Oseng2 Gnetum Gnemon lagi🤭

Sedikit berbeda dengan yang biasa saya rasakan selama di kampung halaman, Saya sudah tidak terbiasa dengan "Uroe Meugang" lagi. Sebetulnya sejak saya beraktifitas di Banda Aceh (1993-2016), Saya tidak terlalu antusias dengan uroe meugang🤭 apalagi alasannya? nggak suka lama-lama di dapur!

Sejak pindah ke Pamulang 🤭 makin terabaikan kebiasaan itu. Ngapain repot masak daging, ntar juga ada yang ngirim🤣 seru gitu punya banyak kakak ipar. Sempat 2 kali lebaran sebelum pandemi masak rendang dan kuah lontong karena biasanya ada kakak ipar yang suka makan rendang buatanku😁 tapi sejak pandemi, jadi merdeka anak mudanya dari tugas "menjaga rendang"😊.

Apabila orang2 sibuk berjibaku dengan opor, lontong dan segala aksesorisnya, saya malah "mengolah" kulit buah melinjo. Iya, itu kulit melinjo alias boh mulièng yang kalau di Aceh biasanya dibuang sebagai pupuk atau pakan ternak. Di Jawa? ini biasa diperjualbelikan sebagai "sayuran"😁.

Biar mudah empuk, belah2 kulit melinjonya sesuai selera. Kemudian cuci bersih dan rebus sampai empuk sekitar 10-15 menit. Sambil nunggu matang, main steemit dulu🤭 eehh nggak dink🤣 kita rajang bawang dan cabe dulu. cuci dan goreng teri medan juga (tapi kalau lebih suka teri medan rebus bisa juga).

---

---

Setelah kulit melinjo empuk (selesai direbus)

panaskan wajan dan tuang 2 sendok makan minyak goreng, lalu tumis bawang-cabe sampai harum, kalau punya stok sambal lado tambah sesendok lalu masukkan rebusan kulit melinjo (air rebusan nggak usah ikut), aduk-balik sekitar 3 menit lalu tambahkan teri medannya. Matikan api, dah beres.

---

Tinggal ambil nasi panas, sendok secukupnya lalu "embat"!, jan lupa baca Bismillah dan do'a sebelum makan. Makan ditemani orang cantik atau ganteng, sangat disarankan😉 biar makannya pelan, jadi sempurna saat mengunyah🤭.

Begitulah, Saya juga masak rendang ayam sebenarnya, cuma bumbunya beli di tukang sayur, agak aneh rasanya🤣 apalagi pakai santan instan. Mudah2an tahan sampai besok.

_{Semalam sambil main game terhirup harum bunga wijayakusuma lagi, 3 kuntum pumilum mekar barengan. Lupa motret karena keasyikan nge-game. Pagi ini, sebelum menunaikan Shalat Idul Adha dirumah, sempatkan tengok keluar.}

Tampaknya setelah semalaman takbiran, masih mau lanjut sampai dzuhur ini🙂 species yang satu ini memang nggak seperti hookeri atau oxypetalum yang langsung nguncup sekitar pukul 5 pagi. Pumilum akan total menguncup jam 9 pagi.

Sekarang saatnya saya melanjutkan ritual hari raya🤭 tidur lagi sampai azan dzuhur😊 Selamat Berhari raya sTEeMiANs🙏