Wahai Paduka Yang Mulia Tuanku Kurator
INI adalah postingan kedua setelah berbulan-bulan tidak pernah menulis. Dari sekian banyak sebab karena harga Steem/SBD yang rendah. Tapi alasan yang paling dalam karena susah mendapatkan vote karena saya tidak pandai menjilat. Jadinya malas menulis. Akhirnya saya lebih memilih di platform sebelah.
Hingga saat ini saya belum tahu siapa diberi kepercayaan sebagai kurator untuk Indonesia. Sebagai rasa penasaran, biarkan saya memanggil dengan sebutan Paduka Yang Mulia Tuanku Kurator.
Apakah panggilan tersebut dianggap berlebihan? Tentu tidak masalah karena tergantung dari sisi mana menilai. Kalau ada yang tidak suka kenapa harus saling benci, lalu menebar fitnah. Ingat ini mau masuk bulan suci ramadan.
Paduka Yang Mulia....
Saya percaya Paduka sedang membaca postingan ini. Terima kasih atas senyum yang Paduka berikan meskipun saya tidak melihatnya. Maaf Paduka, saya kok ngelantur.
Paduka Yang Mulia....
Saya turut bahagia setelah tahu sekarang ini pengguna Steemit kembali bergairah. Tentu jasa Paduka sangat penting untuk menjaga marwah identitas negara. Seperti kata pepatah, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Maaf Paduka, kali ini saya mau serius.
Paduka Yang Mulia...
Maksud dari jasa para pahlawan adalah mereka para pengguna yang sejak dari awal menulis tanpa pamrih untuk mengisi konten. Merekalah yang paling berjasa meramaikan khasanah ruang baca dan literasi Steemit di Indonesia.
Dari yang tidak saling kenal, lalu bersahabat. Meetup di kedai kopi, hingga membentuk komunitas dengan tujuan yang sama: ingin meraih hasil dengan mendapatkan SBD/Steem.
Alhamdulillah, ketika massa itu para pengguna sudah dapat merasakan nilai manfaat Steemit. Sesuatu yang menggerakan ekonomi kerakyatan di pelosok kampung dan kota. Semua riuh karena Steemit.
Paduka Yang Mulia....
Semuanya berakhir dengan cepat karena tidak adil dalam pemberian vote, saling curiga, muncul persepsi negatif dan akhirnya salah urus.
Saya merasakan perih atas semua drama Steemit. Acara besar pernah kami gelar di Bireuen. Semua untuk kita, para pengguna Steemit Indonesia.
Paduka Yang Mulia....
Jangan sampai hal yang sama terulang kembali. Dalam hal ini, saya tidak mewakili siapa pun. Hanya menyampaikan fakta sesuai yang saya alami.
Berikan keadilan kepada semua pengguna. Jangan pilih kasih. Ini blockchain, jangan sampai istilah decentralized cuma manis di kata-kata namun faktanya tidak demikian.
Paduka Yang Mulia...
Mohon maaf apabila tulisan saya ini melukai perasaan tuanku. Tak ada maksud tidak baik. Sekali mohon maaf tuanku.
Akhirul kalam, saya percaya Paduka Yang Mulia Tuanku Kurator berlaku maha adil untuk semua pengguna Steemit.
Salam Takzin,
@dsatria
Tuanku nyan sang ka teungeut inoe hat. Hana sempat geu vote lee. Ha... Namun semangat menulis bang @dsatria luar biasa. Sukses terus
Hajaarr terusss...
Ha ........
Yang penting semangat pak @dsatria
Kanan kiri oke.
All in.....
Rssteemm....
Mungkin akan mendapat kesempatan dilain kali...
Perlu pelatihan rolling stone
InsyaAllah kalo ada waktu kita sharing di lsmw hari kamis nanti bs?
Ada nomor saya sama @farizalm.
Maaf saya orang kampung. Agak sungkan ketemu orang kota.
Sang leubeh pantas teutamah lom Almukarram. Paduka Yang Mulia Almukarram.