Writing My Steemit Content Is Not Chasing Deadline, Thorough and Not Rushing for Headline (Eng-Ina)
Steemian. Pursued by a deadline for me a journalist profession has become commonplace. Since I worked on a local newspaper "Aceh Independen" in 2009, I have always been sued to pursue deadlines, because at that time it was a local newspaper, the printing press was in Banda Aceh. So every reporter on duty in the area must be early and quickly send the news to the editorial desk for the news quickly collected for printing.
Steemian. Dikejar deadline bagi saya seorang yang berprofesi wartawan sudah menjadi biasa sejak saya mesih bekerja pada sebuah surat kabar terbitan lokal “Aceh Independen” pada tahun 2009. Saya selalu dituntut untuk mengejar deadline, karena waktu itu koran terbitan lokal itu, percetakannya berada di Banda Aceh. Jadi setiap wartawan yang bertugas di daerah harus lebih awal dan cepat mengirim berita ke meja redaksi agar beritanya cepat dikumpulkan untuk di cetak.
After the Aceh Independent newspaper closes at the end of 2009. Then I moved to the newspaper of the Rakyat Aceh (Group Jawa Post), more or less for seven years I worked in the daily newspaper of the Rakyat Aceh, I also always pursued deadlines. Being a deadline has become my habit, so in writing news I am always in a hurry, and I always get a reprimand from the editor of my newspaper work, because of the result of my writing in writing, so many letters are forgotten in my written word news. It is still fresh in my memory when my editor in Aceh Independen newspaper, Bang @zainalbakri, who always admonishes and teaches me to be careful and do not rush to write the news, so it produces good news and gets the place as headline news. I admit, not because my eyes are already blurred, knowing that my age has gone 46 years. But bad habits rush in writing the news carried over to this day, when I wrote a content on the Steemit.com Platform.
Setelah surat kabar Aceh Independen tutup pada penghujung tahun 2009. Kemudian saya pindah ke surat kabar Rakyat Aceh (Group Jawa Post), lebih kurang selama tujuh tahun saya bekerja di koran harian Rakyat Aceh, di koran itu saya juga selalu dikejar deadline. Dikejar deadline sudah menjadi kebiasaan saya, sehingga dalam menulis berita saya selalu terburu-buru, dan saya selalu mendapat teguran dari redaktur koran tempat saya bekerja, akibat dari keterburuan saya dalam menulis sehingga banyak huruf yang terlupa dalam kata pada tulisan berita saya. Masih segar dalam ingatan saya ketika redaktur saya di koran Aceh Indepen, Bang @zainalbakri yang selalu menegur dan mengajari saya untuk teliti dan jangan terburu-buru menulis berita, sehingga menghasilkan berita yang bagus dan mendapat tempat sebagai berita headline. Saya mengakui, bukan karena mata saya yang sudah kabur, maklum umur saya pun sudah meranjak 46 tahun. Namun kebiasan buruk terburu-buru dalam menulis berita terbawa hingga saat ini, ketika saya menulis sebuah konten di Platform Steemit.com.
To change those bad habits, I am constantly learning to improve slowly through reading the content of friends who are early on this steemit stage, on how to write and create good content. Today, I started slowly changing my bad habits, not to rush into writing content. True also, why do we rush to write a content in steemit, because in steemit we are not pursued deadlines. In this platform we write and we are also the editor, so we can produce a headline or tranding content.
Untuk merubah kebiasaan buruk itu, saya terus belajar memperbaiki secara pelan-pelan melalui membaca konten teman-teman yang telah lebih awal di panggung steemit ini, tentang bagaimana menulis dan membuat konten yang baik. Hari ini, saya mulai pelan-pelan merubah kebiasaan buruk saya itu, untuk tidak buru-buru dalam menulis sebuah konten. Benar juga, kenapa kita buru-buru menulis sebuah konten di steemit, karena di steemit kita tidak dikejar deadline. Di platform ini kita menulis dan kita juga yang menjadi editornya, sehingga kita dapat menghasilkan sebuah konten yang headline atau tranding.
Until today and up to this content I created, I admit there are still many lags and still a lot of less suitable word placement. But I will keep trying not to rush and thoroughly before I post this post on this social media plaltfom. Learning, learning, learning and continuing to learn to improve quality content is my duty, to be a good writer. Hopefully this article became my own reference material to educate myself. So that in my content then become a headline writing and got a good place in the hearts of readers, and hopefully I no longer rush to be pursued deadline. But I need to be able to catch a headline tranding like the famous writers on the steemit.com platform
Sampai hari ini dan hingga konten ini saya buat, saya mengakui masih banyak ketinggalan huruf dan masih banyak penempatan kata yang kurang cocok. Namun saya akan terus berusaha untuk tidak buru-buru dan teliti sebelum tulisan ini saya posting di plaltfom media sosial ini. Belajar, belajar, belajar dan terus belajar meningkatkan konten berkualitas merupakan kewajiban saya, untuk menjadi penulis yang baik. Semoga saja tulisan ini menjadi bahan rujukan saya sendiri untuk mendidik diri saya. Sehingga di konten-konten saya selanjutnya menjadi tulisan headline dan mendapat tempat yang baik di hati pembaca, dan semoga saya tidak lagi buru-buru dikejar deadline. Namun saya harus dapat mengejar headline tranding seperti yang dilakukan oleh penulis-penulis terkenal di platform steemit.com.
Take a look at my content tonight, I also started putting left align and right align photos, all this I learned by reading the steemian content that has been longer in this full education platform. In addition to each day I create a regular content, I also continue to learn to better organize my content. Allow me to learn through reading the content of friends who have been on this platform for so long, that I can improve the quality of my content and can teach my friends in the Community of Steemit Indonesia Chapter Aceh Timur.
Perhatikan konten saya malam ini, saya juga mulai bisa menempatkan photo align kiri dan align kanan, semua ini saya belajar dengan membaca konten steemian yang telah lebih lama di platform yang penuh education ini. Selain setiap hari saya membuat satu konten yang rutin, saya juga terus belajar untuk lebih baik dalam menata konten saya. Izinkan saya berguru melalui membaca konten teman-teman yang telah lama di platform ini, sehingga saya dapat meningkatkan kualitas konten saya dan dapat mengajari teman-teman saya di Komunitas Steemit Indonesia Chapter Aceh Timur.
By: @ilyasismail.
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
Kerja tak noleh berhenti bg walaupun kita berada pada tempat berbeda.
yes good @ilyasismail sukses selalu
Terimakasih @anak123 Selamat datang salam kenal
Terimakasih corutor aceh timur sukse selalu di steemit salam kenal kembali
Sehingga kita dapat menghasilkan konten yang trending. ok matap @ilyasismail.
Mantap gured@ilyasismail
Terimakasih @suhaimiaceh tiada hari tanpa belajar, salam KSI
good job @ilyasismail
Mantap sekali redaksi dan tata letak tulisan abang ini terimakasih,,,,
keren that bang @ilyasimail tulisan yang sangat keren
Terimakasih @sakupoi salam KSI
Saya sampai hari ini masih dikejar deadline bang @ilyasismail
Ini kesempatan menyenangkan
Saya juga @mushthafakamal terus dikejarentah siapa yg ngejar ni. He he he.
Terimakasih @rinaokay Salam KSI
mantap kanda @ilyasismail
Terimakasih @syifayulinnas Rupanya belajar itu tidak habis-habisnya. Salam KSI semoga KSI tetap jaya.