Mungkin Aku Bagian Dari Generasi Menunduk

in #indonesia7 years ago (edited)

images.jpg

Mungkin aku bagian dari Generasi Menunduk

Menunduk yang aku maksud bukan menunduk karena malu, tersipu, apa lagi karena tersanjung. Menunduk yang aku maksud adalah menunduk karena candu pada si dia layar 5 inci dengan kemampuannya yang luar biasa pintar, dan tentunya paling setia menemani setiap aktivitas ku mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.

oh iya lupa, aku belum menyapa sahabat steemian nih, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik, cantik dan ganteng ya, 

Istilah generasi menunduk belakangan ini tidak asing lagi di dengar, maksud dari kata generasi menunduk sendiri adalah sebutan untuk generasi sekarang yang kebanyakan aktivitasnya di habiskan dengan menatap layar terpaku, entah itu sekadar membunuh waktu, mencari informasi, sebagai profesi atau hanya untuk eksistensi diri, yang pastinya lebih dari sekadar hiburan.

download.jpg

Beda zaman beda pula kebiasaannya, mungkin ini kata yang pas untuk menggambarkan perbedaan kebiasaan di zaman dulu dan millennial sekarang. Kalau zaman dulu hiburan dan informasi cukup dengan menonton tv atau mendengarkan radio, yang justru jauh berbeda dengan generasi sekarang, kebutuhan apa saja bahkan urusan peralatan mandi dan masak memasak pun dapat di akses hanya dengan satu benda saja.

Sayangnya, kebiasaan ini tidak sepenuhnya baik, kaula muda yang asyik dengan gadget sering lupa waktu, bahkan terkadang lupa dengan rasa lapar (ini sih kebiasaan aku hehe), lupa untuk bersosialisasi dan cenderung tidak peduli dengan sekitar. Parahnya lagi si kaula muda tidak menyadari efek samping yang mengganggu psikologisnya dan bahaya lain yang akan di timbulkan oleh penyakit ketergantungan pada gadget, atau sekarang disebut sebagai penyakit nomophobia.

blog 11.jpg

Ciri-ciri Nomophobia

Nomophobia sendiri adalah singkatan dari kalimat “No Mobile Phobia” yaitu ketakutan yang berlebihan jika tidak menggenggam atau tidak berinteraksi dengan gadget. Sebenarnya bukan cuma kaula muda saja, para orang dewasa juga ikut terserang penyakit ini. Terbukti dari banyaknya orang-orang dewasa yang suka bermain sosial media seperti
facebook, instagram dan akun sosmed lainnya.

Biasanya orang-orang yang sudah ketularan penyakit nomophobia memperlihatkan ciri-ciri khusus seperti berikut:

  1. Resah nyaris setengah mati kalau lupa bawa gadget,
  2. Sering marah-marah kalau sinyal tidak stabil,
  3. Tidak lupa selalu mengabadikan setiap moment dan langsung membagikan ke sosial media,
  4. Bangun hingga tidur lagi bahkan aktivitas ke kamar mandi, wajib cek gadget,
  5. Gamers, yang cepat marah kalau merasa terganggu.
  6. Sedia power bank kemana-mana atau selalu sibuk mencari stopkontak,
  7. Betah berlama-lama nongkrong di warung ber-Wifi
  8. Sibuk dengan gadget masing-masing meskipun sedang kumpul bersama teman atau keluarga.
  9. Sebentar-sebentar melihat layar smartphone, padahal tidak ada pemberitahuan,
  10. Mudah marah jika di larang menggunakan gadget.

images (2).jpg

Efek Nomophobia
Lalu apakah ada efek samping yang di akibatkan dari ciri-ciri tersebut? Jelas ada, efek sampingnya bukan cuma
terhadap diri sendiri namun juga lingkungan sekitar, seperti berikut ini:

  1. Kurangnya komunikasi tatap muka secara langsung, generasi sekarang lebih memilih berinteraksi melalui gadget.
  2. Kurangnya rasa peduli di lingkungan sekitar, jauh lebih peduli dengan isu-isu di media sosisal.
  3. Berpeluang meningkatkan Bullying baik secara fisik maupun mental,
  4. Generasi sekarang jadi lebih apatis dan anti sosisal,
  5. Tidak lagi memiliki rasa simpati dan empati,
  6. Gangguan kesehatan, seperti kerusakan pada mata dan tubuh yang membungkuk,
  7. Bagi pelajar berpeluang menurunkan prestasi,
  8. Mengakibatkan emosi yang tidak stabil, terlebih jika diingatkan untuk tidak bermain gadget di waktu-waktu tertentu.

smshasan5460.jpg

Dari ciri-ciri dan efek nomophobia yang sudah di jelaskan, apakah ada upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko dari penyakit tersebut? Jawabannya tentu ada, yang harus kita lakukan adalah:

  1. Usahakan tidak penggunaan gadget di saat sedang berkumpul dengan keluarga, kerabat atau pun teman. Tujuannya agar komunikasi terjalin efektif dengan cara yang hangat dan nyaman.
  2. Kurangi penggunaan aplikasi yang tidak terlalu penting dari gadget,
  3. Loglout semua sosial media saat tidak membukanya, hal ini cukup membantu untuk tidak melihat gadget.
  4. Diamkan notifikasi dari group messengger dari aplikasi yang ada di gadet, dan archive atau delete chat-chat yang tidak aktif
  5. Kunci gadget dengan password yang lumayan panjang, hal ini cukup rumit kan? hal rumit akan membuat enggan menggunakan gadget,
  6. Tidak menggunakan gadget saat makan, mematikan gadget sebelum tidur, dan jangan membawanya ke toilet,
  7. Sebelum beraktivitas, aktifkan mode getar di gadget kamu dan jangan simpan di dalam saku,
  8. Memperbanyak sosialisasi ke orang-orang sekitar, hal ini mampu membangun rasa sosial dan simpati terhadap orang lain.
  9. Meningkatkan aktivitas rohani, dan
  10. Jika sudah parah dan mengganggu, konsultasi lah dengan psikolog atau psikiater untuk memberikan petunjuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget.

images (3).jpg

Semoga tulisan ini bermanfaat, sekian dan terimakasih.

Referensi:
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2296456/kisah-nomophobia-si-pecandu-gadget
http://www.ngeblogasyikk.id/2015/10/nomophobia-pengertian-ciri-ciri-dampak.html
http://noboru26.blogspot.co.id/2015/07/15-tips-mengatasi-kecanduan-smartphone.html

Sort:  
Loading...

welcome! Nice to meet you.

Terimakasih sudah singgah di akun saya :)

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 58495.34
ETH 2300.70
USDT 1.00
SBD 2.47