Gamers kecil dan masa depan bangsa

Assalamualaikum, Salam sejahtera selalu untuk Sahabat Steemian di manapun berada.

Saat bekerja di Taiwan, aku sering melihat anak-anak main game baik dengan Wii, Nintendo atau aplikasi di smartphone. Namun tetap dalam pengawasan ketat dan waktunya dibatasi.

Tapi sungguh pilu rasanya saat berada di negeri sendiri. Games itu begitu digandrungi anak-anakku sendiri dan teman-temannya sampai mengesampingkan jam makan atau belajar. Seperti di tampar keras. Sedih.

Aku sering menyalahkan diri sendiri. Dan terus berpikir keras cara apa yang efektif untuk membuat mereka mengurangi ketergantungan mereka pada game-game yang merusak pikiran dan kreatifitasnya.

Geram lagi saat orang tua memanggil hanya menjawab dengan kata, "Heem?" Bahkan tanpa menoleh sedikitpun. Parah sekali turunnya nilai akhlaq dan kesopanan anak-anak jaman sekarang. Miris. Oh what should I do?

Kebetulan ada pameran di acara Hari Ulang Tahun Magetan (kotaku) ke -343. Berjajar stand kuliner dan produk lokal. Ada juga stand yang menyedot minat anak untuk betah duduk di sana.

My sister helping my nephew to colouring

Muncul sebuah ide di kepalaku. pasti asyik nih kalau tahun depan aku ikut buka stand clay di sana.

Di hari berikutnya, band anakku mengisi acara di area GOR Magetan. Sebelumnya diawali penampilan siswa-siswi SMP dan SLB yang sangat memukau penonton dengan Singo Barong dan band.

Penampilan Sendra Tari dari siswa-siswi penyandang tuna wicara dan Tari kreasi dari siswi tuna rungu menyentuh hatiku. Mereka begitu luwes dan energik. Tak terasa mataku berkaca-kaca, haru. Begitu besar kuasa Allah yang selalu memberi kelebihan dibalik kekurangan seseorang. Tentu tak lepas juga dari kesabaran dan keprofesionalan Guru pembimbingnya.

Saya begitu terkesima dengan penampilan siswa-siswi Sekolah Luar Biasa

Sampai saat pulang dari pameran, aku membulatkan tekat untuk membuka GEMAS dan promo steemit ke orang sekitar agar lebih bisa menggunakan waktu luang untuk sesuatu yang berguna.

My best regard
@bundaumy