Lunar New Year celebration with attraction lion dance is no longer a rare sight in Banda Aceh, Indonesia, because in recent years has become an entertaining. The attraction of being a marker of diversity is not an issue in Aceh. Diversity is a beautiful daily life like a rainbow on the blue sky.

Lunar New Year 2569 which this time falls on February 16, also called the year of the ground dog (brown earth dog). Particularly in Banda Aceh, the celebration is usually centered in the Peunayong market, Kuta Alam Subdistrict. Uniquely, the lion dancers are not only those who are of Chinese descent but also the citizens of Acehnese descent who are Muslim. Witnessing women with veils and wearing qibao (traditional dress for women) dominated by red, is a uniqueness that is not uncommon in other areas.

According to information, many Acehnese adolescents learn to beat the cymbals because they consider part of the art. In Banda Aceh, Dragon Golden Barongsai group has been three consecutive years held attractions that became targets of Banda Aceh residents. There are no obstacles, the celebration of Imlek actually get the enthusiasm of local residents.

On the way from Medan to Kuala Namu Airport, I and @bahagia-arbi boarded an online taxi which happened to be a Chinese descendant driver. After long talks, he asked how the life of Chinese citizens in Aceh. I explained how where I spent my childhood in Cot Gapu, Bireuen, various tribes including China coexist peacefully for decades. Even armed conflict does not interfere with the diversity, until now.

There, there are Chinese citizens who have been Muslim from birth. Let alone Mandarin language, Indonesian language is still not smooth. They use the language of Aceh in everyday conversation. Likewise with citizens of Chinese descent who until now still embraced Buddhism, also very fluent in Aceh language. They also often visit the homes of Acehnese for social activities such as weddings. In addition to skin color, nothing is different.

---

---

Several other cities in Indonesia have been festive welcoming the Lunar New Year, as I witnessed in a mall in Medan City. Lunar themes are seen in various angles and become the choice of visitors to take pictures. Hopefully the difference is not a problem, otherwise be beautiful scratches without losing identity.

Happy New Year Imlek (xin nin kuai le) 2569. May all the Steemians be wealthy, generous, and not arrogant in this year's soil dog. Dogs are brave and faithful animals. May we also be faithful.

I don't know what the greeting above is true or false. If I makes mistake, please correct me. Thanks a lot. []

---

---

Indahnya Keberagaman: Xin Nin Kuai Le 2569

Perayaan tahun baru Imlek dengan atraksi barongsai bukan lagi pemandangan langka di Banda Aceh sebab dalam beberapa tahun terakhir sudah menjadi tontonan yang menghibur. Atraksi barongsai menjadi salah satu penanda keberagaman bukanlah sebuah persoalan di Aceh. Keberagaman adalah keseharian yang indah seperti halnya pelangi.

Tahun baru Imlek 2569 yang kali ini jatuh pada 16 Februari, disebut juga tahun anjing tanah (brown earth dog). Khusus di Banda Aceh, perayaan biasanya berpusat di pasar Peunayong, Kecamatan Kuta Alam. Uniknya, para pemain barongsai tidak saja mereka yang keturunan China, tetapi juga warga keturunan Aceh yang beragama Muslim. Menyaksikan perempuan berhijab dan mengenakan qibao (baju adat untuk perempuan) yang didominasi warna merah, adalah sebuah keunikan yang tidak jarang terlihat di daerah lain.

Menurut informasi, banyak remaja Aceh yang belajar menabuh simbal karena menganggap bagian dari seni. Di Banda Aceh, kelompok Dragon Golden Barongsai sudah tiga tahun berturut-turut menggelar atraksi yang menjadi tontotan warga Banda Aceh. Tidak ada hambatan, perayaan Imlek justru mendapatkan antusiasme dari warga setempat.

Dalam perjalanan dari Kota Medan menuju Bandar Udara Kuala Namu, saya dan @bahagia-arbi menumpang taksi online yang kebetulan sopirnya seorang keturunan China. Setelah berbincang lama, dia bertanya bagaimana kehidupan warga keturunan China di Aceh. Saya menjelaskan bagaimana di tempat saya menghabiskan masa kecil di Cot Gapu, Bireuen, berbagai suku termasuk China hidup berdampingan secara damai selama puluhan tahun. Bahkan konflik bersenjata tidak mengganggu keberagaman tersebut, sampai sekarang.

Di sana, terdapat warga keturunan China yang sudah Muslim sejak lahir. Jangankan bahasa Mandirin, bahasa Indonesia saja masih kurang lancar. Mereka menggunakan bahasa Aceh dalam percakapan sehari-hari. Demikian juga dengan warga keturunan China yang sampai kini masih memeluk agama Budha,juga sangat lancar bahasa Aceh. Mereka juga sering berkunjung ke rumah warga Aceh untuk kegiatan sosial seperti pesta pernikahan. Selain warna kulit, tidak ada yang berbeda.

---

---

Beberapa kota lain di Indonesia sudah meriah menyambut tahun baru Imlek, seperti yang saya saksikan di sebuah mal di Kota Medan. Tema-tema Imlek terlihat di berbagai sudut dan menjadi pilihan pengunjung untuk berfoto. Semoga saja perbedaan itu bukan masalah, sebaliknya menjadi goresan yang indah tanpa harus kehilangan jati diri.

Selamat tahun baru Imlek (xin nin kuai le) 2569. Semoga seluruh Steemians kaya raya, dermawan, dan tidak sombong pada tahun anjing tanah ini. Anjing ada binatang yang berani dan setia. Semoga kita juga menjadi seorang yang setia.

Saya tidak tahu ucapan di atas benar atau salah. Kalau salah, tolong dikoreksi. Terima kasih. []

---

---

---

---