Implementasi Pemenang Kontes Menjaga Bumi #1: Hemat Kertas di Tempat Kerja
Postingan ini saya buat sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai pemenang juara III lomba menulis dengan tema “Gagasan Steemian dalam Menjaga Bumi Total Hadiah 100 SBD” yang diselenggarakan oleh akun @nasir83. Pada poin keenam, pemenang diwajibkan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah disarankan dalam tulisannya dan membuat postingan tentang implementasi tersebut.
Kebetulan, postingan saya yang terpilih sebagai juara III itu berjudul “Menjaga Bumi dengan Cara Sederhana”. Dalam tulisan yang ukuran panjang 1.000 kata lebih itu memuat beberapa poin sebagai saran penulis dalam menjaga bumi yaitu; (1) Hemat Penggunaan Kertas, (2) Pengurangan Penggunaan Kendaraan Pribadi, (3) Hemat Listrik, (4) Hemat Air, (5) Mendaur Ulang Sampah, dan (6) Kampanye Melalui Steemit.
Pada tulisan ini saya akan memulai dengan poin pertama yaitu menghemat kertas. Sebenarnya menulis tulisan pertanggungjawaban ini bukan suatu beban bagi saya. Lagi pula menulis sudah menjadi kebiasaan di Steemit dengan motto “one day one post”.
Pagi tadi, saya datang lebih cepat ke kantor dibandingkan hari-hari biasanya. Karena, jika sedikit saja telat, petugas cleaning service sudah membersihkan ruangan dan mengambil kertas-kerta bekas untuk dibuang ke tong sampah.
Di kantor kami, ada satu meja khusus tempat diletakkan kertas-kertas bekas yang tak terpakai lagi. Rata-rata kertas tersebut sudah diprint satu sisi, sedangkan satu sisinya lagi masih kosong dan bersih. Kemudian saya mengumpulkannya, lalu menyimpannya pada satu tempat.
Sebenarnya, praktik ini saya pribadi sudah lama saya lakukan. Bahkan ada beberapa teman di kantor yang mereka sudah sadar akan hal tersebut. Nah, mulai hari ini saya tidak hanya melaksanakan dengan sendiri, tapi mengajak mereka untuk melakukan hal yang sama.
Kertas-kerta bekas tersebut masih bisa dimanfaatkan sebagai print uji coba, misalnya ketika kita ingin mengeprint laporan setebal 100 halaman, tidak perlu langsung di kertas baru, karena masih perlu dikoreksi, maka diprint saja di kertas bekas tadi, kan sudah menghematkan 100 lembar kerta baru.
Namun kita perlu memberitahukan terlebih dahulu kepada atasan atau pimpinan bahwa kita akan print di kertas bekas dulu. Saya yakin pimpinan kita mau memakluminya, apalagi untuk tujuan penghematan. Nanti kalau sudah final, baru diprint di atas kertas baru.
Begitu juga di kampus, saya akan menyarankan kepada dosen-dosen pembimbing yang saya kenal untuk memberi keringanan kepada mahasiswa yang membuat skripsi agar membolehkan mengeprint skripsi di kertas revisi sebelumnya.
Jika ini dilaksanakan, selain telah menolong mahasiswa, juga telah mengurangi beban pengeluaran biaya kertas bagi mahasiswa. Dapat dihitung, jika satu lembar Rp100, maka 100 lembar Rp.10 ribu. Jika ada sepuluh kali revisi, maka sudah menghemat Rp 100 ribu.
Itu baru satu orang, bayangkan jika ada 100 orang saja dan 100 kantor yang mempraktikkan model penghematan tersebut, sudah berapa banyak kita mengurangi pemotongan hutan di dunia? Ini sangat luar biasa.
Seperti saya jelaskan di atas, praktik ini penulis pribadi sudah lama melakukannya, namun kali ini tidak hanya melakukan sendiri, tetapi mengajak orang lain untuk melakukannya. Semoga kita menjadi orang-orang yang tidak berlebih-lebihan dalam segala hal.[]
Idenya sederhana tp keren gak terfikirkan sebelumnya😀
Iya, berarti tinggal praktikkan saja hehe
Terimakasih kawan, selamat dan sukses.
Salam Adil dan Lestari
Siap.. Syukran
Tolong ya Mas Hayat, laporannya diprit.... Hahaaa 😜😜😜
Boros kertas, virtual saja hahaa
itu aku koreksi hai, Mas.... tipooooo tipohhhhhhh
Saatnya memanfaatkan era digital untuk mengurangi penggunaan kertas secara masif..ayo, kita bisa!
Menuju era virtual, semua dilakukan secara digital
Ide ustad bagus banget, apalagi untuk mengurangi beban para mahasiswa. Hidup mahasiswa!
Mahasiswa bersatu tak mampu dikalahkan hehe
waaaah, pemborosan kertas paling banyak itu ketika skripsi. Semoga adek adek mahasiswa saat ini bisa berhemat dari pemakaian kertas.
@mahluzarsafdi, sebenarnya dosen pembimbing mereka yang harus kita dakwahi hehe
nah itu dia bang, hahaha, kek pengen aku lakukan itu kalau bimbingan lagi nanti.
Betul.. Laksanakan bang hehee