Angin Surga
Hari ini, sosok Tefu tiba-tiba muncul menghias keramaian warung kopi Neukchu. Nusi kaget saat melihat Tefu, seperti ada yang beda manakala dulu bajunya tak terlihat rapi, rambutnya kurang tertata, hanya saja dulu rona wajahnya terlihat lebih segar dari sekarang yang terkesan sedang putus asa.
“Fu, peu haba? Kemana saja lawet ini” tanya Nusi sambil menepuk bahunya.
Tefu yang tengah merenungi nasib hanya menjawab “haba geut Si”.
Meramah kali ini.! Tefu mulai membuka pembicaraan dengan Nusi sembari memberi penjelasan kemana ia selama ini. Rasanya malu untuk diceritakan, tapi mengingat agar Nusi tak menanggung Nasib persis yang dialaminya, Tefu memberi tahu bahwa ia selama ini terjebak bisnis MLM.
Bagi Tefu mungkin inilah kesempatan memberi nasehat pada Nusi, yang lalu biarlah berlalu. Tefu telah ikhlas atas hilangnya berbagai aset miliknya, terakhir ia terpaksa menjual mesin penentasan telur ayam miliknya.
Kata Tefu, dulu ada seseorang merendahkan pekerjaannya yang sudah susah-susah ia kembangkan.
Katanya; “Untuk apa Bang Tefu susah-susah, lebih baik kerja cerdas, cukup duduk santai dapat uang hanya dengan investasi. Caranya dengan beli paket produk yang kami tawarkan, nantinya uang modal Bang Tefu akan dikelola secara auto sistem.”
Katanya lagi; “Bang Tefu coba saja dulu, nanti akan merasakan sendiri manfaatnya, semakin besar modal semakin besar labanya, dan Bang Tefu juga bakal mendapatkan keuntungan lebih jika Abang mampu mendaftarkan anggota lain dibawah Abang.”
Seperti bak reuteuk, butuh tawo agar menjalar lebih tinggi. ungkap Tefu pada Nusi
Begitu pintar mereka mencuci otak, belum lagi pengakuan mereka atas bonus jutaan yang telah didapatkan dengan cara memperlihatkan bukti transfer, padahal duduk diwarung mereka hanya memesan teh hangat. Saat itu Nusi hanya tersenyum atas paparan yang Tefu berikan.
Sangat gawat, mereka selalu menawarkan bermacam-macam paket yang harganya jutaan. Masalah modal gampang, pinjam dulu. katanya!
Mereka juga tak segan-segan menyuruh kita menjual apa yang kira-kira bisa kita uangkan.
Inilah yang aku alami wahai Nusi sahabatku.
Waspadalah Nusi.! Cukup aku yang menjadi korban atas incaran mereka. Memang di awal-awal kita dibuat yakin dan semangat, belum lagi orang yang minim akan pemahaman tentu begitu cepat menerima peluang yang mereka tawarkan.
Biasanya mereka mengincar orang-orang yang sedang dalam mencari jati diri atau tujuan hidup, hal ini sangat mudah untuk dipengaruhi. Bahkan rela mengutang hanya demi menjalani bisnis tersebut.
Nah, upaya inilah yang diterapkan MLM agar memantik seseorang untuk mencari orang baru agar berada dibawahnya. Saat kondisi begitulah “Angin Surga” mulai ditiup guna meyakini apa yang sedang ia geluti, padahal ia sendiri belum merasakan Angin Surga tersebut.
Mengapa harus berbohong?
Kenapa mereka membohongi diri sendiri?
“Teupat Keu Pangkai, Akai keu laba”. Ungkapan pepatah tersebut mengartikan bahwa jujur adalah modal utama, dan pergunakanlah akal untuk memperoleh keuntungan
Sesuatu bisnis tentu ada tujuan baik dan tentu juga ada resiko.
Hmm... Mimpi hanya tinggal mimpi, mobil BMW pun tak kunjung terbeli.
Akhirnya Tefu muncul lagi, lon pike ka geujak u Malaya si Tefu @cek.sin.
Tefu lama larut dalam mimpi angin surga, ia baru terbangun setelah tertipu atas mimpi-mimpinya
Bagaikan mimpi buruk @cek.sin ya. Tefu tertipu oleh angen 😊
Untung cepat terbangun, padahal dalam mimpi ka geuboe BMW bang Tefu