Bagian kelima:fondasi peradaban Acehnologi bab 24 Jejak Budaya Aceh
Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan review pada buku Acehnologi pada volume 3 bagian kelima: fondasi peradaban Acehnologi pada bab 24 yaitu tentang Jejak Budaya Aceh,karya Prof. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. Ph, D.
Didalam membahas kebudayaan Aceh yang telah mengalami proses Arabisasi maka kita harus menelaah bagaimana keberadaan islam dalam arti sebuah produk kebudayaan bukan islam sebagai produk teologi (aqidah) sebagai sebuah produk kebudayaan, islam yang sampai ke Aceh adalah hasil penalaran pemikiran kemanusiaan yang berasal dari Timur tengah. Ada pun islam dalam bentuk produk teologi dia bersifat normatif-deduktif sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur'an dan al-sunnah.
Pada bab ini mengetengahkan kontruksi pemahaman mengenai agama dan budaya, setelah itu akan di coba pantulkan pada situasi proses kontruksi kebudayaan Aceh yang sedikit banyak telah mengalami proses Arabisasi. Karena itu studi ini tidak hanya ingin melihat bagaimana Budaya Aceh berjalan tetapi juga ingin melacak apa saja yang mempengaruhi Budaya Aceh.
Dapat di pahami bahwa pengalaman keagamaan pada kriteria ini merupakan terjadi proses pengalaman Puncak yang di terima oleh tubuh seseorang, pengalaman beragama itu harus dilakukan secara berkesinambungan. Joachim menyebutkan bahwa beberapa manusia yang luar biasa telah berhasil menyuntik kebesaran Tuhan kepada manusia yang terus menerus telah diwariskan pada setiap generasi.
Budaya menjadi sesuatu yang sangat abstrak dengan kata lain siapapun yang sanggup memberikan makna dari setiap perilaku atau defenisi maka disitulah kita baru memahami bagaimana budaya komunitas tersebut sistem makna disini kemudian di turunkan dari satu generasi ke generasi generasi berikutnya.
Budaya sebagai sistem struktural yang mirip dengan pemikiran Levi Strauss. Menurut keesing pemikiran seperti ini telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap para sarjana di kalangan Anglo Amerika, arah dari suatu kebudayaan lalu sangat di lihat dari dua ini dan bagaimana pengaruhnya di dalam masyarakat sehari-hari. Defenisi budaya sebagai sistem simbolik pemikiran ini di wilayah kontinental banyak terdapat dalam pemikiran Louis Dumont.