Part 2 # Cerita Perjalanan Demi Menempuh Pendidikan dari Medan, Indonesia ke Daegu, Korea Selatan
Kemudian berangkatlah dari rumah menuju bandara pada pukul 5 PM WIB.
Alhamdulillah perjalanan dari Namorambe ke Kualanamo pada saat itu lancar (tidak macet). Niat dari awal sih hanya mau bawa 1 koper dan 1 ransel, karena dari pengalaman perjalanan keluar negeri sendirian itu luar biasa melelahkannya. Tapi barang yang dibawa dari bandara ke kualanamo airport menjadi 2 koper dan 2 tas karena adanya beberapa pakaian, peralatan shalat, sepasang extra sepatu, beberapa barang bawaan mama, dan titipan teman-teman. Karena dirumah ngga ada timbangan (ada sih timbangan, tapi yang ada hanya timbangan tepung), jadinya percaya diri aja sambil berdoa kalau sebanyak itu barang bawaan tidak lebih dari 20kg.
Sesampainya di airport pada pukul 6:30 PM WIB. Langsung saja aku check-in pesawat dan timbang bagasi. OMG!!! 1 koper ini aja beratnya udah 27kg. Si mba petugas bilang kalau beli bagasi tambahan disini perkilo nya 150ribu rupiah. Udah ngga punya rupiah lagi dan ngga mau minta mama. Oke deh check-in dulu. Kurangi aja barang-barang yang bisa ditinggal. Kemudian aku pun menghampiri keluarga yang duduk di lobby untuk menyelisih beberapa barang yang harus ditinggal.
“Ma, over kali nih barang-barangnya. 1 koper ini aja lebih 7kg. Bawa makanan mama, perlengkapan shalat, sepatu, dan titipan teman-teman ajalah dalam 1 koper. Yang lainnya coba dibawa di ransel aja.” Tetap maksa supaya barang-barang penting tetap bisa dibawa. Dan ternyata banyak juga yang ngga muat.
Kemudian kembali lagi ke check-in area untuk daftar bagasi. Well... mba-mba nya agak jutek. Dengan ketus beliau bilang “lebih 1kg” gitu aja tanpa basa-basi.
Tapi disebelah mba tersebut, petugasnya mas-mas baik. Dia bilang “Mba, disini aja.”
Langsung aja aku geret koper dan bilang “masih lebih 1 kilo mas”
Dia pun bertanya “ini isinya apa aja?”
Aku jawab “Rendang, sambal teri, bumbu pecel, tempe, cabe rawit, bawang merah, kerupuk, sepatu, perlengkapan shalat.”
Dia meneruskan “coba mba keluarin sepatunya terus timbang lagi”
Aku jawab “mas ini lebihnya sekilo loh, sepatu juga paling beberapa ons doang kurangnya”
Dia lanjut “udah ngga papa”
Aku “serius??”
Si mas “iya.”
Aku “waaaahh.. makasih mas” dan dia hanya menjawab dengan tersenyum.
Alhamdulillah berhasil memasukkan koper ke bagasi. Tapi aku masih ngga rela untuk meninggalkan sepatu baruku. Masih maksa juga padahal ransel udah padat banget. Satu tas masih sisa, biar lah pakaian ngga dibawa, tapi sepatu jangan sampe tinggal. Ini lagi titipan teman-teman masih belum masuk. Aku masukkan tas dan titipan teman-teman ke dalam tas yang satunya. And DONE!
Ngobrol-ngobrol sama keluarga, bercandaan sebelum ke boarding room. Dan waktunya aku masuk ke boarding room dan harus berpisah dengan keluarga.
PS : Lihat mama aku, sedih banget dia harus berpisah dengan anaknya yang paling keras kepala
Setelah melewati proses cek imigrasi, aku mulai masuk ke dalam boarding room. Tapi, di pintu boarding sekelompok petugas @irasia sudah siap-siap menungguku yang membawa 2 tas bawaan.
“Permisi mba, boleh ditimbang dulu tas bawaannya?”
“Eh mas yang tadi, boleh mas” dengan polosnya aku. Kemudian di ceklah tas bawaan aku ini.
“Begini mba, tas yang boleh masuk ke dalam kabin itu seharusnya hanya 1 dengan total berat 7kg. Dan tas mba ini 2 dan beratnya lebih dari 7kg. Karena itu, mba diharuskan membayar biaya charge perkilonya 300rb rupiah atau per-tas-nya 1 juta sekian (saya lupa nominal pastinya).”
“Serius?? Kok mas tadi didepan sana ngga bilang sama aku sih?” Aku mulai panik. Dan mulai menghubungi keluarga. Untungnya mereka masih jalan sampai di depan railink.
“Kak, balik kesini lah. Ambil lagi tas ini. Ngga bisa masuk aku. Masak disuruh bayar 1jutaan gara-gara kelebihan tas. Biasa juga ngga gitu.”
Datanglah kedua kakak aku. Langsung saja aku memberikan tas extra ke mereka. Dan aku kembali masuk sambil lari-larian karena waktu juga sudah mepet tinggal 10 menit lagi.
Di pintu masuk boarding room “Udah kan? Ngga perlu bayar lagi?” Dengan muka datar jutek
“Iya mba silahkan” dijawab mas itu.
Ntah merasa bersalah atau hanya menghibur aku, dia pun datang menghampiri sambil memberikan bunga ini. “Nih mba, semangat ya” kemudian dia pergi dan aku pun terbego melihatnya.
Tidak berapa lama, aku pun masuk ke dalam pesawat dan perjalanan pun dari Medan - Kuala Lumpur - Busan pun di mulai.
.
.
.
.
Bersambung
Let me congrate you for your new post. So wonderful @computergeek ✯◡✯
Thank you :)
Do you need english version?
Congratulations @computergeek! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Award for the number of comments received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Thankyou @steemitboard