Arah dan Tujuan Acehnologi (vol I bab 4)
Pemikiran rakyat aceh sudah berkembang dan diterapkan sejak beberapa ratus tahun lalu. Masyarakat aceh telah membina hubungan sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan pencipta. Pemikiran-pemikiran yang lahir sudah cukup otentik untuk melahirkan suatu studi ke-aceh-an, misalnya konsep keberadaan manusia, pemahaman mengenai keberadaan, penjelajahan mengenai fungsi kebudayaan di dalam masyarakat, dinamika intelektual, dan produksi pemikiran. Jika semua konsep tersebut, menambahkan kata Aceh, maka dapat dipastikan ini akan menjadi suatu kajian tersendiri.
Ide yang dituangkan oleh penulis buku acehnologi ini merupakan suatu titik kebangkitan era intelektual orang Aceh yang didasarkan pada sejarah pemikiran yang muncul di dalam masyarakat Aceh sendiri. Dengan kata lain, acehnologi bermula dari falsafah "dari droe keu droe".
Pemikiran intelektual dari buku acehnologi ini diharapkan dapat menjadi suatu tolak ukur untuk membuka konteks historis dan belajar dari kesadaran sejarah untuk membangun perdaban baru, meningkatkan penyadaran akan pentingnya mengenai pemahaman diri ketika menyusun studi acehnologi, dan orang Aceh mesti mulai belajar akan mimpi apa yang akan dihasilkan untuk merancang masa depan yang lebih cemerlang.
Buku acehnologi ingin menggali lagi tentang pemikiran yang pernah digagaskan oleh peneliti dan antropolog sebelumnya, untuk dipelajari oleh generasi muda. Aceh telah memberikan banyak sekali manfaat baik itu untuk nasional maupun internasional, sebut saja seperti sejarah kemerdekaan RI, bantuan pesawat melalui dana masyarakat Aceh, kerja sama dalam meningkatkan ekonomi, kerjasama internasional, dan lain sebagainya, tetapi kondisi masyarakat Aceh masih tidak begitu banyak perubahan. Tetap dengan kesederhanaan dan kealpaan pada jasa spirit keilmuan yang telah ditumbuhkan oleh endatu.
Acehnologi membagi bagian-bagian sub-bidang ilmu yakni: Filsafat Aceh, Sejarah Aceh, Sosiologi Aceh, Antropologi Aceh, Sastra Aceh, Arkeologi Aceh, Politik Aceh, dan Studi Keyakinan.
Sejarah Aceh adalah ilmu yang menggali tentang asal mula Aceh, kejadian atau peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Baik itu sejarah masa penjajah, sejarah GAM, sejarah mengapa Aceh dikatakan sebagai Nanggroe Seuramo Mekkah (negeri serambi mekkah), sejarah tokoh-tokoh Aceh dan masih banyak lainnya, yang dapat dijadikan satu gagasan untuk menciptakan pemikiran sendiri tentang sejarah Aceh tersebut.
Filsafat Aceh ilmu yang berhubungan dengan pemikiran, bahasa, pengetahuan, dan lainnya yang mengkaji tentang masalah-masalah umum dalam masyarakat Aceh tersebut.
Sosiologi Aceh yaitu ilmu yang digali dengan mengupas seluk beluk masyarakat aceh itu sendiri, yakni bagaimana cara masyarakat Aceh dapat bersosial, sehingga kearifan lokal dapat terjaga sampai saat ini. Saling bahu membahu membantu sesama baik nasional maupun internasional, dan mendirikan lembaga lembaga sosial yang berkembang sangat pesat pasca tsunami tahun 2004 silam. Oleh karenanya buku acehnologi ini ingin mengupas bagaimana sih sosiologi di Aceh itu?
Antropologi Aceh masih sangat kental dirasakan oleh masyarakat Aceh sendiri, bagaimana tidak, coba kita lihat saja pada era penjajah, bumi serambi mekkah ini sangat sulit ditaklukkan oleh para penjajah. Banyak para peneliti dari luar negeri yang datang meneliti hal tersebut dengan cara pendekatan melalui kebudayaan di Aceh. Banyak sekali hal yang menarik untuk di kajai melalui kajian antropolog di Aceh, karena di Aceh beda daerah beda tradisi dan budaya. Oleh karena itu acehnologi ingin menggali tentang kebudayaan yang berkembang di masyarakat baik bersifat simbolik maupun sesuatu yang sudah menjadi sistem berfikir masyarakat Aceh.
Sastra Aceh yang ingin dikaji dalam buku acehnologi ini adalah apa sih sebenarnya sastra Aceh itu? Bagaimana bisa Aceh menghasilkan suatu sastra yang sangat kental dengan ke-aceh-an nya? Bagaimana bentuk sastra Aceh tersebut? Nah semua pertanyaan yang mungkin ada dalam hati kita masing-masing, akan dikupas dalam buku acehnologi ini secara mendalam, dalam volume berikutnya.
Studi Religi Aceh, ngomong ngomong masalah Religi, pasti dari semua kita sudah terbayang bahwa aceh adalah serambi mekkah. Yaa benar sekali hal tersebut. Aceh merupakan salah satu pelopor timbulnya studi Islam di Nusantara yang juga meninggalkan tradisi ke-Islam-an di Asia Tenggara. Yang ingin dipaparkan oleh penulis disini ialah melalui studi Diniyyah. Acehnologi, ingin mengandaikan bahwa studi din di Aceh dapat "diikat" dalam satu keutuhan dan keunikan Aceh.
Itulah kiranya beberapa sub-ilmu yang akan dibahas dalam buku acehnologi ini. Dalam bab 1,2,3 dan 4 ini hanya merupakan pengantar saja. Bab selanjutnya akan lebih mendalami tentang Aceh itu sendiri dengan menggunakan berbagai metode. Nah oleh karenanya sangat menarik untuk kita baca dan telusuri bab-bab selanjutnya, sebagai suatu sumber ilmu agar kita dapat memahami tentang ke-Aceh-an.
Hi, I'm an Upvote bot. I will upvote your post if you reply to this comment with "Upvote". 👍 a-0-0
Upvote