Review Film Teman Tapi Menikah [Billingual]

iqbalshah (33)in #indonesia • 7 years ago (edited)

[INA]

Yang di sutradarai Rako Prijanto, film ini di bintangi oleh Adipati Dolken sebagai Ditto Percussion. Kemudian Vanesha Prescilla sebagai Ayudia Bing Slamet, film ini juga di adaptasi dari novel yang di tulis oleh suami istri yaitu Ayu dan Ditto. Film ini dibuka dengan opening seni yang sangat menggugah, kemudian di menit-menit pertama film ini menghadirkan nostalgia yang cukup hangat, cukup akrab dan jarang sekali saya lihat yang dihadirkan oleh sutradara-sutradara lokal lainnya belakangan ini. Sejak saya lihat trailernya beberapa minggu yang lalu, saya sama sekali tidak ragu akan kualitas visual film ini yang benar-benar jago dengan kualitas tehnikal yang sangat jempol dan di sisi tersebut film ini luar biasa unggul, dibandingkan dengan film lokal bebrapa waktu yang lalu di tayangkan di bioskop-bioskop indonesia. Film ini juga mendapatkan treatment yang sangat istimewa dan sangat tepat dengan seorang Rako Prijanto. Yang tidak saya pernah dengar lagi setelah dia memenangkan piala citra di film Sang Kiai. Dan Rako Prijanto merupakan salah satu sutradara yang sangat saya favoritkan yang memiliki ciri khas tersendiri, terbukti dari film Teman Tapi Menikah saya banyak sekali melihat hasil karya yang patut dibanggakan di film ini, terdapat dari setiap-setiap scene film Teman Tapi Menikah.

Dari pertama sampai akhir film ini sangat-sangat menghibur dan dinamis, mampu mencapai potensi yang memang diperlukan oleh film remaja dan film ini juga berhasil memenuhi aspek tersebut. Membuatnya mengasikkan, cute, glamore, calor full dan sangat akrab. Saya sangat susah menghubungkan Ayudia Bing Slamet dengan Vanesha Prescilla yang luar biasa berbeda dan mungkin secara fisik mereka sangat berbeda ketika saya tidak mengenal sosok Ayudia Bing Slamet lebih mendalam, walaupun tidak benar-benar mengganggu dari beberapa bagian hal, tapi cukup tidak nyaman. Kemudian Adipati Dolken di beberapa scene terlihat cukup tua dan hal tersebut membuat saya untuk percaya bahwa itu Ditto. Sebenarnya dari awal film bergulir akan sangat mudah untuk mencintai film ini, untuk berlebur di dalamnya dengan keseruan, jatuh bangunnya kita dalam percintaan dan patah hati ketika berhadapan dengan cinta pertama kita. Hal tersebut berhasil di capai oleh film tersebut, membawa penonton pada level yang sangat personal. Walaupun film ini tentang Ditto dan Ayudia. Hal yang lainnya cukup mengganggu mungkin di paruh ke tiga film ini yang memang cukup memperlambat dengan alur yang sudah di bangun dengan berhasil di paruh pertama dan kedua dinamik dan calorfull. Tapi di paruh ketiga yang agak sedikit melambat walaupun tidak tersendat-sendat dan masih cukup lancar untuk dinikmati dan akhirnya mencapai cerita yang sangat bagus menurut saya.

Saya tidak pernah menyangka bahwa di akhir film ini bahwa akan menjadikan sebuah sajian yang sangat menyenangkan, yang sangat hangat dan akrab. Saya juga sempat baca komen-komen di trailer film ini bahwa teman-teman akna menonton film ini karena adanya Iqbal Ramadhan. Cuma menurut saya setelah kalian nonton film ini kalian bakal terseret dengan cerita yang luar biasa dinamis, film ini juga dengan sangat mudah menarik penonton dan menimbulkan simpati penontonnya juga dan surprising dari film ini yang saya apresiasikan apa yang dilakukan oleh Falcon Pictures dan Rako Prijanto beserta cast & crew Adipati, Vanesha dan disini juga ada salah satu penampilan singkat dan memukau dari Refal Hady yang berperan salah satu pacarnya ucha dan berhasil membawakan sebuah adegan yang sangat cukup menggetarkan.

