Menyimpan Bukti Sejarah di Blockchain
Jangan pernah melupakan sejarah....
Kata-kata petuah Presiden RI yang pertama begitu melekat, karena sebuah bangsa yang besar akan sangat dihargai dan dianggap karena sejarah besar yang mereka miliki. Serta kita tahu dari manakah dahulu berasal.
Di era modern saat ini banyak yang kurang atau tidak memerhatikan lagi sejarah. Teknologi seakan dengan bentuk kemajuan dan sejarah dianggap sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman.
Mungkin saat Anda pergi ke perpustakaan, di rak yang paling kumal dan berdebu adalah kumpulan buku-buku sejarah. Mereka yang membacanya adalah orang-orang terpaksa, saat lembar demi lembaran di buka. Langsung halamannya lapuk... kurang lebih seperti itu.
73 tahun lalu bangsa kita berhasil lepas dari penjajah, perjuangan panjang ratusan tahun sebelum akhirnya bisa menyatu dalam satu kesatuan NKRI. Pengibaran bendera dan pembacaan teks proklamasi jadi bukti kita jadi negara yang berdaulat penuh.
Semua itu berhasil terekam dan tercatat dalam sejarah sehingga mampu disaksikan oleh anak dan cucu kita. Andai saja tak ada rekaman tersebut, jelas kita tidak memiliki rekaman de jure yang sah.
Teknologi yang mampu menyimpan sejarah
Sebuah sejarah tidak ada yang tahu kapan datangnya, namun kita bisa membuat dan mencatat sejarah itu menjadi abadi. Di era modern berbagai perangkat sudah mampu menyimpan sejarah yang manusia tersebut buat.
Di era sebelumnya, bangsa yang sejarahnya berhasil didalami secara lengkap adalah bangsa yang mampu menuliskan sejarahnya. Bagaimana dahulu bangsa Mesir kuno yang mampu menulis heliografi di setiap dinding piramida atau bangsa Aceh yang tetap abadi berkat manuskrip kuno terdahulu. Sedangkan bangsa yang tidak melakukannya akan tenggelam oleh waktu.
Kini Anda bisa menuliskan sejarah Anda atau sekitarnya. Bisakah itu berupa kata, gambar, atau video. Ia bisa saja abadi tergantung platform apa yang digunakan. Sebelumnya segala platform teknologi berbasis sentralisasi kaku. Bisa saja server rusak atau down dan bahkan perusahaan tersebut gulung tikar (kita tak ada yang tahu).
Era baru muncul dengan adanya teknologi blockchain, segala apa yang Anda posting nantinya akan abadi di Internet. Ia akan tersimpan rapi di buku besar dan siapa saja bisa mengaksesnya. Anda pun tidak bisa menghapusnya karena bersifat permanen.
Selain itu bisa menjadikan Anda sebagai smart user dalam menggunakan media saat ini. Sesuatu yang buruk dan hoax yang dibagikan, akan melekat dengan diri Anda sedangkan sesuatu yang baik akan serupa pula.
Sebagai penutup blockchain bersifat transparan dan pastinya itu akan menuliskan sejarah Anda. Dan di masa depan, bisa saja anak dan cucu Anda yang membacanya. Bisa saja ia bangga atau kecewa pada leluhurnya. Blockchain tahu bahwa melupakan sejarah berarti menghapus kenangan manusia terdahulu di dunia.
Semoga menginspirasi dan silakan komentarnya
Seep. Postingan yang menarik. Jadi ingat 'Jasmerah', Jangan sesekali melupakan sejarah.
Salam KSI
Irman Syah | @mpugondrong
Benar sekali, Jasmerah bukti kata-kata Sukarno bahwa dengan sejarah kita bisa tahu sejarah di sekitar kita.