. We see that nature changes the weather by itself, although humans have been able to create scenarios for climate change. Human again attempt to be aware of nature, but nature will never forgive. Too much has been destroyed by human, so it takes a long time to fix it.
War is executed by human to control each other's source of energy from nature. It can be predicted that when the solar system becomes a human seizure, then war will also commence for colonization in space. Here, human life will not mean anything at all. The power to gain control of nature employs human life as a ransom. Again, human are not in a favorable position. Nature is being destroyed. Human life is also in the same situation.
Apparently, the stronger the human effort to destroy nature, the stronger the effect humans receive, from the natural response. The macro-cosmos was created to serve human needs. Human is commanded to preserve this nature. This is the life cycle that must be maintained. However, when nature is completely sucked, unnoticed by its effects, for the next generation, it is as if there is a command to guard it into a command to destroy.
The factors that have been instrumental in destroying nature are the need for energy, the consequences of war, and the impact of science. Three things are the most dominant, because the three things are acted by humans simultaneously. There is no need to figure out how much energy from nature has produced for human life. Likewise, wars always offer a decision that not only kills humans, but also demolishes nature. In this case, the advancement of science also has a contribution to life in this fact. Although humans continue to think about protecting the world, but every new discovery, there is always a negative effect on nature.
Technological devices make people closer to each other, but the device of manufacture always comes from nature. How to imagine if the technological device is replaced with a new one? Of course the garbage from technological equipment will be mounting. The advancement of science and technology has always had a double effect. Mountain waste, air pollution, hollowing mountains, cutting trees are all of the impact of scientific progress received by the earth today.
It is well noted that once people who respect nature are considered as primitive. Now people who protect nature are considered heroes. It used to be that survival with nature is considered not a modern person. Today, people living with nature are regarded as environmental figures. In the past people who drank from water from springs are considered not sterile, now mineral water is increasingly in demand. People who return to nature are increasingly becoming a trend today. They became heroes, activists who respected their voices, and tried to make the regulation so that it no longer harm nature.
We begin to respect nature again, but disrespect people who live with nature. We make regulations, but do not understand how to live without excessive consumption of nature. We want to keep nature, but we make a deadly device to destroy it. This is a balance not followed by good intentions. In Aceh, for example, almost all lands have been controlled by outsiders to be enjoyed it natural products. I imagine that once Singkil was a wood-producing forest, now produces palms. All the land has been planted with oil palm, there is no room for generations to live in the future, because they are no longer able to control the land in their own village. Companies only want to enjoy the natural produce, but do not think for generations in the future.
Now, the pipes for sucking oil have begun to be channeled to various places in the ocean in Aceh. This oil will turn into money. Workers will live a good life. The owner of the company will take a look at stock sales. The country will increase its foreign exchange. However, the local people will not change their destiny. The pipe drains "money" into the pockets of the owners of the company.
People's sovereignty over their land and water is not so important. However, when there is a flood, ordinary people are the first who face the impact. They have no sovereignty and they are also in a dying situation in life. Environmental damage carry out by others, the impact will be bring about to ordinary people. This is the fact that the traditional society is too stupid and innocent. While modern people are too smart, but sloppy.
Again, environmental issues are important to note at this time. Earth is like an elderly "old man". It is important to be carefully guarded. Do not shout to protect nature, but your life destroys nature. Do not make protocols about global warming, but your regulations create a firebox, where the world is getting hotter. Nature has soul and strength, where human will be difficult to face, if earth is hurt.
Kemesraan alam dengan manusia telah terjadi sejak keduanya diciptakan. Manusia adalah bagian dari alam. Sementara alam juga diciptakan untuk manusia. Hubungan keduanya begitu tidak dapat dipisahkan. Tetapi ketika manusia merusak alam semesta, hubungan yang harmonis menjadi sebaliknya. Upaya manusia untuk melakukan eksplorasi terhadap alam telah menyebabkan masalah di dalam berbagai dimensi kehidupan.
Saya meyakini bahwa setiap ciptaan di dunia ini memiliki jiwa. Kekuatan jiwa tersebut merupakan anugerah ilahi. Inilah yang dikenal sebagai kosmos. Alam semesta merupakan makro-kosmos. Sedangkan manusia sebagai mikro-kosmos.
Hubungan keduanya sangat dekat. Pemilik kosmos telah memutuskan manusia sebagai wakil-Nya di bumi ini. Tetapi,ketika manusia diciptakan di Kerajaan Langit, disebutkan mereka akan melakukan berbagai aktfitas yang menyebabkan kerusakan di bumi.
Ramalan penghuni Kerajaan Langit sesungguhnya telah nyata.Peristiwa di Kerajaan Langit tersebut akhirnya diputuskan manusia sebagai wakil Pemilik Kosmos. Apa dampak bagi manusia di Peradaban Planetari? Alam telah menjadi lanskap bagi kehidupan manusia. Dulu semakin bijak manusia dengan alam, semakin indah pula kehidupan manusia tersebut. Namun, sekarang semakin dekat manusia dengan alam, semakin dikatakan tidak begitu modern.
Rasionalitas lalu menjadi senjata manusia untuk merusak alam. Manusia tidak sanggup membuat gunung yang indah, tetapi mampu membuat gunung sampah. Manusia tidak sanggup membuat lautan yang indah, tetapi mampu menjadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Udara yang memberikan nafas untuk manusia, juga telah dikotori oleh ambisi manusia. Semua menjadi begitu suram.
Karena itu, ketika global warming diserukan, alam pun memberikan respon yang mengangumkan. Alam merubah cuaca dengan sendiri, walaupun manusia sudah mampu membuat skenario untuk perubahan cuaca. Manusia kembali mencoba sadar akan alam, tetapi alam tetap tidak akan memaafkan. Sudah terlalu banyak yang dirusak oleh manusia, sehingga butuh waktu lama untuk memperbaikinya.