Saya tidak keberatan untuk nonton lagi film ini yang kedua kalinya, bagi teman-teman bingung mau nonton film apa di minggu ini. Saya rekomendasikan bahwa film ini sangat luar biasa bagus, luar biasa menghibur dan jarang sekali ada film seperti ini, saya yakin buat siapapun yang menonton film ini Rako Prijanto berhasil mendorong pada level sangat akrab, sangat hangat. Kemudian Iqbal Ramadhan disini mengisi soundtrack film ini dengan judul Hello You dan pada akhirnya film ini Teman Tapi Menikah bisa saja saya berlebihan, tapi bagi saya bisa menjadi sebuah sajian film remaja yang fenomenal dan monumental.

Terimakasih kepada teman-teman yang sudah membaca tulisan ini, dari awal sampai akhir silahkan di komen dan vote jika memang kalian suka dan memberi tanggapan terhadap film ini dan perfilman indonesi, dan kalian juga bisa share ini ada teman kita yang membutuhkan tulisan ini.
Sampai jumpa di review film selanjutnya, salam hangat @iqbalshah ^_^

#TemanTapiMenikah #FilmIndonesia

[ENG]

Directed by Rako Prijanto, the film was starred by Duke of Duke as Ditto Percussion. Then Vanesha Prescilla as Ayudia Bing Slamet, this film is also in the adaptation of the novel written by husband and wife that is Ayu and Ditto. The film opens with a very moving art opening, then in the first few minutes it brings a warm enough nostalgia, quite familiar and rarely seen by other local directors lately. Since I saw the trailer a few weeks ago, I have absolutely no doubt about the visual quality of this film which is really good at technically very thumb quality and on that side the film is amazingly superior, compared to the local movie some time ago in Indonesian cinemas. The film also received a very special treatment and very precise with a Rako Prijanto. Which I never heard again after he won the image trophy in the movie Sang Kiai. And Rako Prijanto is one of my favorite directors that has its own characteristics, as evidenced from the movie Friends But Married me a lot of see the work to be proud of in this movie, there is from every scene every movie Friends But Married.

From the first to the end of this film is very-very entertaining and dynamic, able to achieve the potential that is required by teenage movies and this film also managed to meet that aspect. Make it fun, cute, glamore, calor full and very familiar. I find it very difficult to connect Ayudia Bing Slamet with a remarkably different Vanesha Prescilla and maybe physically they are very different when I am not familiar with the figure of Ayudia Bing Slamet more deeply, though not really disturbing from some parts of things, but quite uncomfortable. Then Duke of Dolken in some scenes looks quite old and it makes me to believe that it Ditto. Actually from the beginning of the film rolling it will be very easy to love this movie, to melt in it with excitement, falling our rise in love and heartbreak when faced with our first love. This was achieved by the film, bringing the audience to a very personal level. Although the film is about Ditto and Ayudia. The other thing is quite disturbing maybe in the third half of this film which is quite slow with the groove that has been built successfully in the first half and the second dynamic and calorfull. But in the third half that is a bit slow though not stagnant and still quite smooth to enjoy and finally achieve a very good story in my opinion.

I never thought that at the end of this film that would make a very pleasant, very warm and intimate dish. I also read the comments in this movie trailer that friends akna watching this movie because of Iqbal Ramadan. Only in my opinion after you watch this movie you will be dragged with an incredibly dynamic story, this film also very easily attracts the audience and raises the sympathy of the audience as well and surprising from this film that I appreciate what is done by Falcon Pictures and Rako Prijanto and cast & crew Duke, Vanesha and here also there is one brief and fascinating appearance of Refal Hady who plays one of his ucha girlfriend and managed to bring a scene that is quite quite thrilling.

I do not mind to watch this movie the second time, for friends confused to watch what movie this week. I recommend that this movie is amazingly good, amazingly entertaining and rarely there is a movie like this, I am sure for anyone who watch this movie Rako Prijanto managed to push at a very familiar level, very warm. Then Iqbal Ramadhan here fills the soundtrack of this movie with the title Hello You and in the end this movie Friends But Married could be excessive, but for me can be a dish of teen movie phenomenal and monumental.