Sebuah Saran Untuk FIFA

Assalamualaikum, teman-teman. Gimana hari Senin? Horor enggak? Tetap bersyukur ya bisa ketemu hari Senin lagi. Bisa cari rejeki lagi.

Masih rada-rada ngantuk karena semalam bola alot banget. Dua pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti. Jam 4 pagi baru kelar bola dari jam 9 malam. Kita yang nonton capek, yang main lebih capek.

via twitter

Yang mengejutkan semalam adalah Spanyol yang harus takluk di tangan Rusia. Juara dunia tahun 2010 itu harus mengakui keunggulan tuan rumah setelah sebelumnya sempat unggul lewat gol bunuh diri bek Rusia. Rusia berhasil membalas lewat gol Dzyuba lewat titik putih.

Spanyol menyusul Jerman, Argentina dan Portugal yang sudah angkat koper lebih dulu. Belanda dan Italia menyambut mereka dengan ramah di luar Rusia. Hehe.

Ini adalah piala dunia yang penuh kejutan bagi kita yang nonton. Tidak berlaku bagi para sponsor dan pemilik TV. Pasti iklan kurang dan tentu juga kurang ada ribut-ribut di media sosial. Yang jelas ini bukan urusan kita ya. Kita sih yang penting sebuah tim bisa tampil menghibur dan memberikan drama. Bukan tim dengan nama besar tapi bisanya cuma ngelucu. Ya perlu juga sih kayak gini, buat dijadiin bahan. Karena memang sepakbola itu harusnya untuk senang-senang.

via twitter

Saya mencoba memaklumi perasaan fans Jerman, Spanyol, Argentina, dan Portugal. Jadi, saya ingin memberikan sebuah solusi untuk FIFA selaku "pemilik" persepakbolaan dunia. Bagaimana jika nanti di babak semifinal buat sesuatu untuk mengembalikan peserta piala dunia yang sudah gugur itu. Kita bisa sebutnya "callback". Nanti pemenang "callback" itu bisa mendapat wildcard untuk bisa kembali berlaga di piala dunia. Maaf tapi ini tidak untuk Belanda dan Italia, audisi aja enggak lewat kok mau dapat wildcard.

Callback ini bisa dengan voting di sms oleh fans bola seluruh dunia. Selain menaikkan pamor piala dunia, FIFA juga bisa meraup untung lewat sms tadi.

Ya sudah, saya cuma bisa ngasih saran aja biar FIFA enggak buntung-buntung amat. Daripada korupsi kan lebih baik meraup untung dengan cara yang benar.

Demikianlah celotehan saya di hari Senin. Banyak ngawurnya, ya maklumlah namanya juga hari Senin. Mana kurang tidur. Haha. Terima kasih kalau mau baca.

Langsa, 2 Juli 2018

AD || @ariefdermawan