Halilintar Membuatku Ragu Berharap Hujan
[Rintik hujan dalam tempayan hitam]
Suara "tik, tik, tik" terus saja menari dalam irama tiap tetesan yang turun dari langit. Dingin hawa yang kau bawa, sejuk menyertai tubuh, terserap dalam tanah sebagai penyaring lalu menyatu dengan mata air.
Pepohonan yang tumbuh satu persatu membuat aku bingung akan ketidak pedulian ini. Padahal aku telah mencoba bertahan di sini. Bahkan waktu yang telah kuhabiskan terlalu lama untuk menggapai tujuan ini.
Fikirku dulu aku mampu bertahan hingga menjadi dolphin dan berenang ke seluruh samudra dengan semangatnya. Ternyata tetesan dari langit tak kunjung tiba lagi. Hanya petir yang menyambar dan membuat fikir seakan sirna. Kilatannya menyambar postinganku yang memang tak layak itu. Namun, aku terus berusaha semampuku. Tapi ternyata aku di bendung dalam awan hitam sehingga tak mampu aku melepasnya.
Sekarang dalam ketidak berdayaan aku terus mencoba berharap tetesan itu. Dan tak jarang aku ingin sibuk seperti dulu di sini. Ada banyak cerita yang ingin ku bagi seperti halnya kemarin baru saja aku tiba di sini di atas tanah yang sanhat asri dan alami "pulau aceh" namanya.
Namun, tetesan semangat telah termakan sang halilintar yang ganas.
Semoga suatu saat dengan bantuan rekan-rekan aku mampu bertahan dan melanjutkan jalan sembari menikmati tetesan hujan.
To @cheetah and @steemcleaner, I apologize for all the mistakes and mistakes I have made.