Mengukur Tingkat Kebahagian Pengguna Steemit

Sumber Foto: microscopymarket.com

---

Tahun 2017 baru saja berlalu dan sekarang kita telah berada di tahun 2018. Saya menyebut tahun ini sebagai tahun gemilang. Khusus bagi pengguna Steemit, sepertinya tahun ini akan mendapatkan banyak kejutan.

Bila memperhatikan kenaikan harga SBD dan Steem pada penghujung 2017 maka ada harapan baru bahwa prospek Steemit sebagai media sosial yang memberikan bayaran dengan mata uang digital semakin banyak diminati.

Daya magis Steemit bukan isapan jempol. Cara kerjanya menggunakan teknologi blockchain dianggap memiliki kekuatan inti sebagai ekosistem besar yang tidak dianut media sosial lain. Hal ini telah mengganggu eksistensi media sosial tradisional.

Memang betul keberadaan Steemit belum sepopuler Facebook, Twiter, Instagram atau Path. Apalagi kalau membandingkan jumlah penggunanya masih kalah jauh. Namun siapa sangka dengan jumlah pengguna yang masih sedikit, justru sekarang Steemit dinilai punya daya tarik super hebat.

Saya pernah menanyakan kepada orang-orang yang telah memiliki Steemit mengenai pandangan mereka terhadap media sosial ini. Bagi mereka pengguna baru memberikan jawaban masih bingung dengan cara menggunakan Steemit, namun serius untuk menjalaninya.

Sedangkan bagi pengguna yang sudah terbang jauh dan punya reputasi tinggi, mereka memberikan jawaban penuh optimisme. Bahkan mereka memiliki tingkat kepercayaan tinggi terhadap Steemit. Setelah saya telisik lebih jauh bahwa kepercayaan ini muncul karena mereka sudah merasakan manfaat SBD dan Steem.

Pengguna Steemit macam ini tentu akhirnya merasakan kebahagian. Sungguh bahagia mereka ini dengan harga SBD dan Steem yang terus melonjak karena mereka punya tabungan di Steem Power heheheh...

Kalau mereka tidak bahagia mana mungkin bisa menulis setiap hari, melahirkan ide tulisan yang beragam. Sehingga dengan mudah bisa diukur dari mana tingkat kebagian pengguna Steemit.

Baiklah sahabat Steemians yang berbahagia. Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan masih kurang lengkap karena saya tidak menyajikan dengan data. Saya menggunakan analisis deskripsi ekplanatif dengan kadar ilmiah yang rendah.

Terima kasih sudah membaca dengan tuntas. Sampai bertemu di tulisan saya berikutnya.

Salam bahagia,
@kaoy