POTRET KEHIDUPAN NELAYAN TRADISIONAL
kemiskinan kronis menjerat nelayan di sejumlah daerah di aceh tak kunjung membaik. Penyebabnya, potret kehidupan nelayan jauh dari akses untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Nelayan dalam angka menunjukan tinggal di kawasan pesisir memiliki kepala rumah tangga berprofesi sebagai nelayan. Tingkat kesejahteraan nelayan umumnya lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berprofesi bukan sebagai nelayan. Para nelayan juga kurang beruntung ditinjau dari aspek pendidikannya. Dan mereka memiliki kehidupan yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan para pekerja lainnya secara rata-rata. Sementara data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) tahun 2012 menyebutkan, ada sekitar 60% penduduk Aceh Utara terlibat dalam kegiatan perikanan. Jumlah ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk aceh utara berorientasi pada laut sebagai sumber penghidupan.
Faktor faktor timbulnya dan penyebab adanya kemiskinan bagi nelayan tradisional di wilayah aceh utara yaitu:
(1) Ditandai dengan tingkat pendidikan yang rendah sebagai salah satu indikator dari rendahnya kualitas SDM.
(2) Penghasilan nelayan tradisional dari kegiatan melaut beberapa diantaranya tidak bisa diandalkan dan selalu bergantung kepada kemurahan alam (laut) dalam menyediakan sumber dayanya.
(3) Kebiasaan dari beberapa nelayan mempunyai pola hidup yang kurang memperhitungkan kebutuhan masa depannya.
(4) jika nelayan tradisional tidak memiliki modal usaha maka mereka tidak dapat melakukan peningkatan hasil produksi baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
(5) Ditandai dengan masih tradisionalnya peralatan yang digunakan dan kecepatan jelajah terbatas.