Perang dilakukan oleh manusia untuk saling menguasai sumber energi dari alam. Dapat diprediksi bahwa ketika sistem solar menjadi rebutan manusia, maka perang juga akan dimulai untuk kolonialisasi di angkasa. Di sini, nyawa manusia tidak akan berarti sama sekali. Kekuatan untuk menguasai alam mengunakan nyawa manusia sebagai tebusannya. Sekali lagi, manusia tidak berada dalam posisi yang menguntungkan. Alam hancur, kehidupan manusia juga dalam situasi yang sama.
Tampaknya, semakin kuat upaya manusia untuk merusak alam, semakin kuat pula akibat yang diterima oleh manusia, dari respon alam. Makro-kosmos diciptakan untuk melayani keperluan manusia. Manusia diperintahkan untuk menjaga alam ini. Inilah siklus kehidupan yang harus dijaga. Akan tetapi, ketika alam benar-benar dihisap, tanpa diperhatikan dampaknya, bagi generasi berikutnya, seolah-olah ada perintah menjaga menjadi perintah untuk merusak.
Adapun hal-hal yang telah berjasa di dalam merusak alam adalah kebutuhan akan energi, akibat peperangan, dan dampak dari ilmu pengetahuan. Tiga hal tersebut yang paling dominan, karena ketiga hal tersebut dilakukan oleh manusia secara simultan. Tidak perlu angka untuk menghitung berapa sudah energi dari alam yang dihasilkan untuk kehidupan manusia. Begitu juga, peperangan selalu menawarkan satu keputusan yang tidak hanya membunuh manusia, tetapi juga merusak alam. Dalam hal ini, kemajuan ilmu pengetahuan juga memiliki kontribusi terhadap kehidupan di alam ini. Walaupun manusia terus memikirkan menyelamatkan dunia, tetapi setiap ada temuan baru, selalu ada efek negatif bagi alam.
Perangkat teknologi membuat manusia semakin dekat satu sama lain, tetapi perangkat pembuatannya selalu berasal dari alam. Bagaimana dibayangkan kalau perangkat teknologi diganti dengan yang baru. Tentu sampah dari peralatan teknologi akan menggunung. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu memiliki efek ganda. Gunung sampah, polusi udara, melubangi gunung, memotong pepohonan adalah sekian dari dampak kemajuan ilmu pengetahuan yang diterima oleh bumi saat ini.
Dulu orang yang mengormati alam dianggap primitif. Sekarang orang yang menyelamatkan alam dianggap sebagai pahlawan. Dulu yang bertahan hidup dengan alam dianggap bukan orang modern. Saat ini, orang yang hidup dengan alam dianggap sebagai tokoh lingkungan. Dulu orang yang minum dari air dari mata air dianggap tidak steril, sekarang air minum mineral semakin diminati. Orang yang kembali pada alam semakin menjadi tren pada masa kini. Mereka menjadi pahlawan, aktifis yang disegani suaranya, dan berusaha untuk membuat regulasi agar tidak lagi menyakiti alam.
Kita mulai lagi hormat pada alam, tetapi tidak menghormati orang yang hidup dengan alam. Kita membuat regulasi, tetapi tidak mau mengerti bagaimana hidup tanpa kosumsi yang berlebihan dari alam. Kita mau menjaga alam, tetapi kita membuat perangkat yang mematikan untuk merusaknya. Inilah keseimbangan yang tidak diikuti oleh niat baik. Di Aceh, hampir semua tanah telah dikuasai oleh pihak luar untuk dinikmati hasil alamnya. Saya membayangkan dulu Singkil adalah hutan yang menghasilkan kayu, sekarang menghasilkan sawit. Semua tanah sudah ditanami kelapa sawit, tidak ada lagi ruang bagi generasi untuk bisa hidup di masa yang akan datang, karena mereka tidak lagi mampu menguasai tanah di desa mereka sendiri. Perusahaan-perusahaan hanya mau menikmati hasil alam, tetapi tidak berpikir bagi generasi di masa yang akan datang.
Sekarang, pipa-pipa untuk menyedot minyak sudah mulai disalurkan ke berbagai tempat di lautan di Aceh. Minyak ini akan berubah menjadi uang. Pekerja akan hidup sejahter. Pemiliki perusahaan akan mengintip penjualan saham. Negara akan naik devisanya. Tetapi, rakyat setempat tidak akan berubah nasib hidup mereka. Pipa mengalirkan "uang" ke kantong-kantong para pemilik perusahaan.
Kedaulatan rakyat atas tanah dan air mereka tidak begitu penting. Namun, ketika ada banjir, merekalah yang pertama sekali menghadapi dampaknya. Mereka tidak memiliki kedaulatan dan mereka juga dalam situasi sekarat dalam menjalani kehidupan. Kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh orang lain, dampaknya akan ditimpa kepada rakyat biasa. Inilah kenyataan bahwa masyarakat tradisional terlalu bodoh dan polos. Sementara orang modern terlalu pintar, tetapi culas.
Sekali lagi, isu lingkungan menjadi penting untuk diperhatikan saat ini. Bumi itu ibarat seperti "orang tua" yang renta. Amat penting untuk dijaga dengan hati-hati.Jangan teriak menjaga alam, tetapi kehidupannya merusak alam. Jangan buat protokol tentang global warming, tetapi peraturan di negara-negara tersebut membuat tungku api dimana dunia semakin panas. Alam punya jiwa dan kekuatan, dimana manusia akan susah menghadapinya, jika bumi sudah sakit hati.
Ijin resteem ya Abah @kba13 😁
Silahkan. Thanks ya.
sama-sama